SOKOGURU, BANDUNG- Plastik konvensional yang berasal dari minyak bumi membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terurai. Sebab itu, plastik konvensional yang dibuang sembarangan dan menjadi sampah adalah musuh lingkungan.
Nah, sebagai upaya solusi nyata dalam mengatasi krisis sampah plastik di Indonesia dan dunia, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, melalui tim peneliti Functional Nano Powder University Center of Excellence (Finder U-CoE) mengembangkan ‘Finder Biodegradable Plastic’.
Apa yang dikembangkan tim peneliti Finder U-CoE itu merupakan terobosan plastik ramah lingkungan yang dapat terurai secara alami.
Baca juga: Miliki Antibakteri, Unpad bersama Kebun Efi Luncurkan Baby Rash Cream dan Efi Procare Propolis Gel
Demikian disampaikan Prof. Dr. Camellia Panatarani S.Si.,M.Si dalam keterangan resmi Unpad yang diterima Sokoguru, Sabtu, 24 Mei 2025.
“Biodegradable plastic adalah plastik yang bisa terdegradasi oleh bakteri. Jadi ketika menjadi sampah dan dibuang ke tanah, dalam beberapa waktu bisa hancur dan terurai,” jelasnya, saat diwawancarai Tim Kanal Media Unpad, Selasa, 20 Mei.
Bahan plastik itu, sambung Camellia, mudah terurai karena berasal dari bio-material, sehingga dapat menjadi makanan alami bagi mikroorganisme di alam.
Baca juga: DIGITS FEB Unpad Kembangkan Teknologi DRMS, Solusi Cerdas Cegah Wabah Penyakit Udang
Hal itu berbeda dengan plastik konvensional yang berasal dari minyak bumi dan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terurai, plastik ini dapat hancur oleh aktivitas bakteri di tanah.
Lebih lanjut, Camellia menjelaskan, tim peneliti Finder Unpad telah merancang biodegradable plastic berbasis bahan yang berbeda-beda, seperti singkong, karagenan, hingga limbah kulit udang.
Namun, bahan berbasis singkong dinilai lebih efisien karena harganya murah dan lebih mudah ditemukan.
Selain ramah lingkungan, penggunaan nano dalam inovasi plastik itu, imbuhnya, juga memiliki kekuatan mekanik lebih baik. Plastik ramah lingkungan tersebut memiliki ketahanan terhadap suhu panas juga ketahanan terhadap cuaca.
Baca juga: Kerja Sama Unpad-Pemkab Garut Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Lewat Layanan Kesehatan
Produk itu telah berhasil diuji dalam skala laboratorium dan diharapkan dapat segera diproduksi secara massal bersama mitra industri.
“Kami sudah mencoba berbagai pengujian, mulai dari penyimpanan daging ayam hingga buah-buahan yang hasilnya adalah daya tahan produk menjadi meningkat. Tetapi untuk produksi besar, kami masih mencari mitra yang siap berkontribusi dan kami akan menyelaraskan kebutuhan industri. Jadi saat research and development bersama mitra, kami sesuaikan dulu kebutuhannya baru dikembangkan formulasi plastiknya,” tambah Prof. Camellia.
Saat ini, katanya lagi, Finder Unpad tengah membuka peluang kerja sama dengan industri yang ingin memproduksi dan mengembangkan produk biodegradable plastic itu dalam skala industri.
Melalui inovasi tersebut, tim peneliti Unpad berharap dapat memberikan manfaat bagi Unpad dan masyarakat, khususnya dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada di dunia. (SG-1)