Soko Berita

Ingin Haji Tanpa Visa Resmi, WNI Tewas dan Dua Lainnya Kritis di Tengah Gurun

Seorang WNI tewas dan dua kritis usai nekat memasuki Makkah secara ilegal lewat gurun. KJRI Jeddah imbau jemaah hindari haji non-prosedural yang berbahaya.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
01 Juni 2025
<p>Konjen RI Jeddah, Yusron B. Ambary. (Dok.Kemenag)</p>

Konjen RI Jeddah, Yusron B. Ambary. (Dok.Kemenag)

SOKOGURU, JEDDAH, ARAB SAUDI – Niat berhaji dengan cara ilegal berujung tragis. Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial SM asal Madura ditemukan tewas akibat dehidrasi parah di tengah gurun Jumum, Makkah, Arab Saudi. 

Ia nekat menempuh jalur gurun pasir demi bisa masuk ke Kota Suci tanpa dokumen resmi haji.

Peristiwa memilukan ini terjadi pada 27 Mei 2025, saat SM bersama dua rekannya, J dan S, berusaha masuk ke Makkah, Arab Saudi, menggunakan visa ziarah multiple dan menumpang taksi gelap. 

Baca juga: Garuda, Lion Air, dan Saudi Airlines Disorot DPR: Layanan Haji Jangan Setengah Hati!

Namun sopir taksi yang ketakutan karena adanya patroli justru menurunkan mereka di tengah gurun dengan suhu ekstrem mencapai 45°C.

“Kami sangat prihatin. Ketiganya mencoba masuk Makkah tanpa dokumen resmi dan diturunkan di gurun oleh sopir taksi,” jelas Konjen RI Jeddah, Yusron B. Ambary, pada Sabtu, 31 Mei 2025.

“SM ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, sementara dua lainnya berhasil diselamatkan dan sedang dirawat di rumah sakit,” ujar Yusron.

Korban Sempat Kena Razia Aparat Keamanan Saudi

Yang lebih memilukan, diketahui sebelumnya SM sempat terjaring razia aparat keamanan Saudi bersama 10 WNI lain dan telah dipulangkan ke Jeddah, Arab Saudi. 

Namun, ia tetap kembali mencoba masuk Makkah secara sembunyi-sembunyi demi bisa berhaji.

Baca juga: Suhu Mekkah Tembus 50°C, Kepala BPOM: Jemaah Haji Harus Waspada 'Heat Stroke!'

Saat ini, jenazah SM masih berada di rumah sakit Makkah untuk proses visum, sementara pihak KJRI Jeddah telah berkoordinasi dengan keluarga korban di Madura dan mempersiapkan proses pemakaman.

Peringatan Keras dari KJRI Jeddah

KJRI Jeddah menegaskan bahwa ibadah haji harus dijalani secara resmi dan sah sesuai aturan Pemerintah Arab Saudi. 

Aksi nekat seperti ini sangat berbahaya dan bisa berujung hilangnya nyawa.

“Haji harus dijalankan secara sah dan sesuai aturan. Jangan sampai hanya karena memaksakan diri, nyawa melayang. Uang hilang, haji pun gagal,” tegas Yusron.

Baca juga: Petugas Arab Saudi Gunakan Bahasa Indonesia, Jemaah Haji: Kami Merasa Dihargai

Pihak KJRI juga terus melakukan kampanye edukasi kepada WNI, agar tidak tergoda oleh bujuk rayu oknum yang menawarkan paket haji non-prosedural. 

Sistem pengawasan yang sangat ketat dan penggunaan teknologi canggih seperti drone pengintai membuat aktivitas haji ilegal sangat mudah terdeteksi dan berisiko tinggi. (*)