SOKOGURU, BANDUNG – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa program pengelolaan sampah “Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan” (Kang Pisman) bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan jika dikelola dengan tepat.
Salah satu upayanya adalah membentuk Koperasi Merah Putih di setiap kelurahan, sebagai wadah ekonomi berbasis lingkungan.
“Saya sangat senang dengan hadirnya Koperasi Merah Putih. Ini bisa jadi tempat untuk menampung dan menjual produk dari Kang Pisman,” jelas Farhan.
Baca juga: Viral! Tahu Dibakar Pakai Sampah Plastik, DPR Desak BPOM Bertindak, Bahaya Mengintai Konsumen
“Setiap RW saat ini sedang berproses menjadi RW bebas sampah dengan mengolah sampah organik mereka sendiri,” ujar Farhan di Bandung, Minggu, 18 Mei 2025 .
Sampah Organik Bisa Diolah Jadi Komoditas Bernilai Ekonomi
Menurut Farhan, sampah non-organik seperti plastik sudah banyak ditampung pihak lain, tetapi yang lebih menarik adalah potensi sampah organik yang bisa diolah menjadi komoditas bernilai ekonomis.
Salah satunya adalah melalui budi daya maggot. Farhan menekankan bahwa maggot bisa menjadi pakan ternak yang sangat potensial jika dikelola dengan baik.
Baca juga: Bandung Ubah Sampah Jadi Berkah! Ratusan RW Terapkan Program KBS, Ini Manfaat Dahsyatnya
“Perhatikan juga kondisi maggot-nya, jangan sampai kurus. Ini cocok untuk pakan ayam, bahkan bisa jadi sumber cuan dari lingkungan sendiri,” tambahnya.
Baca juga: Warga Ciptakan Mesin Pemusnah Sampah Bertenaga Air, Pemkot Targetkan 30 Mesin di Tiap Kecamatan!
Sebagai contoh, ia menyebut pengelolaan maggot yang sukses di pusat perbelanjaan Paris Van Java (PVJ) Bandung, yang menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bisa dilakukan dari level rumah tangga hingga pusat kota.
Ia berharap Koperasi Merah Putih bisa menjadi penggerak ekonomi masyarakat dari bawah.
“Mudah-mudahan ini jadi awal dari banyak ide wirausaha. Tidak langsung sukses tentu, tapi kita kawal bersama. Dari masyarakat, untuk masyarakat,” tegasnya.
Inisiatif ini juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat, yang menilai Kelurahan Jatisari sebagai model koperasi pengelolaan sampah terbaik di Indonesia.
Hal ini dinilai sebagai sinyal positif untuk menjadikan Bandung pelopor ekonomi sirkular berbasis komunitas. (*)