SOKOGURU, JATINANGOR- Banyak produk antiaging yang beredar di pasaran mengandung bahan kimia kuat, sehingga bisa menimbulkan iritasi jika digunakan terus-menerus.
Berangkat dari fakta itu, sekelompok mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) pun mencoba mengembangkan inovasi perawatan kulit alami yang ramah lingkungan.
Tim Patch Anti Aging itu dari Fakultas Farmasi serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unpad di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat itu berhasil menciptakan patch transdermal berbasis Nanostructured Lipid Carrier (NLC) dari kombinasi ekstrak alga merah (Haematococcus lacustris) dan minyak buah merah (Pandanus conoideus) yang berfungsi sebagai agen antiaging alami.
Para penggagas penelitian itu terdiri dari Riefka Berliana Khoir, Reyza Destiar Rosidi, Cantik Batrisyia Ali, Andi Salwa Karima, dan Ais Verani Wulandari. Mereka meneliti di bawah bimbingan Prof. Dr. apt. Iyan Sopyan, M.Si.
“Kami ingin menghadirkan alternatif yang alami, efektif, dan aman bagi kulit,” ujar Riefka selaku ketua tim penelitian, dalam keterangan resmi Unpad, Jumat, 31 Oktober 2025.
Baca juga: Inovasi Mahasiswa Unpad Hadirkan ‘Padpals’, Solusi Masalah Limbah Pembalut
Hasil penelitian, sambungnya, menunjukkan kombinasi kedua bahan tersebut mampu meningkatkan kelembapan dan elastisitas kulit sekaligus mengurangi pigmentasi akibat paparan sinar UV-A.
Alga merah, jelas Riefka, diketahui mengandung astaxanthin, antioksidan alami dengan kekuatan hingga 100 kali lipat dibandingkan vitamin E. Sementara itu, minyak buah merah asal Papua kaya akan karotenoid dan tokoferol yang berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit.
Kedua bahan tersebut diformulasikan menggunakan teknologi NLC yang memungkinkan zat aktif lebih mudah diserap dan bekerja optimal di lapisan kulit.
Lebih lanjut, Riefka mengatakan, dari hasil pengujian, NLC yang dikembangkan memiliki ukuran partikel sekitar 550 nanometer dengan stabilitas tinggi (zeta potential -33,4 mV) serta aktivitas antioksidan kuat dengan nilai IC50 sebesar 24 ppm.
Peneliti lainnya, Ais Verani Wulandari mengatakan, penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasetika dan Teknologi Farmasi serta Laboratorium Sentral Unpad pada 7 Juli-22 Oktober 2025.
Adapun dukungan dana yang diperlukan selama penelitian berasal dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Diktiristek melalui program Kreativitas Mahasiswa bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat.
Baca juga: Inilah PetraScan Karya Cipta Mahasiswa Unpad! Biosensor Pendeteksi Dini Penyakit Mastitis Sapi
“Formulasi itu membuka peluang besar bagi pengembangan produk perawatan kulit alami berbasis nanoteknologi yang tidak hanya efektif, tetapi juga mengangkat potensi bahan alam Indonesia,” tambah Ais.
Melalui penelitian terkait perawatan kulit itu, tim berharap inovasi yang dikembangkan dapat berlanjut hingga tahap komersialisasi. Upaya itu tidak hanya menghadirkan solusi perawatan kulit yang efektif dan aman, tetapi juga menegaskan potensi bahan alam Indonesia dalam mendukung pengembangan industri kosmetik berbasis sains dan keberlanjutan.
Inovasi itu sekaligus mencerminkan kontribusi mahasiswa Unpad dalam menghadirkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. (SG-1)
 
     
                                         
                                 
                                             
                                                     
                                                     
                                                    