SOKOGURU, BEKASI- Masyarakat diminta menyiapkan perjalanan sejak awal, mulai dari memilih waktu berangkat hingga memantau informasi lalu lintas terkini, sehingga pergerakan berjalan aman, lancar, dan nyaman.
Masyarakat juga diminta untuk memastikan kendaraan laik jalan serta mengemudi dengan memerhatikan waktu istirahat yang cukup. Tujuannya agar hal-hal yang tidak inginkan dapat dihindari.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan hal itu dalam keterangan resmi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Selasa, 23 Desember 2025.
Baca juga: Menhub Dudy Minta Operator Utamakan Keselamatan Penumpang dalam Hadapi Cuaca Buruk
Bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo, ia meninjau Jasa Marga Toll Road Command Center (JMTC) di Jatiasih, Bekasi, untuk memantau pergerakan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Senin, 22 Desember.
Dalam kesempatan itu, pemantauan di pusat kendali menunjukkan pergerakan kendaraan di sejumlah koridor tol mulai meningkat.
“Peningkatan mobilitas ini berpotensi memicu kepadatan di titik rawan, sehingga keputusan perjalanan yang disiplin dan berbasis informasi menjadi kunci keselamatan,” ujar Dudy.
Baca juga: Kuota Masih Tersedia! Menhub Dudy Imbau Masyarakat Manfaatkan Mudik Gratis Kemenhub
Kemenhub menilai integrasi data dan komunikasi lintas instansi di command center mempercepat respons di lapangan, mulai dari pengaturan lalu lintas hingga penanganan insiden.
JMTC akan menjadi simpul koordinasi yang memungkinkan pemantauan kondisi jalur tol secara nasional melalui jaringan kamera pengawas dan peta digital terintegrasi, sehingga potensi kemacetan atau gangguan dapat terdeteksi lebih dini.
“Kami juga menggunakan teknologi untuk membantu dalam angkutan Nataru ini. Penggunaan drone dan teknologi pemantauan sangat membantu untuk mengantisipasi kejadian di lintasan perjalanan, sehingga kemacetan atau kondisi darurat bisa termonitor lebih awal dan ditangani lebih cepat," imbuhnya.
Baca juga: Sebanyak 119,5 juta Penduduk Diprediksi Lakukan Perjalanan Akhir Tahun, Pemerintah Antisipasi Lonjakan
Menhub Dudy kembali mengingatkan prinsip one is too many yang ditegaskan kementeriannya dalam angkutan Nataru harus selalu meminimalisir adanya korban, karena satu korban pun masih terlalu banyak.
Untuk itu, sambungnya, sistem yang ada saat ini diusahakan untuk meminimalkan dampak atau resiko di lapangan. Penguatan pengawasan, rekayasa lalu lintas, dan perlindungan pengguna jalan juga terus dilakukan untuk menekan fatalitas.
“Kami telah meminta Direktur Jenderal Perhubungan Darat untuk kembali mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan, khususnya operator bus, agar mengingatkan ulang standar keselamatan di moda darat,” tegas Menhub Dudy.
Dalam peninjauan tersebut, Menhub juga melihat kesiapan perangkat pendukung, termasuk pemantauan udara dan tilang elektronik berbasis drone, serta kendaraan penyelamatan kecelakaan yang dilengkapi peralatan evakuasi.
Ketika terjadi kecelakaan, Menhub menegaskan evaluasi bersama akan dilakukan, termasuk peninjauan KNKT untuk memastikan akar masalah terpetakan dan perbaikan prosedur diterapkan.
Untuk menjaga kelancaran arus, skema rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way (satu arah) disiapkan secara terukur dengan mengutamakan keselamatan pengguna jalan.
Menhub juga memutuskan pelarangan operasional truk sumbu tiga di jalan tol selama masa angkutan Nataru setelah evaluasi akhir pekan, agar perjalanan masyarakat tidak terganggu.
Selain itu, Dudy meminta masyarakat mengikuti pembaruan prakiraan cuaca dan potensi bencana dari BMKG serta informasi resmi dari operator transportasi sebelum berangkat.
Sejauh ini layanan angkutan umum masih berjalan, dan gangguan cuaca seperti gelombang tinggi di penyeberangan yang sempat terjadi pada akhir pekan dapat dikendalikan tanpa memicu penumpukan penumpang maupun kendaraan.
Menhub juga mengajak masyarakat agar sebelum melakukan perjalanan dapat memastikan kondisi fisik prima, mematuhi batas kecepatan, menggunakan rest area untuk beristirahat, dan mengutamakan keselamatan di atas target tiba cepat.
Turut hadir dalam kegiatan itu Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan, Direktur Utama Jasa Marga Rivan A Purwanto dan Kepala BNPP (Basarnas) Mohammad Syafii. (SG-1)