SOKOGURU, LOMBOK BARAT- Sampai saat ini, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor perikanan sebanyak Rp1,49 triliun dan penyaluran KUR di sektor pariwisata Rp5,84 triliun.
Dana tersebut untuk sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum serta transportasi, pergudangan dan komunikasi.
Untuk mendukung usaha produktif, termasuk di sektor perikanan, penyaluran KUR memberikan kelonggaran berupa pemberian akses KUR berulang sebanyak empat kali untuk skema KUR Mikro dan KUR Kecil.
Baca juga: Menteri UMKM Dorong Kualitas Penyaluran KUR 2025: Target Rp76,49 Triliun Sudah Tercapai 25%!
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Ekonomi), Ferry Irawan, menyampaikan hal itu di sela-sela kunjungannya ke Klaster budi daya Ikan Nila, di Desa Sigerongan di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, baru-baru ini.
“Dalam perjalanan yang hampir mencapai 10 tahun, penyaluran KUR Skema Subsidi Bunga memang menunjukkan komitmen nyata Pemerintah untuk terus memberikan akses pembiayaan yang mudah dan murah kepada para pelaku usaha di sektor produktif,” jelasnya, dalam keterangan resmi Kemenko Ekonomi, Kamis, 22 Mei 2025.
Lebih lanjut, ia memaparkan, secara nasional, KUR telah menjangkau lebih banyak pelaku usaha produktif dalam mengakses pembiayaan melalui lembaga keuangan formal.
Baca juga: Penyaluran KUR Masif, UMKM Jatim Buktikan Diri Sebagai Motor Ekonomi
Pada posisi 16 Mei 2025, KUR telah disalurkan sebanyak Rp96,75 triliun kepada 1,7 juta debitur. Secara kualitas, KUR juga disalurkan secara prudent dengan tingkat non-performing loan (NPL) secara nasional sebesar 2,03%.
Pemerintah juga mendorong agar KUR dapat diakses oleh para pelaku usaha produktif secara lebih luas serta dapat meningkatkan kapasitas usahanya.
Pada posisi Maret 2025, lanjutnya, jumlah debitur baru yang mengakses KUR sebanyak 544.298 debitur KUR dan jumlah debitur KUR yang berhasil naik kelas sebanyak 293.082 debitur KUR.
Baca juga: Penyaluran KUR Bank Mandiri Tembus Rp19,33 Triliun per Juni 2024
“Porsi penyaluran KUR di sektor produktif juga terus ditingkatkan. Pada posisi 30 April 2025, porsi penyaluran KUR kepada sektor produktif sebesar 59,4%. Hal ini menjadi bentuk nyata Pemerintah dalam mendukung peningkatan usaha di sektor produktif, termasuk sektor perikanan dan sektor pariwisata,” jelas Ferry lagi.
Menurutnya, peningkatan kualitas dan kuantitas penyaluran KUR juga terus dilakukan agar program itu memberikan multiplier effect yang lebih luas untuk perekonomian nasional, serta dirasakan manfaatnya secara langsung oleh para pelaku usaha produktif, agar dapat terus meningkatkan kapasitas usahanya dalam menghadapi berbagai tantangan.
Dialog dengan 50 debitur KUR
Dalam kunjungan tersebut, Deputi Ferry juga berkesempatan berdialog dengan 50 debitur KUR binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Desa Wisata Sade, Kabupaten Lombok Tengah.
Pada kegiatan dialog tersebut, ia ingin mendengar masukan dan kebutuhan dari para debitur agar program KUR dapat bermanfaat yang lebih luas lagi kepada lebih banyak warga setempat.
“Pengembangan usaha, termasuk pembangunan kawasan kuliner di Desa Wisata Sade, dapat dilakukan dengan mengakses KUR. Ada beberapa skema KUR yang bisa dimanfaatkan,” tambah Ferry.
Ia pun menjelaskan skema KUR yakni KUR Super Mikro dengan plafon sampai Rp10 juta, KUR Mikro dengan plafon lebih dari Rp10 juta sampai Rp100 juta, dan KUR Kecil dengan plafon lebih dari Rp100 juta sampai Rp500 juta. Silahkan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya.
Sebagai salah satu mitra strategis pemerintah dalam penyaluran KUR, BRI memberikan beberapa fasilitas pembiayaan untuk mendukung pengembangan usaha di Desa Wisata Sade seperti KUR.
Selain itu, BRI juga mendorong digitalisasi pembayaran non tunai di Desa Wisata Sade melalui penyediaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Sementara itu, Kepala Desa Wisata Sade, Ahmad Syafi’i, mengatakan, KUR sangat bermanfaat bagi kelompok usaha yang ada di desanya. Rencana ke depannya, pembiayaan KUR tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan kawasan kuliner di Desa Wisata Sade, sehingga para wisatawan yang berkunjung dapat menikmati sajian kuliner sambil menikmati pengalaman wisata di Desa Sade.
Turut hadir pada kegiatan ini antara lain Assistant Vice President, Micro Sales Management Group BRI, Manager Regional Office BRI Wilayah Denpasar, serta Pimpinan Cabang BRI Mataram. (SG-1)