SokoBisnis

Lepas Ekspor Opak Singkong Ke Brunei, Menteri UMKM: Perkuat Ekosistem Rantai Pasok Lewat Kumitra

Selain program Kumitra yang perkuat ekosistem rantai pasok, Pemerintah juga berorientasi pada pemberdayaan kelompok perempuan dan penyandang disabilitas.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
09 Oktober 2025
<p>Menteri UMKM Maman Abdurrahman  pada acara pelepasan  ekspor perdana opak singkong produksi PT Gemilang Agro Inovasi ke Brunei Darussalam di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 9 Oktober 2025. (Dok. Kementerian UMKM)</p>

Menteri UMKM Maman Abdurrahman  pada acara pelepasan  ekspor perdana opak singkong produksi PT Gemilang Agro Inovasi ke Brunei Darussalam di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 9 Oktober 2025. (Dok. Kementerian UMKM)

SOKOGURU, SUKABUMI- Melalui program Kemudahan Usaha Mikro untuk Bermitra (Kumitra), Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Kemen UMKM) memperkuat ekosistem rantai pasok nasional.

Kumitra merupakan langkah strategis untuk memperluas peluang usaha, memperkuat kapasitas pelaku usaha mikro, dan membantu mereka naik kelas agar dapat terintegrasi dalam rantai pasok formal, baik di tingkat nasional maupun global.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan hal itu pada acara pelepasan  ekspor perdana opak singkong produksi PT Gemilang Agro Inovasi ke Brunei Darussalam di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 9 Oktober 2025. 

Baca juga: Sinergi Menteri UMKM dan Menteri P2MI Perkuat Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran

Produk hasil kreasi penyandang disabilitas itu diekspor sebanyak 28.800 pack dengan nilai sekitar USD18 ribu. 

Turut hadir pada acara tersebut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi.

“Selama ini hasil evaluasi kami menunjukkan salah satu penyebab utama usaha mikro sulit berkembang adalah karena mereka dibiarkan berjuang sendirian tanpa jaminan pasar yang pasti,” ujar Menteri UMKM Maman, dalam keterangan resmi Kemen UMKM.

Baca juga: Lapas Garut Ekspor Kanopi Peneduh dari Limbah Sabut Kelapa ke Spanyol, Menteri UMKM Beri Apresiasi

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, sejak 2022 hingga 2024 telah tercatat 2.546 kesepakatan kemitraan antara usaha besar dan UMKM dengan nilai mencapai Rp15,9 triliun. 

Kemitraan tersebut melibatkan 725 usaha besar dan 1.505 pelaku UMKM di berbagai sektor. 

“Padahal, kita memiliki lebih dari 64 juta UMKM di seluruh Indonesia. Artinya, ruang kemitraan yang bisa kita dorong masih sangat luas untuk diperkuat,” imbuh Maman.

Baca juga: Sebanyak 15 Ton Kopi Specialty Argopuro Walida Senilai Rp3 Miliar Diekspor ke Jeddah, Arab Saudi

Selain melalui program Kumitra yang memperkuat ekosistem rantai pasok, lanjutnya,  Pemerintah juga berorientasi pada pemberdayaan kelompok rentan, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas. 

“Sebagian besar pengusaha mikro adalah ibu rumah tangga. Selain itu, ada amanah dari Presiden Prabowo agar kita juga harus memberi perhatian khusus kepada saudara-saudara penyandang disabilitas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menteri Maman mengatakan membangun ekosistem pemberdayaan pengusaha mikro yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan memerlukan kolaborasi lintas sektor. 

Ia menyampaikan apresiasi kepada para mitra strategis seperti bank bjb, Alfamart, Indomaret, Pegadaian dan Pegadaian Syariah, Jamkrindo, Askrindo, Bandung Kunafe, dan Baznas yang telah berkomitmen mendukung ekosistem kemitraan itu.

“Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa sektor publik dan swasta dapat berjalan beriringan. Para mitra tidak hanya berperan sebagai offtaker produk pengusaha mikro, tetapi juga membuka akses pembiayaan, pendampingan, dan jaringan pasar yang berkelanjutan,” kata Maman lagi.

Melalui sinergi tersebut, lanjutnya, pengusaha mikro diharapkan mampu menghasilkan produk berkualitas, memperoleh pasar yang pasti, serta mengakses modal yang memadai untuk memperluas usaha. 

“Dengan demikian, pengusaha mikro tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan menjadi bagian dari rantai nilai ekonomi nasional,” katanya.

 

Pemberdayaan perempuan

Sementara itu, Menteri Arifah Choiri Fauzi, menegaskan, pentingnya kolaborasi lintas kementerian sebagaimana diamanatkan Presiden Prabowo Subianto. 

“Kita harus bersinergi dalam upaya pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui penguatan UMKM dan pemberdayaan perempuan. Program Kumitra merupakan wujud nyata kolaborasi yang diinisiasi Kementerian UMKM untuk memberikan solusi konkret,” ujarnya.

Acara Pelepasan ekspor ini turut disaksikan oleh Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, jajaran Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Sosial, serta pejabat Kementerian UMKM.

Melalui langkah tersebut, Kementerian UMKM menunjukkan bahwa program kemitraan tidak berhenti pada pemberdayaan di tingkat lokal, tetapi juga mampu membuka jalan bagi produk-produk UMKM Indonesia menembus pasar internasional. (SG-1)