SokoBisnis

Lagi, UMKM Asal Klaten Ekspor 2 Ton Adonan Roti ke UEA, Dilepas Mendag Busan

Pelaku usaha dari desa juga berkesempatan merasakan pengalaman ekspor. Melalui program Desa BISA Ekspor, Kemendag telah mengurasi 741 desa yang siap ekspor.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
06 Desember 2025
<p>Selain melepas ekspor adonan roti ke Uni Emirat Arab (UEA), Menteri Perdagangan Budi Santoso juga meresmikan dan mengunjungi pabrik baru Roti Ropi di desa Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Jumat, 5 Desember 2025. (SG-1)</p>

Selain melepas ekspor adonan roti ke Uni Emirat Arab (UEA), Menteri Perdagangan Budi Santoso juga meresmikan dan mengunjungi pabrik baru Roti Ropi di desa Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Jumat, 5 Desember 2025. (SG-1)

SOKOGURU, KLATEN-  Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia mampu menguasai pasar dalam negeri kemudian menembus ekspor.

Hal tu dibuktikan oleh UMKM dari Klaten, Jawa Tengah, PT Juara Roti Indonesia (Roti Ropi) yang mengekspor 2 ton adonan roti  ke Uni Emirat Arab (UEA) senilai Rp200 juta.

Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) melepas ekspor adonan roti tersebut di Pabrik Roti Ropi, di Kabupaten Klaten, Jumat, 5 Desember 2025.

Baca juga: Mendag Budi Lepas Ekspor ke-8 Adonan Roti UMKM Asal Klaten ke Uni Emirat Arab

“Hal inilah yang kami inginkan, yaitu ekosistem yang dijalankan oleh semua, baik yang besar, menengah, dan kecil. Roti Ropi memulai dari kecil, dari UMKM. Kami ingin yang kecil ini menjadi menengah dan besar, mampu menguasai pasar dalam negeri hingga merambah pasar ekspor,” jelasnya, dalam keterangan resmi Kementerian Perdagangan  (Kemendag), Sabtu, 6 Desember. 

Selain melepas ekspor, Mendag Busan meresmikan dan mengunjungi pabrik baru Roti Ropi yang berlokasi di desa Delanggu, Klaten. 

Hadirnya pabrik baru itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi Roti Ropi, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri.

Baca juga: Siasati Kenaikan Tarif 32% dari Trump, Apindo dan Asmindo Yogyakarta Bidik Pasar Uni Emirat Arab dan Afrika

Pada pelepasan ekspor tersebut, Mendag Busan menyampaikan, pelaku usaha dari desa juga berkesempatan untuk merasakan pengalaman ekspor. Melalui program Desa BISA Ekspor, Kementerian Perdagangan telah melakukan kurasi sebanyak 741 desa yang siap ekspor.

“Di desa banyak produk tetapi belum terstandardisasi. Produk-produk tersebut kami identifikasi, kemudian kami ajari bagaimana manajemen dan pengemasannya, serta kami carikan pasarnya,” imbuh Busan. Kemendag memfasilitasi pelaku usaha untuk melakukan ekspor melalui 46 perwakilan dagang di 33 negara. 

Baca juga: Uni Emirat Arab Hapus Bea Masuk dari Indonesia

Sepanjang Januari–November 2025, Kemendag telah memfasilitasi 581 kegiatan penjajakan bisnis (business matching) yang terdiri atas 377 kurasi produk (pitching) dan 204 sesi temu bisnis dengan buyer mancanegara. Tercatat, total transaksi pada periode tersebut mencapai USD134,4 juta.

Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo mengapresiasi peran Kementerian Perdagangan dalam memajulan pelaku usaha di Klaten. 

“Terima kasih sudah mendukung warga masyarakat Kabupaten Klaten sehingga UMKM kami bisa lebih berkembang, naik kelas dari Klaten mendunia. Harapannya, semoga bisa menjadi motivasi bagi UMKM lain di Kabupaten Klaten. Roti Ropi menunjukkan bahwa UMKM bisa naik kelas dan ekspor ke luar negeri,” ujarnya.

Direktur Roti Ropi, Ahmad Reza Kurnia Rahman, juga mengapresiasi dukungan Kemendag pada pelepasan ekspor. Fasilitasi Kemendag mengantar produk lokal Roti Ropi yang berasal dari desa mampu menembus padang pasir UEA. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendag. Keberhasilan kami membangun jaringan bisnis berbasis outlet yang kuat hingga mampu menembus UEA tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dari Kemendag. Hal ini adalah mimpi sederhana yang menjadi kenyataan dan bukti bahwa UMKM di desa mampu bersaing di panggung dunia,” ujarnya.

Sebetulnya, ekspor ke UEA bukanlah pertama kali bagi Roti Ropi. Boleh dibilang untuk yang kesembilan kalinya. Pada 22 November 2024, Mendag Busan juga melepas ekspor adonan roti ke negara yang sama.

Pada Januari–Oktober 2025, ekspor makanan olahan Indonesia ke dunia mencapai USD5,09 miliar. Di UEA sendiri, permintaan produk makanan olahan mencapai USD4,8 miliar pada 2024. 

Nilai tersebut menunjukkan potensi produk makanan olahan Indonesia untuk memasuki pasar UEA.

Roti Ropi membuka gerai pertamanya di Bekasi pada 2015. Kini, Roti Ropi memiliki 72 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia dan 2 gerai di UEA. 

Roti Ropi telah mengantongi sertifikat Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sertifikat halal Indonesia, sertifikat halal UEA, serta sertifikasi ISO22000 dan ISO9001.

Turut mendampingi Mendag Busan dalam pelepasan ekspor tersebut, yaitu Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag (Dirjen PEN) Fajarini Puntodewi, dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan. (SG-1)