Soko Berita

Kisruh Haji 2025: 150 Jemaah Aceh Terlantar di Mina, Disebut Terburuk dalam 30 Tahun!

Kisruh pelayanan Haji 2025 di Mina picu sorotan, 150 jemaah Aceh terlantar tanpa tenda, sebagian dipindah ke RS. DPR sebut ini yang terburuk 30 tahun terakhir.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
07 Juni 2025
<p>Ilustrasi jemaah lansia dari Indonesia di Makkah, Arab Saudi. (Kemenag)</p>

Ilustrasi jemaah lansia dari Indonesia di Makkah, Arab Saudi. (Kemenag)

SOKOGURU, MINA, ARAB SAUDI – Kisruh pelayanan jemaah haji Indonesia tahun 2025 memuncak saat 150 jemaah asal Aceh dilaporkan terlantar tanpa tenda di Mina, Arab Saudi, bahkan sebagian terpaksa dipindahkan ke rumah sakit karena kondisi darurat.

Kondisi memprihatinkan ini diungkap langsung oleh Anggota Timwas Haji DPR RI Muslim Ayub, yang menyebut pelaksanaan ibadah haji tahun ini sebagai yang terburuk dalam 30 tahun terakhir.

“Bayangkan, tiga hari para jemaah kita—banyak di antaranya lansia—tidak mendapatkan tempat bermalam. Bahkan, 150 orang terpaksa dialihkan ke rumah sakit karena tidak kebagian tenda,” ujar Muslim Ayub di Mina, Arab Saudi, Jumat malam 6 Juni 2025.

Baca juga: Miris! Jemaah Haji Indonesia Dideportasi Meski Pegang Visa Resmi, DPR Desak Kemenag Bertanggung Jawab

Dari 12 kloter jemaah Aceh, dilaporkan 7 kloter belum mendapatkan tempat di tenda Mina, tempat penting bagi jemaah untuk beristirahat selama puncak ibadah haji.

Banyak Jemaah di Atas 70 Tahun

Menurut Muslim, pemindahan ke rumah sakit yang berjarak 16 kilometer dari Mina bukan solusi ideal, apalagi banyak jemaah berusia di atas 70 tahun yang harus menjalani ritual lempar jumrah.

“Ini bukan hanya soal teknis, tapi menyangkut nyawa dan keselamatan jemaah,” tegasnya.

Baca juga: Timwas DPR Bongkar Kekacauan Ibadah Haji 2025: Jemaah Terlantar, Tenda Tak Tersedia di Arafah!

Tak hanya tempat bermalam, sistem penempatan tenda juga dinilai amburadul. Penempatan dilakukan secara acak tanpa koordinasi antarwilayah. 

Bahkan, ada jemaah dari Jawa Barat yang ditempatkan di tenda wilayah Maluku, dan sebaliknya.

“Jemaah Aceh juga tersebar ke mana-mana. Ini mengacaukan sistem logistik, layanan, dan pendampingan,” tambahnya.

Lebih parah lagi, perusahaan layanan haji dari Arab Saudi, atau syarikat, disebut melepaskan tanggung jawab dengan menyerahkan persoalan ke Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia.

Baca juga: Terungkap! Jemaah Haji Indonesia Hanya Dapat Fasilitas Terendah, Ini Kata DPR!

“Syarikat bahkan ada yang mogok tidak mau mengangkut jemaah. Siapa yang bertanggung jawab jika ada yang jatuh sakit?” ujar Muslim.

Selain soal akomodasi, kekacauan dalam distribusi makanan juga disorot. Banyak jemaah mengaku tidak mendapatkan makan tepat waktu dan sistem distribusinya dinilai semrawut.

“Sistem makan amburadul, tidak jelas. Ini harus menjadi bahan evaluasi besar bagi pelaksanaan haji tahun depan,” ujarnya.

Muslim Ayub mendesak Kementerian Agama segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi situasi darurat ini.

“Kalau ini terus dibiarkan, siapa yang bertanggung jawab kalau ada korban? Jangan tunggu kejadian buruk dulu baru bergerak,” pungkasnya. (*)