Emas Kian Bersinar, Terus Naik Jelang 2025 Berakhir hingga Nyaris Pecah Rekor

HARGA EMAS: Harga emas dunia terus menguat jelang akhir 2025 dipicu konflik geopolitik dan arah suku bunga global. Simak analisis peluang rekor baru emas.

Author Oleh: Cikal Sundana
24 Desember 2025
<p>HARGA EMAS HARI INI - Emas kembali jadi primadona investor di tengah isu perang global dan ketidakpastian ekonomi. Ini faktor utama yang menggerakkan harganya.</p>

HARGA EMAS HARI INI - Emas kembali jadi primadona investor di tengah isu perang global dan ketidakpastian ekonomi. Ini faktor utama yang menggerakkan harganya.

SOKOGURU - Harga emas global kembali menjadi perbincangan hangat publik dunia menjelang penutupan tahun 2025. 

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan konflik geopolitik yang terus bergulir, emas sekali lagi menegaskan posisinya sebagai aset perlindungan paling klasik, sekaligus paling dipercaya lintas generasi.

Dalam beberapa pekan terakhir, penguatan harga emas tidak datang dari satu faktor tunggal. 

Pasar membaca akumulasi kekhawatiran global yang saling bertaut, mulai dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dinamika politik Amerika Serikat, hingga potensi konflik baru di kawasan Asia. 

Situasi ini membuat investor, baik institusi besar maupun ritel, kembali mengamankan dana mereka pada logam mulia.

Pengamat pasar komoditas Ibrahim Assuaibi melihat lonjakan harga emas saat ini tidak bisa dilepaskan dari eskalasi konflik global yang kian kompleks. 

Ia menilai ketegangan antara Israel dan Iran menjadi pemicu utama kekhawatiran pasar, terutama setelah muncul berbagai laporan intelijen dan manuver militer yang memicu spekulasi akan perang terbuka.

“Saya melihat bahwa di minggu kemarin terutama hari Sabtu ada informasi ee secara geopolitik di mana Israel akan melakukan pertemuan dengan Amerika untuk membahas terhadap ee penyerangan ya terhadap ee Iran…”, kata Ibrahim Assuaibi.

Menurut Ibrahim, ketakutan pasar bukan hanya soal satu konflik regional, melainkan efek domino jika perang meluas dan menyeret negara-negara besar. 

Situasi di Amerika Latin hingga Asia Timur turut memperkuat sentimen tersebut, terutama dengan meningkatnya tensi antara Tiongkok dan Taiwan yang diprediksi bisa memicu konflik berskala lebih luas pada 2026.

“Bahwa ketakutan ee di awal-awal tahun 2026 akan terjadi perang besar ya antara ee Israel dan Iran yang memang disetujui oleh Amerika dan NATO.”

Kondisi geopolitik ini membuat emas kembali diposisikan sebagai safe haven. Para manajer investasi dan spekulan global dinilai mulai meningkatkan kepemilikan emas sebagai langkah antisipasi terhadap ketidakpastian ekstrem, termasuk gangguan pasokan energi dan perdagangan global.

Dari sisi tren, Ibrahim menilai lonjakan harga emas saat ini bukan sekadar sentimen jangka pendek. Ia melihat fondasi kenaikan sudah terbentuk untuk jangka menengah hingga panjang, terutama jika konflik global terus berlanjut hingga memasuki 2026.

“Secara jangka menengah jangka panjang… di tahun 2026 ini akan ee anggap akan luar biasa bisa ya kenaikannya itu bisa cukup signifikan bisa 500 sampai 1$.000 dolar,” jelas Ibrahim Assuaibi.

Selain geopolitik, arah kebijakan bank sentral global juga turut menopang harga emas. Perubahan fokus Bank Sentral Amerika dari inflasi ke isu tenaga kerja dan pengangguran membuka ruang penurunan suku bunga lebih lanjut, kondisi yang secara historis menguntungkan emas.

“Bank Sentral Amerika apabila memang ee nanti ditunjuk oleh Presiden… ada ketakutan bahwa ada ikut campur dalam ee urusan bank sentral,” jelas Ibrahim Assuaibi.

Ketidakpastian politik di Amerika, termasuk potensi konflik antar lembaga dan dinamika pemilu sela, dinilai akan semakin memperkuat volatilitas pasar keuangan global. Dalam situasi seperti ini, emas kembali dipandang sebagai aset netral yang relatif aman dari turbulensi politik.

Untuk jangka sangat pendek, Ibrahim memperkirakan harga emas masih memiliki ruang naik hingga menembus level psikologis berikutnya.

“Kalau sekarang saja sudah di 4.000 ya 4.497 ada kemungkinan besar… akan menuju di level 4.550,” kata Ibrahim Assuaibi.

Namun, ia mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati, khususnya investor ritel. Lonjakan harga sering kali dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab dengan menjual emas palsu, terutama ketika pasokan fisik terbatas.

“Ini biasa dimanfaatkan oleh ee tanda kutip oknum-oknum ya yang tidak bertanggung jawab untuk ee melakukan ee transaksi ya,” ucap Ibrahim Assuaibi.

Sebagai alternatif, Ibrahim menyarankan masyarakat mempertimbangkan tabungan emas digital melalui bullion bank yang berada di bawah pengawasan otoritas resmi, guna meminimalkan risiko penipuan.

“Ini cara satu-satunya untuk menghindari penipuan… ini cukup aman sekali karena ini langsung di bawah pengawasan OJK itu,” kata Ibrahim Assuaibi.

Di tengah dunia yang bergerak penuh ketidakpastian, emas kembali menjadi cermin kegelisahan global. Pertanyaannya kini bukan lagi apakah harga emas akan naik, melainkan seberapa besar gejolak dunia yang harus terjadi sebelum logam mulia ini benar-benar mencetak rekor baru.

Tabel Data & Fakta 

Indikator Global Data & Fakta
Harga emas terkini Bergerak di kisaran 4.450–4.500 USD
Level psikologis pasar Target jangka pendek 4.550 USD
Proyeksi bank besar 5.000 USD diperkirakan tercapai awal 2026
Proyeksi ekstrem Potensi 5.500–6.000 USD saat konflik meluas
Faktor dominan Geopolitik global & ketidakpastian moneter
Status emas fisik Pasokan terbatas di Antam & Pegadaian
Alternatif investasi Tabungan emas digital (bullion bank)