Rotan Sukoharjo Senilai USD12.612 Diekspor ke Spanyol, Menteri UMKM: Perkuat Program Rumah Produksi Bersama

Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo dikenal sebagai sentra industri kerajinan dan furnitur rotan. Saat ini, menyerap kurang lebih 5.000 tenaga kerja.

Author Oleh: Rosmery C Sihombing
19 Desember 2025
<p>Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman melepas ekspor satu kontainer 40 feet berisi produk furnitur rotan senilai 12.612 dolar AS karya Koperasi Trangsan Manunggal Jaya menuju Spanyol, Kamis, 18 Desember 2025. (Dok. Kementerian UMKM)</p>

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman melepas ekspor satu kontainer 40 feet berisi produk furnitur rotan senilai 12.612 dolar AS karya Koperasi Trangsan Manunggal Jaya menuju Spanyol, Kamis, 18 Desember 2025. (Dok. Kementerian UMKM)

SOKOGURU, SUKOHARJO- Satu kontainer 40 feet berisi produk furnitur rotan senilai USD12.612 karya Koperasi Trangsan Manunggal Jaya asal  Sukoharjo, Jawa Tengah melaju ke Spanyol.

Ekspor produk lokal tersebut dilepas  Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 18 Desember 2025.

“Kami berharap ekspor rotan dari Sukoharjo dapat dilakukan secara rutin. Karena itu, kepastian pasokan, ketepatan waktu pengantaran, serta kualitas produk harus terus dijaga agar ekspor berjalan berkelanjutan,” ujarnya, dalam keterangan resmi Kementerian UMKM, Jumat, 19 Desember 2025.

Baca juga: Lepas Ekspor Opak Singkong Ke Brunei, Menteri UMKM: Perkuat Ekosistem Rantai Pasok Lewat Kumitra

Setelah acara pelepasan ekspor rotan,  Menteri UMKM Maman kemudian meresmikan Rumah Produksi Bersama (RPB) Komoditas Rotan di daerah yang sama. 

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ia mengatakan, Indonesia memproduksi sekitar 1,7 juta batang atau setara 15.000 ton rotan pada 2024. 

Capaian tersebut menempatkan Indonesia sebagai pemasok sekitar 80% kebutuhan rotan dunia. Potensi besar itu, sambung Maman, perlu diperkuat melalui pengembangan fasilitas produksi bersama yang terintegrasi.

Baca juga: Lapas Garut Ekspor Kanopi Peneduh dari Limbah Sabut Kelapa ke Spanyol, Menteri UMKM Beri Apresiasi

Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, yang telah lama dikenal sebagai sentra industri kerajinan dan furnitur rotan, ditetapkan sebagai lokasi RPB Komoditas Rotan. 

Masyarakat setempat telah mengolah rotan sejak 1920, menjadikannya salah satu pusat produksi rotan tertua di Jawa Tengah sekaligus sentra rotan terbesar kedua di Indonesia pada 1970-1990. 

Saat ini, sekitar 220 kepala keluarga berprofesi sebagai perajin rotan dan menyerap kurang lebih 5.000 tenaga kerja.

Baca juga: Penyaluran KUR Sektor Produksi Cetak Sejarah Baru, Menteri UMKM Sebut Tembus Angka 60,5%

“Peresmian ini menandai kesiapan RPB untuk mengembangkan bisnis rotan secara lebih terstruktur. Diperlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak agar ekosistem bisnis rotan dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan,” imbuh  Menteri Maman.

Inisiasi pendirian RPB Komoditas Rotan berawal dari program Pengelolaan Terpadu UMK oleh Pemda Sukoharjo pada 2022. RPB hadir untuk mendorong UMKM rotan naik kelas melalui peningkatan kapasitas produksi, standardisasi mutu, efisiensi proses, penguatan desain dan inovasi, serta perluasan akses pasar. 

Fasilitas itu diharapkan menjadi ruang kolaborasi antara perajin, pendamping, dan mitra usaha di wilayah tersebut.

 

Miliki dua lini produksi

RPB Komoditas Rotan dikelola Koperasi Trangsan Manunggal Jaya, kini  memiliki dua lini produksi yakni pemrosesan bahan baku rotan menjadi rotan setengah jadi serta produksi rotan setengah jadi menjadi produk furnitur. 

RPB mampu mempekerjakan perajin lokal untuk menghasilkan aneka kreasi rotan yang berhasil menembus pasar ekspor ke Perancis, Kanada, Spanyol, Uni Emirat Arab. Produk yang dihasilkan juga telah memenuhi sertifikasi seperti ISO 9001:2015, SNI Produk untuk kursi dan meja sekolah, dan Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK).

Menteri UMKM juga menyampaikan bahwa pemerintah mengembangkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Padat Karya berupa dukungan peralatan produksi guna meningkatkan kapasitas dan kualitas produk. Skema pembiayaan ini dapat dimanfaatkan oleh UMKM, termasuk Koperasi Trangsan Manunggal Jaya.

Selain itu, Kementerian UMKM melalui Deputi Bidang Usaha Kecil bersama Badan Riset, dan Inovasi Nasional (BRIN) bagian riset energi dan manufaktur tengah mengembangkan platform layanan digital asistensi proses dan manajemen produksi, peningkatan sistem dan operasi produksi UMKM, serta peningkatan kinerja permesinan dan peralatan RPB.

Menteri UMKM juga mengapresiasi peran Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dan mengajak untuk terus melakukan pengawasan, pendampingan, serta memastikan operasional RPB berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.

“Kami berharap RPB rotan ini dapat memotivasi pendirian RPB pada klaster usaha lainnya, sehingga semakin banyak UMKM lokal yang berdaya dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” tanbah Maman.

Ia juga mendorong RPB Komoditas Rotan di Sukoharjo dapat menjadi proyek percontohan bagi pengembangan fasilitas serupa di berbagai daerah di Indonesia. Pemantauan dan evaluasi akan dilakukan secara berkelanjutan agar program ini berjalan efektif dan memberikan dampak signifikan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, menyambut baik kolaborasi dengan Kementerian UMKM melalui pendirian RPB Komoditas Rotan untuk mengatasi berbagai kendala produksi kerajinan dan furnitur rotan.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, lanjutnya,  siap mendukung Koperasi Trangsan Manunggal Jaya dan RPB Komoditas Rotan melalui penyediaan fasilitas infrastruktur, pelatihan, serta pendampingan. 

Eko juga mengajak para perajin untuk terus meningkatkan kompetensi, kreativitas, dan profesionalisme dalam mengelola usaha rotan.

“Kalau hari ini kita bisa ekspor ke Spanyol, ke depan terbuka peluang menembus pasar Eropa lainnya maupun negara-negara potensial lain. Semoga RPB ini dapat diadaptasi ke klaster usaha lain dan membuktikan bahwa UMKM Sukoharjo mampu naik kelas,” ujarnya.

Peresmian RPB Komoditas Rotan juga dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Eddy S. Bramiyanto, serta Direktur Utama PT Pelindo Terminal Petikemas M. Adji. (SG-1)