SOKOGURU, JAKARTA- Untuk mengurai pencemaran sampah di laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencanangkan Program Laut Sehat Bebas Sampah (Sebasah).
Program itu melibatkan multipihak mencakup edukasi, aksi sosial, dan pemberdayaan masyarakat pesisir sebagai upaya pengentasan sampah dari hulu sampai hilir.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan, Koswara dalam siaran resmi di Jakarta, Kamis, 7 Agustus 2025.
Baca juga: Bangun Kawasan Sentra Industri Garam Nasional di Rote Ndao, NTT, KKP Perkuat Sinergi dengan Daerah
“Pengelolaan sampah harus dilakukan dari hulu ke hilir secara berkesinambungan dengan pelibatan multipihak,” tegasnya.
Pencanangan program Sebasah, sambung Koswara, Rabu, 6 Agustus 2025 di Kelurahan Kamal Muara, Jakarta Utara. Kegiatan itu didukung banyak pihak, salah satunya Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih.
Aksi tersebut memperlihatkan sinergi multipihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat, dan komunitas perempuan, dalam menjaga laut dari ancaman pencemaran plastik serta mendorong ekonomi sirkular di wilayah pesisir.
Baca juga: KKP dan Pemprov Jabar Bersinergi Revitalisasi 20.413,25 Hektare Tambak di Empat Kabupaten di Jabar
Pencanangan program Sebasah diikuti dengan rencana pembangunan Kawasan Mangrove Nasional Kamal Muara di lahan seluas 56 hektare (ha).
Kawasan itu akan menjadi pusat budi daya 22 jenis mangrove endemik dan pusat edukasi keanekaragaman hayati mangrove nasional.
“Komitmen ini nyata. Edukasi siswa, aksi sosial, hingga penguatan kapasitas masyarakat dilaksanakan bersama secara kolaboratif," imbuhnya.
Baca juga: Ribuan Penyuluh Perikanan KKP Dikerahkan untuk Sukseskan Program Kampung Nelayan Merah Putih
Di sisi lain, ada juga kegiatan ekonomi sirkular. KKP sudah menyerahkan bantuan sarana pengelolaan sampah senilai Rp2,04 miliar kepada tiga bank sampah di Kamal Muara: Bank Sampah PPSU Kamura Lestari, Candana, dan RW 02. Bantuan ini merupakan hasil kemitraan CSR dengan PT Pertamina.
Bantuan tersebut bertujuan memperkuat pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di tingkat komunitas, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi dari pengelolaan sampah secara mandiri oleh masyarakat.
Komunitas Seruni juga menggelar aksi sosial dengan menyalurkan bantuan kepada 100 penerima manfaat dari kelompok rentan, termasuk anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, dan korban bencana. Bantuan meliputi kebutuhan dasar, alat kebersihan diri, dan dukungan wirausaha.
Program Laut Sebasah menargetkan pengurangan hingga 70% sampah laut pada 2029 melalui pendekatan kolaboratif. KKP juga telah menjalin kerja sama lintas kementerian, pemerintah daerah, dan lembaga untuk pengelolaan terpadu sungai, pesisir, dan pelabuhan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat, karena menjaga laut bukan hanya tugas pemerintah, tapi gerakan bersama demi lingkungan lestari dan masa depan generasi mendatang. (SG-1)