SOKOGURU - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengumumkan perkembangan terkait proses penyaluran bantuan sosial (bansos) tahun 2025.
Menurut Mensos, mayoritas data penerima bansos triwulan kedua 2025, yakni lebih dari 95% kini sudah berhasil dikirimkan ke bank penyalur dan PT Pos Indonesia.
Penting untuk dicatat, proses penyaluran bansos kali ini mengadopsi pendekatan yang berbeda dari sebelumnya.
Jika dulu, kata Mensos, pemerintah menggunakan DTKS sebagai basis, kini beralih ke sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Baca Juga:
Perubahan sistem basis data ini dilakukan, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2024 yang sudah diteken Presiden RI, Prabowo Subianto.
"Sekarang sudah ada 95% lebih data yang kita kirim ke bank dan PT POS," kata Mensos Saifullah Yusuf, dikutip dari laman Kemensos, Rabu (11/6).
Gus Ipul--sapaan akrabnya menambahkan, jika penyaluran bansos tahap pertama sudah berjalan dengan baik, yakni mencapai 70%.
Akurasi Data Penerima Bansos 2025
Tujuan pergantian sistem ini, ditegaskan Gus Ipul, untuk meningkatkan ketepatan sasaran bantuan kepada yang berhak menerima.
Untuk memastikan proses yang prudent dan akuntabel, Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), serta mendapat pendampingan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Ini adalah masa transisi. Oleh karena itu, kami ingin lebih hati-hati dan akurat. Validati data, kami lakukan bersama BPS lalu kami minta masukan dari BPKP sebelum disalurkan," ujarnya.
Bansos Tambahan untuk Masyarakat
Setelah penyaluran bansos tahap kedua rampung, Kemensos akan meluncurkan program baru yang disebut bansos penebalan.
Program ini ditujukan bagi penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Dana bansos tambahan ini akan diberikan sebesar Rp200 ribu per bulan, disalurkan selama dua bulan Juni dan Juli 2025.
Program bansos penebalan ini merupakan instruksi langsung dari Presiden, menunjukkan atensi pemerintah terhadap kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.
"Ini bentuk atensi Presiden kepada masyarakat yang paling membutuhkan. Tujuannya untuk meringankan beban, memperkuat daya beli, dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Gus Ipul.
Cara Usul dan Sanggah di Aplikasi Cek Bansos
Bagi masyarakat yang merasa belum menerima bansos tetapi memenuhi kriteria, Mensos mengimbau, agar melakukan pengaduan melalui fitus usul sanggah di aplikasi Cek Bansos.
Data yang masuk melalui usulan ini akan divalidasi oleh BPS, dan akan menjadi referensi penting untuk penyaluran bansos pada triwulan berikutnya.
"Usul sanggah lewat Cek Bansos itu kita lakukan setiap tiga bulan sekali. Maka referensi atau usulan dari masyarakat itu akan menjadi bahan validasi buat BPS," katanya.
"Setelah itu, usai dikeluarkan (data terbaru oleh) BPS, akan jadi pedoman kita untuk menyalurkan bansos triwulan ketiga," tambahnya. (*)