SokoTekno

Inovasi Mahasiswa Unpad Hadirkan ‘Padpals’, Solusi Masalah Limbah Pembalut

PadPals jadi bukti inovasi mahasiswa dapat jadi solusi konkret bagi persoalan lingkungan. Harapannya, produk itu berkembang melalui kolaborasi dengan produsen.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
10 Oktober 2025
<p>Tim mahasiswa Unpad yang terdiri dari Kayyisah Amani, Felisya Ataya Islami, Karina Deswita, dan Tasnim Mumtaza, di bawah bimbingan dosen Asri Peni Wulandari, M.Sc., Ph.D. berhasil menghadirkan Padpals, kantong pembungkus limbah pembalut. (Dok. Kanal Media Unpad)<br />
<br />
<br />
 </p>

Tim mahasiswa Unpad yang terdiri dari Kayyisah Amani, Felisya Ataya Islami, Karina Deswita, dan Tasnim Mumtaza, di bawah bimbingan dosen Asri Peni Wulandari, M.Sc., Ph.D. berhasil menghadirkan Padpals, kantong pembungkus limbah pembalut. (Dok. Kanal Media Unpad)


 

SOKOGURU, JATINANGOR- Untuk membantu perempuan membuang limbah pembalut dengan cara yang lebih aman, nyaman, dan peduli terhadap lingkungan,  tim mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) menghadirkan inovasi Padpals.

Kantong pembungkus limbah pembalut temuan mahasiswa Unpad tersebut merupakan sebuah solusi transisi penggunaan pembalut sekali pakai yang dapat mengancam keberlanjutan lingkungan di masa yang akan datang. 

Demikian disampaikan tim mahasiswa yang terdiri dari Kayyisah Amani, Felisya Ataya Islami, Karina Deswita, dan Tasnim Mumtaza, dalam keterangan resmi Unpad, yang diterima Sokoguru, Jumat, 10 Oktober 2025.

Baca juga: Dua Inovasi Soal Kesehatan Astronot Bawa Tim Mahasiswa FK Unpad Raih Juara di Global Hackatom 2025 di Rusia

“Gagasan PadPals muncul dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan yang didanai oleh Kemendikbudristek,” ujar tim, seperti dikutip Kanal Media Unpad. 

Menurut Asri Peni Wulandari, M.Sc., Ph.D, dosen yang menjadi pembimbing tim mahasiswa Unpad tersebut, PadPals adalah buah inovasi yang  memadukan pengetahuan ilmiah dan kepedulian sosial untuk menjawab persoalan lingkungan yang kerap terabaikan. 

Tidak hanya mengembangkan produk, tim mahasiswa juga aktif mengedukasi masyarakat melalui media sosial, seminar, dan workshop dengan mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap cara pembuangan pembalut yang benar, serta dampaknya bagi lingkungan. 

Lebih lanjut, tim mahasiswa itu memaparkan, PadPals  sebagai inovasi pertama di Indonesia, menghadirkan  empat keunggulan utama, yaitu pertama, plastik yang terbuat dari bahan biodegradable (singkong) sehingga dapat terurai secara alami tanpa meninggalkan residu berbahaya.

“Kedua, mengandung konsorsium mikroba pengurai limbah pembalut yang berfungsi mempercepat proses degradasi material pembalut. Ketiga, eco-friendly karena seluruh bahan yang digunakan dirancang agar tidak mencemari tanah maupun air, “ ujar mereka.

 

Tidak hanya mengembangkan produk, tim mahasiswa juga aktif mengedukasi masyarakat melalui media sosial, seminar, dan workshop dengan mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap cara pembuangan pembalut yang benar, serta dampaknya bagi lingkungan. 

Baca juga: Inilah PetraScan Karya Cipta Mahasiswa Unpad! Biosensor Pendeteksi Dini Penyakit Mastitis Sapi

Lebih lanjut, tim mahasiswa itu memaparkan, PadPals  sebagai inovasi pertama di Indonesia, menghadirkan  empat keunggulan utama, yaitu pertama, plastik yang terbuat dari bahan biodegradable (singkong) sehingga dapat terurai secara alami tanpa meninggalkan residu berbahaya.

“Kedua, mengandung konsorsium mikroba pengurai limbah pembalut yang berfungsi mempercepat proses degradasi material pembalut. Ketiga, eco-friendly karena seluruh bahan yang digunakan dirancang agar tidak mencemari tanah maupun air, “ ujar mereka.

Keunggulan keempat, mengusung konsep praktis dan higienis sekaligus menjaga kebersihan dan kenyamanan pengguna. 

Baca juga: Karya Inovasi Mahasiswa Unpad ‘Incensory’, Alat Terapi Berbasis Virtual Reality dan Aroma Kemenyan

PadPals menjadi bukti bahwa inovasi mahasiswa dapat menjadi solusi konkret bagi persoalan lingkungan. Harapannya, produk itu dapat terus berkembang melalui kolaborasi dengan produsen pembalut maupun jaringan ritel besar agar semakin mudah diakses oleh masyarakat luas. 

Dengan semangat Dari Daur Hidup ke Daur Bumi, kata tim, PadPals ingin menunjukkan bahwa menjaga lingkungan tidak harus dimulai dari langkah besar. 

“Dari satu kantong kecil yang ramah lingkungan, perubahan besar bisa tumbuh asal dimulai dengan kepedulian,” ujar tim tersebut. (SG-1)