SokoLokal

Sesar Lembang Terjadi Peningkatan usai Gempa Guncang Kota Cimahi, BMKG Ingatkan Warga Waspada!

BMKG deteksi Sesar Lembang makin aktif. Pelajari aktivitas gempa terbaru, sejarah gempa merusak, dan langkah-langkah konkret untuk lindungi diri dari ancaman.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Sokoguru.Id
21 Agustus 2025
<p>Peta menunjukkan patahan Sesar Lembang yang mengalami peningkatan aktivitas seismic. (Foto: BMKG).</p>

Peta menunjukkan patahan Sesar Lembang yang mengalami peningkatan aktivitas seismic. (Foto: BMKG).

SOKOGURU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan serius bagi warga di wilayah Jawa Barat.

Ancaman bahaya gempa bumi kini mengintai, seiring dengan meningkatkan aktivitas seismik di Sesar Lembang, sebuah patahan aktif yang melintasi wilayah tersebut.

Peringatan ini datang, setelah BMKG mencatat serangkaian gempa bumi yang terjadi di area tersebut.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, segmen barat Sesa Lembang mengalami peningkatan aktivitas seismic.

"Kami ingatkan segmen barat Sesar Lembang terjadi peningkatan aktivitas seismic," ujar Daryono, seperti dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (21/8).

Peningkatan Aktivitas Gempa di Sesar Lembang

Berdasarkan pemantauan BMKG, Sesar Lembang, khususnya Segmen Cimeta (barat), menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan sejak 25 Juli 2025.

Sejumlah gempa bumi yang terasa oleh warga tercatat memiliki magnitudo kecil, di antaranya;

M 1,8- 24 Juli 2025

M 2,1- 28 Juli 2025

M 1,9- 14 Agustus 2025

M 1,8- 15 Agustus 2025

Gempa Guncang Kota Cimahi

BMKG kembali mencatat gempa berkekuatan Magnitudo 2,3 di 9 kilometer (km) barat laut Kota Cimahi, Jawa Barat terjadi pada 19 Agustus 2025.

Meski kekuatannya tergolong lemah (skala II-III), gempa ini menjadi pengingat jika Sesar Lembang adalah sesa aktif yang patut diwaspadai.

"Fenomena seperti ini yang dikhawatirkan adalah gempa pembuka (fore shocks)," kata Daryono.

Sejarah Gempa Merusak Sesar Lembang

Sesar Lembang ini memiliki sejarah gempa yang merusak. Daryono mengatakan, aktivitas gempa kecil yang terjadi baru-baru ini menjadi bukti nyata jika sesar ini masih sangat aktif.

"Catatan menunjukkan, gempa merusak pernah terjadi pada 28 Agustus 2011. Saat itu, terjadi gempa kuat dengan Magnitudo 3,3 yang juga dipicu oleh aktivitas Sesar Lembang Segmen Cimeta. Gempa ini dilaporkan merusak 103 rumah di Kampung Muril Rahayu, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat," ungkapnya.

BMKG juga telah membuktikan, jika Sesar Lembang adalah sesar aktif yang harus diwaspadai.

Persiapan Menghadapi Risiko Terburuk

Kewaspadaan terhadap sesar aktif adalah kunci untuk tetap aman. Satu di antara langkah konkret yang bisa dilakukan adalah memastikan bangunan rumah tahan gempa.

Ini bisa dicapai dengan menggunakan struktur kuat yang sesuai dengan standar, dan aturan bangunan tahan gempa atau menggunakan bahan ringan, seperti kayu dan bambu.

Selain itu, penting untuk memperhatikan penataan interior rumah agar tidak menimbulkan bahaya saat terjadi guncangan.

Pastikan furnitur yang berpotensi roboh dapat dijadikan tempat berlindung. Daryono juga menekankan, pentingnya mempersiapkan diri secara pribadi, termasuk melatih cara melindungi diri saat gempa terjadi.

Adapun langkah-langkah yang disarankan, meliputi;

1. Jatuhkan diri ke tanah atau lantai, lalu lindungi kepala dan leher di bawah perabotan kokoh.

2. Berpegangan erat pada tempat berlindung.

3. Menyiapkan peralatan darurat.

4. Memahami keterampilan cara bertindak tepat saat guncangan gempa terjadi.

5. Setelah guncangan mereda, barulah Anda bisa keluar rumah dengan aman. (*)