SOKOGURU, JATINANGOR- Diversifikasi pangan nasional penting, karena Indonesia tidak bisa selamanya bergantung pada satu sumber karbohidrat.
Ubi jalar berpotensi menjadi sumber karbohidrat alternatif yang dapat mendukung ketersediaan pangan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Prof. Rachmat Pambudy saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pusat Riset Ubi Jalar atau Padjadjaran Center for Sweet Potato Research and Innovation Excellence (Praise), Selasa, 9 September 2025.
Baca juga: Buka Peluang Kerja bagi Tunanetra, Mahasiswa Unpad Teliti Strategi ‘Workplace Inclusion’
Sebagai langkah strategis pengembangan sumber pangan alternatif nasional, Kementerian PPN)/Bappenas dan Universitas Padjadjaran (unpad) membangun Gedung Praise .
Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Rachmat Pambudy, Rektor Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita, dan Presiden Komisaris PT Triputra Utama Selaras yang juga alumni Unpad, Ellyus Achiruddin, di Unpad Kampus Jatinangor.
Saat hadir melakukan panen ubi jalar di Lahan Percobaan Ciparanje Unpad, pada Juli 2025, Menteri PPN/Bappenas menggagas ide berdirinya sweet potato center.
Baca juga: Peserta OIP 2025 dari Ngee Ann Polytechnic Singapura dan Unpad Dapat Pengalaman Interkultural
Turut hadir dalam kegiatan peletakan batu pertama itu Kepala Representatif Food and Agriculture Organization (FAO) untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden, Brigjen TNI (Purn) Syahnan, mantan Rektor IPB yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk UNESCO, Prof. Aman Wirakartakusumah, Ketua Praise, Prof. Agung Karuniawan, serta sejumlah pimpinan PPN/Bappenas dan Unpad.
“Bappenas juga bertanggung jawab atas ketersediaan pangan yang cukup, Bappenas juga sekretariat nasional di bidang sustainable development goals. Di SDGs ada kemiskinan, lingkungan, pangan, air, itu ada hubungannya dengan apa yang kita kerjakan hari ini,” ujar Menteri Rachmat, seperti dikutip Kanal Media Unpad.
Ia juga menyampaikan pembangunan pusat riset itu merupakan langkah awal menuju pengembangan Pusat Ubi Jalar Nasional yang diharapkan dapat berkembang menjadi pusat riset internasional di masa mendatang.
Baca juga: Enam Program Studi Fakultas Pertanian Unpad Raih Akreditasi Internasional ASIIN
“Hari ini kita mengawali langkah dengan membangun pusat ubi jalar nasional. Jika ini berkembang, harus tetap di sini (Unpad). Saya sudah mengawali, ke depan harus dilanjutkan agar menjadi pusat ubi jalar internasional,” imbuhnya.
Rachmat mengatakan sudah waktunya Indonesia membangun peradaban baru melalui revolusi pangan yang diciptakan oleh ahli plasma nutfah dari Indonesia.
Sementara itu, Rektor Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita mengapresiasi dukungan Bappenas, FAO serta para mitra strategis dalam merealisasikan pusat riset ini.
Rektor menyampaikan fakultas-fakultas di lingkungan Unpad siap untuk berkolaborasi agar Unpad dapat menjadi pusat penelitian ubi jalar yang bermanfaat di tingkat nasional dan internasional.
Arief berharap kehadiran Praise menjadi awal dari rangkaian inovasi riset pangan yang memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa.
“Saat ini Unpad memiliki 18 fakultas, dan semua akan bergabung bersama untuk memakmurkan fasilitas ini agar dapat menjadi suatu pusat penelitian ubi jalar yang sangat baik, tidak hanya di lingkup nasional tetapi juga di regional dan internasional,” tambahnya.
Di sisi lain, Presiden Komisaris PT Triputra Utama Selaras yang juga alumni Unpad angkatat 1974, Ellyus Achiruddin, mendukung penuh pembangunan pusat riset ubi jalar di Unpad.
Ia berharap agar pusat riset ubi jalar ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya merasa bangga dan terhormat dapat menjadi bagian dari pembangunan gedung sweet potato center Unpad. Sebagai donatur saya berharap gedung ini dapat selesai dengan cepat dan menjadi pusat penelitian dan pengembangan ubi jalar yang inovatif dan berkelanjutan,” katanya.
Dua unit bangunan
Gedung Praise akan dibangun di atas lahan seluas 800 meter persegi dengan dua unit bangunan, masing-masing memiliki dua lantai.
Gedung sisi Utara difungsikan sebagai lobby, ruang pertemuan, laboratorium kultur jaringan, serta dilengkapi mes untuk mahasiswa atau peneliti yang membutuhkan akomodasi penelitian jangka panjang.
Sementara gedung sisi Selatan digunakan sebagai laboratorium umum dan kantor pengelola pusat riset. Fasilitas ini memungkinkan dilaksanakannya kegiatan riset, pengembangan kultur jaringan, hingga proses perbanyakan stek ubi jalar yang sehat dan bebas penyakit.
Gedung tersebut ditargetkan rampung pada pertengahan Desember 2025. Setelah resmi beroperasi, Praise akan menjadi pusat penerimaan mitra riset, tempat pertemuan ilmiah, serta basis penelitian ubi jalar baik tingkat nasional maupun internasional.
Dengan peresmian itu, Unpad melalui Praise diharapkan menjadi garda depan dalam riset dan pengembangan ubi jalar, baik sebagai bahan pangan strategis maupun komoditas unggulan yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang ketahanan pangan, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. (SG-1)