Sokoguru.id - Seiring datangnya bulan puasa, masyarakat mulai mempersiapkan kebutuhan untuk berbuka dan sahur.
Salah satu bahan makanan yang cukup penting adalah cabai, yang seringkali menjadi pelengkap hidangan dan memberikan rasa pedas yang khas.
Namun, pada tahun-tahun sebelumnya, seringkali terjadi kelangkaan stok cabai selama bulan puasa.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah dan para petani telah berupaya untuk meningkatkan produksi cabai agar stok tetap mencukupi selama bulan puasa.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memberikan bantuan kepada para petani untuk meningkatkan kualitas tanaman dan memperluas areal tanam.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Tunof Mondroadmojo, Ketua Champion Cabai. Ia menjelaskan bahwa luasan lahan untuk menanam cabai diperluas dua klai lipat dari sebelumnya. Juga membangun bedengan yang lebih tinggi agar lahan pertanian tidak terdampak banjir.
Selain itu, pemerintah juga melakukan pengawasan terhadap penjual cabai untuk mencegah adanya penimbunan stok yang dapat memicu kenaikan harga.
Hasil dari upaya ini cukup positif, di mana pada tahun ini stok cabai yang tersedia di pasar cukup melimpah.
“Kalau sekarang dari Magelang saja untuk bulan puasa kita siapkan 400 hektare, kalau kita estimasi 4 ton per hekatre produktivitasnya ya hampir 2000 ton. 1600 ton mungkin totalnya. Saya yakin lebih daari cukup. Itu baru dari Magelang belum Temanggung dan sentra yang lain,” ujarnya.
Petani cabai yng tergabung dalam Champion Cabai juga, merupakan mitra taktis dan strategis Kemeterian Pertanian sebagai bagian dari upaya mengendalikan inflasi di Indonesia.
Champion Cabai juga mendukung upaya pemerintah dalam menjaga pasokan hingga harga cabai sebagai kebutuhan pokok yang rentan terhadap inflasi, khususnya cabai serta bawang merah.
Hal ini memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan cabai selama berpuasa.
Harga cabai untuk saat ini juga sudah mencapai titik terlemahnya. Hingga hari ini saja, harga cabi rawit saja sudah mencapai Rp70.000/kg, tetapi tidak sampai lebih dari itu.
“Ini sudah tertinggi di angka Rp50.000-60.000/kg tertinggi cabai rawit merah. Kalau keriting masih bis akita antisipasi karena kalau keriting meskipun hujan gerimis rintik-rintik masih bisa dipetik, berani. Kalau rawit nggak berani (dipetik),” jelasnya.
Meski begitu, pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk membeli cabai dengan bijak dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah yang berlebihan agar stok tetap terjaga dan harga tetap stabil.
Hal tersebut dijelaskan oleh Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto. “Harga intinya cabai aman, stok aman, konsumen tidak menjerit, pedagang tidak menjerit.”
Sehingga, untuk pasokan cabai dipastikan aman dan terkendali selama puasa.