SokoBerita

Farhan Buka MPLS 2025 Bandung: Sekolah Harus Jadi Rumah Kedua yang Ramah Anak

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan membuka MPLS 2025 dan ajak siswa jadi insan pembelajar sejati. Pemkot siap ciptakan pendidikan inklusif dan ramah anak.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
14 Juli 2025
<p>Wali Kota Bandung Muhammad Farhan membuka secara resmi Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025 resmi dimulai di seluruh sekolah di Kota Bandung, Jawa Barat, yang diadakan  </p>

<p>di SMP 14 Bandung, Senin (14/7/2025). (Dok.Pemkot Bandung)</p>

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan membuka secara resmi Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025 resmi dimulai di seluruh sekolah di Kota Bandung, Jawa Barat, yang diadakan  

di SMP 14 Bandung, Senin (14/7/2025). (Dok.Pemkot Bandung)

SOKOGURU, BANDUNG – Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025 resmi dimulai di seluruh sekolah di Kota Bandung, Jawa Barat. 

Acara pembukaan diadakan pada Senin (14/7/2025) di SMP 14 Bandung, dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.

Dalam sambutannya, Farhan menekankan pentingnya MPLS sebagai langkah awal bagi peserta didik baru untuk mengenal lingkungan sekolah, membangun karakter, dan mulai menemukan jati diri sebagai insan pembelajar sejati.

Baca juga: Bandung Terapkan Jam Masuk Sekolah Baru, Siswa SD-SMP Dilarang Bawa Kendaraan

“Di sinilah anak-anak memulai perjalanan panjang untuk menemukan jati dirinya sebagai insan pembelajar sejati,” ujar Farhan.

Sekolah Bukan Hanya Tempat Belajar, Tapi Rumah Kedua Anak

Farhan menegaskan bahwa sekolah bukan sekadar tempat menimba ilmu pengetahuan, melainkan rumah kedua bagi siswa untuk belajar nilai kehidupan, seperti tanggung jawab, kedisiplinan, toleransi, dan kejujuran.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengunjungi SMPN 14 di Kota Bandung, Senin (14/7/2025). (Dok.Pemkot Bandung)

“Sekolah adalah tempat anak-anak belajar nilai-nilai penting kehidupan, mengenal arti persahabatan dan gotong royong, serta menumbuhkan rasa cinta kepada lingkungan dan kotanya,” jelasnya.

Baca juga: Masuk Sekolah Jam 06.30, Anggota DPR Arzeti Bilbina: Anak Bisa Lebih Sehat dan Disiplin!

Ia juga menyebut bahwa transisi dari pendidikan dasar ke menengah adalah fase penting dalam membentuk pola pikir dan karakter anak.

“Tiga tahun ke depan anak-anak akan belajar dengan cara yang berbeda dan materi yang lebih kompleks. Ini momen penting menunjukkan bahwa kalian adalah generasi pembelajar sejati,” katanya.

Pemkot Bandung Dukung Pendidikan Inklusif dan Ramah Anak

Pemerintah Kota Bandung berkomitmen untuk membangun ekosistem pendidikan yang sehat, ramah anak, dan inklusif, termasuk bagi anak-anak berkebutuhan khusus. 

Farhan menegaskan bahwa semua anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang menyenangkan dan bermakna.

Baca juga: Dedi Mulyadi Kirim Pemuda Nakal ke Barak Militer! Ini Program Bela Negara ala Gubernur Jabar

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai tiga pilar utama dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Dok.Pemkot Bandung.

“Tidak ada pendidikan yang berhasil tanpa kehadiran orang tua, lingkungan yang aman, dan keteladanan dari para guru,” ucapnya.

Tema MPLS 2025: Lingkungan Belajar yang Aman dan Menggembirakan

Tahun ini, MPLS Kota Bandung mengusung tema: “Dengan MPLS Ramah, Kita Ciptakan Lingkungan Belajar Aman, Nyaman, Bermakna, dan Menggembirakan.”

Baca juga: Farhan: Bandung Siap Bangun Sekolah Gratis Khusus Warga Miskin, Tapi Lahannya Terbatas

Tema ini diharapkan mencerminkan visi seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan.

“Kita ingin anak-anak datang ke sekolah dengan wajah ceria, pulang dengan pengetahuan baru, dan tumbuh dengan cinta pada proses belajar,” tuturnya.

Farhan juga berpesan kepada siswa baru agar berani bertanya, belajar hal baru, dan memiliki mimpi besar. 

Tak lupa, ia menyampaikan apresiasi kepada para guru dan kepala sekolah yang terus berdedikasi mencerdaskan anak bangsa.

“Bimbinglah dengan hati, didiklah dengan teladan, karena pendidikan sejati dimulai dari keteladanan,” pesannya penuh makna. (*)