SOKOGURU, JAKARTA- Dari total peserta pameran Inacraft Oktober 2025 yakni 843 stan, sebanyak 32 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) turut meramaikan pameran bertemakan Craft, Culture, and Future itu di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Pada pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang berlangsung pada 1-5 Oktober itu, UMKM binaan Pertamina sukses menorehkan pencapaian besar di hari pertama dengan membukukan transaksi penjualan lebih dari Rp1,2 miliar.
Inacraft tak hanya menjadi ajang promosi produk dan temu bisnis, tetapi juga menjadi pintu untuk memperluas akses pasar hingga ke kancah internasional.
Baca juga: INACRAFT 2025- Youthpreneurs Digelar 1-5 Oktober 2025, Usung Tema Craft, Culture, and Future
Hal itu disampaikan Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, Kamis, 2 Oktober 2025.
Ia menjelaskan sebelum UMKM binaannya tampil di Inacraft, perusahaan telah melakukan rangkaian persiapan pra-event.
Mulai dari proses kurasi dan seleksi UMKM, pelatihan melalui coaching clinic terkait branding, pengemasan, storytelling, hingga penataan booth, semuanya dilakukan agar para peserta siap menghadapi pembeli potensial saat pameran berlangsung.
Baca juga: Capai Transaksi Rp4,2 Miliar di Inacraft 2025, Pertamina juga Sabet Booth Terbaik
"Capaian transaksi hari pertama ini menggambarkan kegigihan UMKM dalam mempersiapkan produknya untuk Inacraft. Sehingga bisa langsung membukukan penjualan yang baik pada hari pertama pameran," imbuhnya, seperti dikutip keterangan resmi Kementerian BUMN.
Salah satu UMKM yang berhasil menarik perhatian adalah Kainnesia milik Nur Salam dari Umbulharjo, Yogyakarta.
Di hari pertama pameran, Rabu, 1 Oktober, Kainnesia mencatat pesanan seragam dan suvenir senilai lebih dari Rp300 juta dari sebuah perusahaan pelayaran serta beberapa kementerian.
Baca juga: Kemenperin Fasilitasi 10 IKM Kerajinan Ikut Inacraft 2025 untuk Bidik Pasar Ekspor
Keberhasilan serupa juga ditorehkan oleh Smart Batik (CV. Smart Batik Indonesia) milik Miftahudin Nur Insan asal Yogyakarta.
Dengan menampilkan kain batik, fesyen batik, dan payung batik berbasis Batik Sawit ramah lingkungan, UMKM ini membukukan transaksi lebih dari Rp125 juta hanya di hari pertama.
Produk andalan mereka bahkan sudah diperkenalkan langsung kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, dikenakan oleh sejumlah menteri, wakil menteri, hingga artis nasional dalam Anugerah Komedi Indonesia 2025.
“Kesempatan tampil di Inacraft bersama Pertamina memberikan dampak besar bagi Smart Batik. Tidak hanya dari sisi transaksi penjualan yang meningkat, tetapi juga membuka banyak peluang jaringan baru dengan buyer, baik domestik maupun internasional,” ujar Miftahudin.
"Kami optimistis, produk Batik Sawit bisa menjadi ikon baru batik ramah lingkungan Indonesia,” tambahnya.
Dalam pameran kali ini, 32 UMKM binaan Pertamina tersebar di beberapa area. Sebanyak 18 UMKM sektor wastra, kriya, fesyen, dan aksesori menempati Lobby Hall A, 6 UMKM kuliner hadir di Talam Hall B, sementara 7 UMKM co-branding ikut berpartisipasi secara mandiri dengan membeli booth di lokasi pameran.
Pertamina menghadirkan konsep booth Youthpreneur: Craft, Culture, Future yang menyuguhkan beragam aktivitas.
"Selain menampilkan produk dan penjualan, tersedia juga business matching dengan calon pembeli, serta aktivasi digital berupa lucky dip dan mobcast untuk menambah daya tarik pengunjung.
Fadjar menambahkan pemberdayaan UMKM menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang konsisten dilakukan perusahaan.
Dukungan itu juga selaras dengan visi Asta Cita, terutama pada poin ketiga yang menekankan penciptaan lapangan kerja berkualitas, penguatan kewirausahaan, pengembangan industri kreatif, serta pembangunan infrastruktur.
Tidak berhenti pada pameran, sambungnya, pihaknya juga akan melanjutkan pembinaan kepada UMKM melalui evaluasi transaksi, pemetaan peluang kerja sama, peningkatan strategi pemasaran, hingga pemantauan omzet dan peluang ekspor.
Hal ini ditujukan agar keberlanjutan usaha para mitra dapat terus terjaga. (SG-1)