Soko Berita

Petugas Arab Saudi Gunakan Bahasa Indonesia, Jemaah Haji: Kami Merasa Dihargai

Petugas Arab Saudi belajar bahasa Indonesia demi jemaah haji asal RI. Seruan “satu baris!” jadi simbol hormat dan kedekatan dua bangsa di Bandara Jeddah.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
29 Mei 2025
<p>Petugas Arab Saudi meminta para jemaah asal Indonesia untuk berbaris saat tiba di Terminal Haji Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, (Dok.Kemenag)</p>

Petugas Arab Saudi meminta para jemaah asal Indonesia untuk berbaris saat tiba di Terminal Haji Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, (Dok.Kemenag)

SOKOGURU, JEDDAH, ARAB SAUDI — Di tengah riuhnya Terminal Haji Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, terdengar suara lantang yang tak asing di telinga jemaah haji Indonesia. 

“Ya Hajj… satu baris! Satu baris!” seru seorang petugas Arab Saudi berseragam wukala sambil memberi aba-aba dengan tangan terangkat. 

Bahasa Indonesia yang fasih, meski terbata-bata, keluar dari mulut warga lokal demi menertibkan jemaah asal Tanah Air.

Baca juga: Terpisah di Tanah Suci, Suami Istri Jemaah Haji akan Disatukan Kembali Saat Puncak Haji

Sontak, rombongan jemaah Indonesia pun langsung menata langkah. Tanpa banyak komando, barisan rapi terbentuk menuju ruang pavilion transit ataupun bus penjemputan untuk yang melalui jalur fast track. 

Dok.Kemenag. 

Pemandangan ini rutin terjadi selama musim haji—dan selalu berhasil menyentuh hati siapa pun yang menyaksikannya.

Belajar Bahasa Indonesia Demi Melayani Jemaah

Abdul Basir, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara PPIH Arab Saudi 2025, menyebut momen ini sebagai bentuk penghormatan yang luar biasa. 

Ia mengaku masih sering terharu setiap kali mendengar seruan “satu baris” dari mulut petugas Arab.

“Mereka tidak diwajibkan bisa bahasa Indonesia, tapi mereka belajar. Demi jemaah kita lho,” ujarnya bangga saat ditemui, Rabu 28 Mei 2025 sebagaimana dilansir situs Kemenag.

Baca juga: MUI Umumkan Iduladha Jatuh pada 6 Juni 2025, Umat Islam Diimbau Puasa dan Berkurban

Menurut Basir, para wukala—petugas lokal penyedia layanan jemaah—telah terbiasa mempelajari ucapan-ucapan penting berbahasa Indonesia. 

Mulai dari “ikuti petugas”, “selamat datang ibu-bapak”, hingga “tunggu di sini” menjadi bagian dari kosakata wajib mereka di musim haji.

Ketertiban Jemaah Indonesia Bikin Takjub

Ketaatan dan ketertiban jemaah Indonesia juga turut menjadi alasan kenapa interaksi ini begitu harmonis. 

Rombongan yang datang setiap hari tidak tampak gaduh ataupun berebut layanan. Semua berjalan tertib dan teratur, hasil dari pembinaan panjang yang dilakukan sejak di Tanah Air.

Baca juga: Tata Cara Shalat Iduladha Lengkap, Jangan Sampai Salah! Ini Niat, Rukun, dan Sunnahnya

“Mereka paham bahwa ini bukan sekadar perjalanan fisik, tapi juga ibadah yang membutuhkan akhlak dan disiplin,” kata Basir.

Petugas wukala pun menyebut jemaah Indonesia sebagai “jiddan muntazim” alias sangat tertib. “Kami senang melayani mereka,” ungkap salah satu petugas Arab sambil tersenyum.

Makna di Balik Seruan “Satu Baris”

Seruan sederhana “satu baris” ternyata menyimpan makna dalam. Bukan sekadar pengaturan lalu lintas manusia, tetapi simbol dari harmoni antara pelayanan dan penghormatan, antara kesiapan spiritual dan kedewasaan sosial.

“Kita belajar bahwa haji bukan hanya soal rukun dan syarat, tapi juga soal saling menghormati dalam tindakan sehari-hari,” ujar Basir.

Simbol Kedekatan Dua Bangsa

Momen menyentuh ini juga dirasakan langsung oleh para jemaah. Dasti, 69 tahun, asal Indramayu, mengaku terharu saat disambut petugas Arab Saudi dengan ucapan “selamat datang ibu” dalam bahasa Indonesia.

“Rasanya hangat di hati, seperti tidak jauh dari rumah,” ujarnya tersipu.

Dan ketika barisan jemaah berjalan menuju bus menuju Makkah, suara seruan itu kembali menggema...

“Ya Hajj… satu baris… satu baris…” Seruan yang bukan hanya penanda arah, tapi juga cermin kebanggaan dan identitas bangsa Indonesia di Tanah Suci. (*)