SOKOGURU: Berdoa bukan sekadar permintaan seorang hamba kepada Tuhannya di saat membutuhkan atau menghadapi kesulitan. Lebih dari itu, doa adalah bentuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah.
Saat seseorang berdoa, ia sedang menjalani salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia. Allah memuliakan orang-orang yang senantiasa berdoa, karena doa adalah sebuah wujud pengabdian dan rasa syukur yang mendalam kepada Sang Pencipta.
Dalam Al-Qur'an, kita dapat memahami dua jenis doa yang sangat penting untuk kita ketahui, yakni doa ibadah dan doa permohonan.
Baca juga: Ustad Moch Fadlani Salam: Optimalkan Etos Kerja di Bulan Ramadhan
Kedua jenis doa ini memiliki makna dan tujuan yang berbeda, namun keduanya sama-sama merupakan bentuk pengabdian kepada Allah.
Doa Ibadah: Tawassul kepada Allah untuk Meraih Kebaikan
Doa ibadah adalah doa yang dilakukan dengan cara mengikhlaskan niat semata-mata hanya untuk Allah, untuk meraih suatu keinginan atau menolak bala.
Doa ini tidak hanya sekedar permohonan, namun juga merupakan bentuk penghambaan dan tawassul (perantara) kepada Allah untuk mendapatkan kebaikan atau perlindungan-Nya.
Sebagai contoh, dalam Al-Qur'an Allah berfirman dalam Surat Al-Anbiyaa (21:87-88) tentang kisah Nabi Yunus yang berdoa dalam keadaan gelap gulita dan penuh kesulitan:
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya, maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: 'Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.' Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.”
Ustad Moch Fadlani Salam. (Dok.Pri)
Doa Permohonan: Memohon Kebaikan dan Perlindungan dari Bahaya
Doa permohonan adalah doa yang dilakukan untuk memohon kebaikan atau menolak bahaya bagi diri sendiri. Doa ini lebih bersifat sebagai permintaan akan sesuatu yang bermanfaat atau sebagai perlindungan dari segala bentuk kesulitan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Ali Imran (3:16):
“(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.”
Baca juga: Ustad Moch Fadlani Salam: Ramadhan, Momen Persatuan Umat Islam yang Penuh Berkah
Ramadhan: Bulan Penuh Berkah untuk Memperbanyak Doa
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa. Bagi setiap muslim yang berpuasa dengan penuh keimanan dan ketaqwaan, setiap doa yang dipanjatkan memiliki potensi besar untuk dikabulkan.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi:
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi. Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.”
Dua Tipe Manusia dalam Berdoa
Dalam Al-Qur'an, Allah mengungkapkan bahwa ada dua tipe manusia dalam berdoa, yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri:
Tipe Pertama: Orang yang Senantiasa Mengingat Allah Tipe ini adalah mereka yang selalu ingat kepada Allah, baik dalam kondisi lapang maupun sempit, senang maupun susah, sehat maupun sakit. Bagi mereka, doa adalah kewajiban, pengabdian, dan ungkapan syukur.
Mereka memahami bahwa doa adalah bagian inti dari ibadah. Orang-orang yang termasuk dalam tipe ini sangat sedikit jumlahnya, seperti yang disebutkan dalam QS. Saba (34:13), yakni para nabi dan orang-orang beriman yang meneladani mereka, seperti yang diceritakan dalam QS. An-Naml (27:19) dan QS. Luqman (31:14).
Tipe Kedua: Orang yang Berdoa Hanya Saat Memerlukan Tipe ini adalah mereka yang hanya ingat kepada Allah pada saat-saat tertentu, terutama saat mereka sedang dalam kesulitan atau membutuhkan sesuatu. Ketika keinginannya tercapai, mereka lupa kepada Allah, Sang Pemberi Nikmat.
Tipe manusia seperti ini, sering disebut sebagai pecinta dunia (QS. Yunus: 22-23), bahkan ada kalanya mereka bisa terjerumus dalam penyekutuan terhadap Allah (QS. Al-A’raf: 190).
Doa: Senjata Bagi Orang Beriman
Doa adalah senjata yang sangat kuat bagi orang yang beriman. Kekuatan doa sangat bergantung pada ketajaman dan kekuatan keyakinan seseorang kepada Allah.
Seperti halnya senjata yang hanya dapat berfungsi dengan baik jika digunakan dengan benar, doa yang tulus, disertai dengan keikhlasan, istiqamah, dan keteguhan hati, akan membuahkan hasil yang luar biasa.
Baca juga: Ustad Moch.Fadlani Salam: Bulan Ramadhan Melatih Diri Melawan Musuh
Doa adalah sarana yang sangat berharga, baik untuk hal yang sudah terjadi maupun untuk hal yang belum terjadi. Doa yang makbul, atau yang diterima oleh Allah, sangat erat kaitannya dengan keyakinan kita kepada-Nya, keistiqamahan dalam menjalankan perintah Allah, dan usaha kita dalam menegakkan kalimat-Nya.
Dengan memahami dua tipe manusia dalam berdoa, semoga kita dapat merenung dan mengevaluasi sejauh mana kita menjadikan doa sebagai bagian integral dari kehidupan kita. Doa bukan hanya untuk meminta, tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap kondisi hidup. (Ustad Moch Fadlan Salam/SG-2)