SokoBisnis

Pangan Nusa 2025 Siap Digelar 15-18 Oktober 2025, dari Kekayaan Lokal Menuju Pasar Global

Ajang Pangan Nusa 2025 jadi etalase bagi inovasi pangan Indonesia. Produk-produk pangan unggulan bernilai tambah tinggi dan telah teruji kualitasnya.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
29 September 2025
<p>Mendag Budi Santoso mengatakan Pangan Nusa adalah panggung bagi para pelaku usaha kuliner dan pangan lokal untuk memperkenalkan kekayaan rasa dan budaya daerahnya kepada dunia.  Pangan Nusa 2025 digelar di ICE BSD City, Tangerang, Banten, pada 15—18 Oktober 2025. (Dok.Kemendag)</p>

Mendag Budi Santoso mengatakan Pangan Nusa adalah panggung bagi para pelaku usaha kuliner dan pangan lokal untuk memperkenalkan kekayaan rasa dan budaya daerahnya kepada dunia.  Pangan Nusa 2025 digelar di ICE BSD City, Tangerang, Banten, pada 15—18 Oktober 2025. (Dok.Kemendag)

SOKOGURU, JAKARTA- Berbarengan dengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga bakal menggelar Pangan Nusa 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, pada 15—18 Oktober 2025.

Masyarakat dan para buyer bisa menjelajahi keragaman rasa nusantara di acara tersebut. Pangan Nusa sebagai perayaan rasa dan budaya nusantara itu menjadi pijakan membuka peluang pasar global bagi kekayaan kuliner khas daerah, mulai dari hidangan legendaris hingga produk pangan olahan inovatif dari Sabang sampai Merauke.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Budi Santoso (Busan) dalam keterangan resmi Kemendag, Minggu, 28 September 2025.

Baca juga: Mari Manjakan lidah, Mencicipi Indonesia, dan Menembus Dunia di Pangan Nusa 2025, pada 15–18 Oktober        

Pangan Nusa 2025, sambungnya, adalah wadah strategis untuk mempromosikan potensi ekspor kuliner dan pangan kemasan Indonesia melalui pendekatan budaya.

“Pangan Nusa adalah panggung bagi para pelaku usaha kuliner dan pangan lokal untuk memperkenalkan kekayaan rasa dan budaya daerahnya kepada dunia. Bukan sekadar kuliner, tetapi juga diplomasi rasa Indonesia ke pasar global,” tegas Mendag Busan.

Selama pameran, katanya lagi, pengunjung diajak dalam perjalanan kuliner, mencicipi keragaman rasa yang otentik yang disajikan oleh 186 pelaku usaha dari seluruh Indonesia.

Dari Sumatra yang kaya rempah, kuliner legendaris seperti rendang, pempek, dan kerupuk ikan laut siap menggoda selera. Bergeser ke Pulau Jawa, hadir berbagai sajian khas seperti sate maranggi, bebek sinjay, dawet ireng, dan serabi.

Baca juga: Serius Pangan Nusantara: UMKM Kopi Solo yang Menjadi Pemain Global Berkat BRI UMKM EXPO(RT) 2025!

Wilayah Kalimantan menghadirkan kekayaan hasil perairan dan budaya pesisirnya melalui makanan ringan berbahan dasar ikan. Tidak ketinggalan hidangan soto Banjar dan berbagai jenis keripik. 

Sementara Sulawesi, menyuguhkan sajian perpaduan unik pisang goreng sambal roa, es pisang ijo, klappertart, aneka keripik ikan dan buah, serta sambal khas Sulawesi.

Tidak ketinggalan, Bali dan Nusa Tenggara hadir dengan cita rasa khas, seperti nasi Bali, keripik pisang, dan makanan yang terbuat dari fermentasi singkong. 

Baca juga: Resmikan UKM Pangan Award 2025, Mendag Sebut hanya Produk Berdaya Saing Bisa Hambat Barang Impor

Melengkapi mozaik rasa dari seluruh Nusantara, wilayah Papua dan Indonesia bagian timur turut menghadirkan sajian khas seperti papeda yang ikonik, hidangan berbasis sagu, dan hasil laut. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan, mengatakan berbagai wilayah lain juga menampilkan makanan khas yang telah dikenal luas seperti soto betawi, cokelat lokal, aneka kopi Nusantara, carica, abon, durian olahan, keripik singkong, roti pisang, kembang goyang, bahkan bakso.

 

Inovasi pangan menuju meja dunia

Ajang Pangan Nusa 2025 juga menjadi etalase bagi inovasi pangan Indonesia yang berorientasi menembus pasar global. 

Produk-produk pangan unggulan tidak hanya memiliki nilai tambah tinggi, tetapi juga telah teruji kualitasnya agar mampu bersaing di kancah internasional.

Produk-produk itu mencakup aneka kopi olahan, keripik, makanan berbasis ikan, serta sambal kemasan khas daerah. Sambal, khususnya, kini semakin diminati pasar ekspor karena cita rasa autentik dan daya simpan yang panjang.

Mendag Busan menyatakan optimismenya terhadap kesiapan produk lokal menembus pasar global.

“Banyak dari produk tersebut telah mendapatkan peningkatan kualitas dan kemasan melalui pendampingan dan pelatihan ekspor, sehingga mereka sudah benar-benar siap bersaing di pasar internasional,” imbuh Mendag Busan.

Selain berfokus pada cita rasa dan kualitas ekspor, Pangan Nusa 2025 juga secara aktif mengikuti tren global terhadap permintaan makanan sehat. Sejumlah pelaku usaha memperkenalkan makanan dan minuman yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya gizi.

Inovasi pangan sehat ini meliputi berbagai pilihan seperti camilan sehat, kue sehat, madu bawang hitam, camilan buah kering, minuman herbal, dan keripik buah organik. 

Kehadiran produk-produk ini menegaskan bahwa pangan Indonesia siap menjadi pemain kunci yang menggabungkan kenikmatan kuliner dengan manfaat kesehatan di panggung dunia. (SG-1)