SOKOGURU, MATARAM- Sebanyak 25.964 mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) akan mendapatkan bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) 2025 dari Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama (Kemenag).
Total anggaran yang disalurkan sebanyak Rp171.362.400.000 untuk mahasiswa PTK binaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam, Bimas Kristen, Bimas Katolik, Bimas Hindu, dan Bimas Buddha.
Hal itu disampaikan Kepala Puspenma, Ruchman Basori, pada acara Koordinasi KIP Kuliah di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, 4 Setember 2025.
Baca juga: Unpad Dapat Tambahan 326 Kuota KIP Kuliah, Rektor Arief: Disalurkan kepada yang Berhak
Kegiatan tersebut diselenggarakan forum Wakil Rektor/Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia bekerja sama dengan UIN Mataram.
“KIP Kuliah merupakan bantuan yang diberikan kepada anak-anak bangsa yang kurang mampu secara ekonomi dan berpotensi untuk melanjutkan studi pada perguruan tinggi,” ujarnya dalam keterangan resmi Kemenag.
Kehadiran negara , sambung Ruchman, sangat penting di tengah keterbatasan ekonomi masyarakat untuk meraih mimpi-mimpi mahasiswa. Penanganan Kuota KIP Kuliah, semula ada pada Unit Eselon I yang membidangi Perguruan Tinggi Keagamaan. Namun mulai 2025, program itu ditangani oleh Pispenma, lembaga baru yang menangani pembiayaan pendidikan strategis menyangkut SDM.
Baca juga: KIP Kuliah Kemenag 2025 Resmi Dibuka: Ini Kuota, Jadwal Pendaftaran, dan Besaran Bantuan yang Diterima
Sebanyak 25.964 mahasiswa itu terdiri atas 21.490 mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (16.600 PTKIN dan 4.980 PTKIS). Selain itu, ada 2.537 mahasiswa PTK binaan Ditjen Bimas Kristen, 770 mahasiswa PTK binaan Ditjen Bimas Katolik, 320 mahasiswa PTK binaan Ditjen Bimas Buddha, dan 855 mahasiswa PTK binaan Ditjen Bimas Hindu 855.
Di hadapan Forum Wakil Rektor/Wakil Ketua PTKIN se-Indonesia, aktivis 1998 itu pun berharap ada peningkatan tata kelola KIP Kuliah, mulai dari perencanaan, rekrutmen peserta, pencairan, pembinaan dan pendampingan peserta program hingga monitoring dan evaluasi.
Sementara itu, Rektor UIN Mataram, Masnun Thahir, mengatakan, kehadiran Wakil Rektor/Wakil Ketua PTKIN se-Indonesia dan juga Perwakilan Bimas Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha di Mataram ini sangat penting, untuk membahas KIP Kuliah yang manfaatnya dinikmati secara langsung oleh anak-anak yang kurang mampu.
“UIN Mataram sangat serius mewujudkan tata kelola KIP Kuliah dengan baik, transparan dan akuntabel, salah satunya diperkuat sistem rekrutmen dan laporan penyelenggaraannya," terang Masnun.
Ketua Forum Wakil Rektor/Wakil Ketua PTKIN se-Indonesia, Abdul Rozaki, mengatakan WR/WK III PTKIN bersama Bimas yang menangani fungsi Perguruan Tinggi Keagamaan, siap mengawal penyelenggaraan program KIP Kuliah.
“Pertemuan Koordinasi KIP Kuliah menjadi medium untuk menata, menyelenggarakan, dan melakukan pembinaan kepada peserta program.
Walau mereka berasal dari keluarga yang secara ekonomi tidak mampu, tetapi mereka mempunyai potensi akademik dan non akademik yang membanggakan”, terangnya.
Rapat Koordinasi KIP Kuliah WR/WK III PTKIN bersama Ditjen Bimas Terkait dilaksanakan pada 3-5 September 2025 di Mataram.
Turut hadir dalam kegiatan Ketua Tim Beasiswa Pendidikan dan Afirmasi Puspenma Amiruddin Kuba, Wakil Rektor I UIN Mataram Adi Fadli, Wakil Rektor II Maemun, Wakil Rektor III Subhan Abdullah Achim, para Wakil Dekan III UIN Mataram, 50 Wakil Rektor/Wakil Ketua PTKIN dan Perwakilan Bimas Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha. (SG-1)