SOKOGURU - Saat menjalani Puasa Ramadhan, pelaku UMKM dituntut untuk lebih kreatif dalam membuat konten media sosial. Kapan waktu terbaik untuk posting?
Apa jenis konten visual yang menarik perhatian? Bagaimana cara meningkatkan interaksi dengan audiens?
Semua ini bisa dijawab lewat strategi konten Ramadan yang menarik untuk UMKM agar tampil menonjol di Instagram dan TikTok.
Selama bulan Ramadan, UMKM dapat memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat citra merek dan meningkatkan penjualan lewat konten visual serta video pendek.
Dengan strategi yang tepat, usaha kecil dapat menjangkau lebih banyak audiens melalui media sosial.
Beberapa jenis konten yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM selama Ramadan antara lain pembuatan video pendek seperti Reels di Instagram dan konten TikTok yang menampilkan proses produksi takjil, pengemasan hampers Lebaran, atau pembuatan kue kering.
Selain itu, konten visual berupa foto produk yang dikemas dengan nuansa khas Ramadan seperti warna hijau, emas, atau ungu dapat menarik minat konsumen. Elemen dekoratif seperti ketupat, bulan sabit, dan lentera dapat menambah daya tarik estetika.
UMKM juga bisa mendorong keterlibatan konsumen dengan mendorong mereka membuat konten review dan menandai akun bisnis UMKM. “User Generated Content (UGC) bisa menjadi alat pemasaran yang ampuh dan membangun kepercayaan pembeli,” ujar salah satu pelaku UMKM.
Strategi lainnya adalah membuat konten berseri seperti countdown atau hitung mundur menuju hari Lebaran, dengan menampilkan promo harian atau potongan harga spesial untuk meningkatkan ketertarikan calon pembeli.
Beberapa produk yang cocok untuk diangkat dalam konten Ramadan UMKM di antaranya takjil seperti es buah, kolak, dan kurma isi cokelat; kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju; serta minuman segar seperti es susu kurma, sirup rosella, dan infused water lemon.
Paket hampers Lebaran yang terdiri dari kue dan minuman dalam kemasan anyaman bambu juga bisa menjadi konten yang menarik. “Hampers eksklusif dengan tampilan unik dapat meningkatkan nilai jual sekaligus menarik perhatian di media sosial,” kata pelaku UMKM lainnya.
Untuk memperluas jangkauan konten, UMKM disarankan menggunakan hashtag populer seperti #RamadanBerbagi, #UMKMRamadan, #TakjilTime, #PromoLebaran, #HampersLebaran, dan #KueKeringViral agar mudah ditemukan pengguna.
Kata kunci yang sedang tren dan bisa digunakan untuk meningkatkan optimasi pencarian antara lain: “ide jualan Ramadan 2025,” “promo takjil murah,” “hampers Lebaran kekinian,” “kue kering viral 2025,” dan “minuman buka puasa segar.”
Waktu terbaik untuk memposting konten Ramadan di media sosial adalah pukul 11.00–12.00 WIB saat orang mencari ide berbuka, 15.00–16.30 WIB sebagai jam emas konten takjil, dan 20.00–21.00 WIB setelah tarawih untuk promosi dan diskon.
Berikut contoh caption singkat untuk meningkatkan engagement:
“Buka puasamu makin nikmat dengan es kurma segar dari kami! Segar, manis alami, dan bikin ketagihan! DM sekarang buat pesanan hari ini. Stok terbatas!”
“Nastar lembut, legit, dan lumer di mulut! Cocok banget buat hampers Lebaran Klik link bio buat order sekarang — kirim se-Indonesia”
Adapun ajakan pembelian (CTA) yang efektif di antaranya: “DM sekarang untuk pesan hari ini!”, “Klik link bio untuk pembelian cepat via WhatsApp!”, dan “Cek highlight untuk katalog lengkap dan harga promo Ramadan!” Kata kunci tren seperti “konten Ramadan kreatif,” “jualan takjil online,” “strategi jualan hampers,” “ide konten kue kering,” dan “reels takjil viral” juga wajib dipakai. (*)