SOKOGURU - Pendaftaran bantuan sosial (bansos) kini semakin praktis. Masyarakat tidak hanya bisa mendaftar sendiri, tetapi juga mendapatkan pendampingan dari agen Perlinsos melalui sistem digital bernama Portal Perlinsos Pendamping.
Inovasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan warga yang mengalami kendala saat mengakses layanan bansos secara mandiri.
Portal Perlinsos merupakan sistem digital yang dikembangkan untuk mempermudah proses pendaftaran bansos.
Inisiatif ini dihadirkan agar masyarakat yang kurang familiar dengan teknologi tidak kesulitan saat mengajukan bantuan.
Sebagai tahap awal, uji coba Portal Perlinsos dilakukan di Desa Kemiren dan Kelurahan Lateng, Banyuwangi mulai 18 September 2025.
Program percontohan ini memungkinkan warga mengakses bansos seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dengan lebih mudah.
Jika warga masih belum terbiasa, ada agen Perlinsos yang siap membantu. Agen ini mencakup pendamping PKH, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), serta operator desa. Mereka menjadi ujung tombak dalam mendampingi masyarakat mengakses Portal Pendamping.
Bagi masyarakat yang mengalami hambatan menggunakan portal secara mandiri, kehadiran agen Perlinsos sangat penting.
Dengan pendampingan langsung, warga tidak perlu khawatir lagi menghadapi proses pendaftaran bansos secara online.
Portal Perlinsos Pendamping diharapkan menjadi solusi digital yang inklusif. Warga yang sebelumnya kesulitan karena keterbatasan akses internet atau kurang paham teknologi kini tetap bisa mendapatkan hak mereka dengan mudah.
Melalui sistem ini, warga bisa menghemat waktu dan tenaga. Proses administrasi bansos lebih sederhana, sekaligus mengurangi risiko kesalahan dalam pengisian data yang biasanya terjadi saat mendaftar sendiri.
Pendamping sosial tidak hanya membantu teknis pendaftaran, tetapi juga memberikan edukasi kepada warga. Hal ini agar masyarakat ke depan semakin familiar dengan teknologi layanan sosial.
Baca Juga:
Program ini sejalan dengan langkah pemerintah mempercepat digitalisasi layanan publik. Dengan adanya Portal Perlinsos, diharapkan distribusi bantuan lebih tepat sasaran dan transparan.
Inovasi digital ini membawa dampak positif. Masyarakat yang sebelumnya terhambat dalam mengakses bansos kini memiliki jalur alternatif yang lebih cepat dan efektif.
Sejumlah warga Banyuwangi menyambut baik uji coba portal ini. Dengan adanya pendampingan, mereka merasa lebih percaya diri untuk mendaftar bansos tanpa takut salah prosedur.
Jika uji coba di Banyuwangi berjalan sukses, bukan tidak mungkin Portal Perlinsos Pendamping akan diperluas ke berbagai daerah lain di Indonesia. Hal ini akan semakin memperluas akses masyarakat terhadap layanan sosial.
Hadirnya Portal Perlinsos Pendamping menjadi angin segar bagi masyarakat yang membutuhkan bansos namun mengalami kendala digital.
Dengan bantuan agen Perlinsos, warga bisa lebih mudah mengajukan PKH, BPNT, maupun bantuan lain.
Apakah Anda sudah mencoba layanan digital ini? Mari dukung bersama langkah pemerintah dalam menghadirkan layanan bansos yang lebih inklusif dan transparan. (*)
