SOKOGURU - Harga emas batangan bersertifikat yang dipublikasikan di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang (Antam) mengalami penurunan signifikan sebesar Rp 24.000 per gram.
Dari sebelumnya Rp 1.933.000 per gram, kini menjadi Rp 1.909.000 per gram.
Penurunan serupa juga terjadi pada harga beli kembali (buyback) emas Antam.
Berdasarkan data resmi Logam Mulia, harga buyback hari ini turun Rp 24.000 per gram, dari Rp 1.779.000 menjadi Rp 1.755.000 per gram.
Dengan kondisi ini, selisih antara harga jual emas dan harga buyback pada Jumat (15/8/2025) tercatat sebesar Rp 154.000 per gram.
PT Aneka Tambang menetapkan dua jenis harga untuk emas batangan produksinya: harga jual emas dan harga buyback.
Harga jual emas berlaku saat konsumen membeli emas dari gerai Logam Mulia, sedangkan harga buyback digunakan saat konsumen menjual kembali emas ke gerai tersebut.
Perbedaan kedua harga ini menjadi faktor penting yang wajib diperhatikan oleh siapa pun yang serius berinvestasi pada emas batangan.
Baca Juga:
Apabila investor mengabaikan selisih harga jual dan harga buyback, risiko kesalahan perhitungan potensi untung atau rugi akan semakin besar.
Dalam investasi emas, kalkulasi yang akurat sangat menentukan strategi keluar masuk pasar.
Investor biasanya berharap harga emas dapat meningkat signifikan dalam jangka panjang.
Kenaikan harga yang cukup tinggi diharapkan mampu menutup selisih harga jual dan buyback, sekaligus memberikan keuntungan optimal.
Data historis harga emas Antam menunjukkan variasi potensi untung atau rugi tergantung waktu pembelian.
Berikut simulasi perhitungan berdasarkan harga beli di berbagai periode dan harga jual saat ini.
- Pembelian 8 Agustus 2025 (Rp 1.959.000/gram) = -10,41% (rugi)
- Pembelian 15 Juli 2025 (Rp 1.914.000/gram) = -8,31% (rugi)
- Pembelian 15 Mei 2025 (Rp 1.866.000/gram) = -5,95% (rugi)
- Pembelian 15 Februari 2025 (Rp 1.678.000/gram) = 4,59% (untung)
- Pembelian 15 November 2024 (Rp 1.470.000/gram) = 19,39% (untung)
Kinerja Emas dalam Setahun Terakhir
- Pembelian 15 Agustus 2024 (Rp 1.414.000/gram) = 24,12% (untung)
- Pembelian 15 Mei 2024 (Rp 1.332.000/gram) = 31,76% (untung)
- Pembelian 15 Februari 2024 (Rp 1.115.000/gram) = 57,40% (untung)
- Pembelian 15 November 2023 (Rp 1.097.000/gram) = 59,98% (untung)
Dari data tersebut terlihat bahwa pembelian emas pada saat harga rendah, terutama di bawah Rp 1,5 juta per gram, memberikan keuntungan yang cukup besar hingga lebih dari 50% dalam setahun.
Sebaliknya, pembelian pada saat harga tinggi, apalagi di level puncak, justru memicu potensi kerugian jangka pendek.
Bagi investor jangka pendek, penurunan harga seperti saat ini bisa memicu kekhawatiran.
Namun, bagi investor jangka panjang, kondisi ini sering dianggap sebagai peluang membeli di harga lebih rendah sebelum harga kembali naik.
Pengamat investasi emas merekomendasikan strategi dollar-cost averaging, yaitu membeli emas secara berkala dalam jumlah tetap, agar bisa mendapatkan rata-rata harga terbaik dan mengurangi risiko dari fluktuasi tajam.
Karena harga emas dapat berubah setiap hari, investor disarankan rutin memantau pembaruan harga di situs resmi Logam Mulia atau sumber terpercaya lainnya.
Langkah ini membantu menentukan waktu terbaik untuk membeli atau menjual emas.
Perbedaan harga jual dan buyback emas Antam bukan sekadar angka, melainkan faktor penting dalam menentukan keuntungan atau kerugian investasi.
Penurunan harga hari ini menjadi pengingat bahwa memahami pola harga emas adalah kunci sukses dalam berinvestasi logam mulia. (*)