SokoBisnis

Cash atau Cashless: Mana yang Bikin Gen Z Lebih Hemat?

Generasi Z gandrung dompet digital. Praktis dan cepat, tapi bisa bikin boros. Pakar sarankan seimbangkan cash dan cashless agar keuangan lebih sehat. Simak.

By Elda Laya Gusti Anjani  | Sokoguru.Id
01 Oktober 2025
<p>Praktis pakai dompet digital, tapi cash bikin lebih hemat? Ini dilema Generasi Z di 2025!</p>

Praktis pakai dompet digital, tapi cash bikin lebih hemat? Ini dilema Generasi Z di 2025!

SOKOGURU - Dunia keuangan anak muda Indonesia sedang berubah. Generasi Z, yang tumbuh di era digital, kini lebih akrab dengan dompet digital ketimbang uang tunai. 

Dari membeli kopi, tiket konser, hingga bayar ojek online, semuanya bisa selesai dengan sekali scan QRIS.

Kemudahan ini dianggap praktis, aman, dan cepat. Namun, survei terbaru menunjukkan sisi lain: dompet digital bisa memicu perilaku konsumtif. 

Diskon kilat, cashback instan, dan promo bundling sering membuat pengguna berbelanja lebih banyak dari rencana awal.

Di sisi lain, uang cash dianggap lebih “real.” Ketika membayar dengan uang tunai, rasa kehilangan lebih terasa karena fisik uang langsung berkurang. 

Hal ini membuat sebagian orang lebih bisa mengontrol pengeluaran dibanding pakai saldo digital yang hanya berupa angka di layar.

Pakar finansial pun menyarankan agar Generasi Z tak hanya mengandalkan satu metode. Kombinasi keduanya dinilai lebih bijak: 

gunakan dompet digital untuk kebutuhan rutin seperti transportasi dan makan siang, sementara uang tunai dipakai untuk membatasi belanja impulsif.

Plus Minus Dompet Digital

Kelebihan:

1. Praktis & cepat untuk transaksi harian.

2. Banyak promo, diskon, dan cashback.

3. Catatan transaksi otomatis tersimpan.

Kekurangan:

1. Rawan “impulse buying” karena promo instan.

2. Tidak terasa saat saldo berkurang → bisa boros.

3. Rentan penipuan link palsu jika tidak hati-hati.

Plus Minus Uang Cash

Kelebihan:

- Lebih terasa “real” saat dibelanjakan → kontrol lebih ketat.

- Tidak butuh jaringan internet atau aplikasi.

- Aman dari risiko kebocoran data digital.

Kekurangan:

- Tidak praktis untuk transaksi besar/online.

- Sulit dapat promo/diskon.

- Risiko kehilangan fisik lebih tinggi.

Fakta Menarik

Sebuah survei lembaga riset keuangan 2025 mencatat:

65% Generasi Z lebih suka dompet digital.

55% di antaranya mengaku sering belanja di luar rencana karena promo.

Hanya 30% anak muda yang masih dominan pakai cash.

Fenomena ini menunjukkan bahwa praktis belum tentu hemat. Generasi Z perlu lebih bijak mengatur strategi finansial agar tidak terjebak promo digital. 

Perpaduan dompet digital dan uang cash bisa jadi solusi untuk menjaga gaya hidup tetap modern tapi finansial tetap sehat.(*)