Soko Berita

Jemaah Haji diimbau Kemenag: Jangan Sembarangan Bawa Makanan ke Tanah Suci, Bisa Dicekal!

Kemenag mengimbau jemaah haji Indonesia tak sembarangan bawa makanan. Koper dicurigai di Bandara Jeddah, dibongkar petugas Saudi karena dibungkus rapat.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
22 Mei 2025
<p>PPIH, Kementerian Agama RI mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam mengemas barang bawaan, khususnya makanan. (Dok.Kemenag)</p>

PPIH, Kementerian Agama RI mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam mengemas barang bawaan, khususnya makanan. (Dok.Kemenag)

SOKOGURU, JEDDAH, ARAB SAUDI – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama (Kemenag) RI mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam mengemas barang bawaan, khususnya makanan. 

Imbauan ini muncul setelah koper salah satu jemaah terpaksa dibongkar oleh petugas bandara Arab Saudi karena dinilai mencurigakan.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, pada Rabu, 21 Mei 2025. 

Baca juga: Kisruh Haji 2025! Suami-Istri Terpisah, Penerbangan Telat, DPR Desak Kemenag Bertindak Cepat

Sebuah koper kabin milik jemaah yang dibungkus sangat rapat dengan lakban membuat petugas curiga. Setelah dibuka, isinya ternyata hanya makanan kering.

"Isinya memang makanan, tapi karena dibungkus terlalu ketat dan tidak transparan, koper tersebut terpaksa diperiksa lebih lanjut oleh petugas bandara," jelas Abdul Basir.

Pengemasan Tak Sesuai Bisa Perpanjang Pemeriksaan

Abdul Basir menegaskan bahwa jemaah harus mengemas makanan atau barang bawaan secara wajar dan tidak berlebihan. Kemasan yang terlalu rapat atau tidak lazim bisa menimbulkan kecurigaan dan memperlambat proses pemeriksaan di bandara.

Baca juga: Terpisah Rombongan, 220 Jemaah Haji Indonesia Akhirnya Tiba di Makkah

"Kalau pemeriksaan tertunda, otomatis keberangkatan ke Makkah juga ikut tertunda. Padahal, layanan saat ini sudah sangat efisien," ujarnya.

Layanan Cepat di Bandara Bisa Terganggu karena Ketidakdisiplinan

Ia menjelaskan bahwa berkat kerja sama dengan otoritas Arab Saudi, saat ini layanan bandara sudah sangat cepat. 

Program fast track memungkinkan jemaah menyelesaikan seluruh proses hanya dalam waktu sekitar 20 menit. Bahkan jalur reguler pun kini bisa dilalui dalam waktu kurang dari satu jam.

Baca juga: Hebat! Nenek 109 Tahun dari Bekasi Jadi Jemaah Haji Tertua, Siap ke Tanah Suci

Namun, efisiensi ini sangat bergantung pada kepatuhan jemaah terhadap aturan, mulai dari pengemasan barang hingga mengenakan pakaian ihram sebelum mendarat di Arab Saudi.

"Jika jemaah belum berihram saat mendarat, proses akan lebih lama karena harus ganti pakaian dulu," katanya.

Saudi Sediakan Fasilitas Ramah Lansia, Jemaah Diimbau Beradaptasi

Tak hanya soal pemeriksaan, Arab Saudi juga terus melakukan pembaruan demi kenyamanan jemaah, termasuk penyediaan bus ramah lansia dengan lift hidrolik dan fleksibilitas dalam rute antar-hotel.

"Semua perubahan ini untuk mempermudah jemaah. Jadi kami harap mereka juga beradaptasi dan disiplin mengikuti aturan," pungkasnya. (*)