MAGETAN, Sokoguru – KETUA Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, memberikan pujian tinggi terhadap kualitas beras lokal Indonesia yang dinilai jauh lebih baik dibandingkan beras impor dari Vietnam dan Pakistan.
Pernyataan ini diungkapkan Abdul Kharis usai meninjau Gudang Bulog Gulun di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (19/2).
Menurut Kharis, perbandingan antara beras lokal dan beras impor menunjukkan bahwa beras Indonesia memiliki keunggulan yang tidak terbantahkan.
Baca juga: Wamentan Sudaryono: Produksi Meningkat, Bulog Wajib Serap 3 Juta Ton Beras Petani
“Beras Vietnam ukurannya kecil-kecil, beras Pakistan agak besar, sedangkan beras Indonesia lebih besar dan bersih. Kualitasnya jauh lebih baik,” tegas Kharis sebagaimana dilansir situs resmi DPR RI.
Saat ini, Gudang Bulog Gulun telah menyimpan lebih dari 4.000 ton beras, yang sebagian besar merupakan sisa impor tahun 2024.
Namun, Kharis memastikan bahwa pada tahun 2025 pemerintah tidak akan lagi mengimpor beras.
“Kita harus mencintai produk dalam negeri, dan beras lokal ini patut menjadi pilihan utama,” ujar Kharis.
Baca juga: Percepat Swasembada Pangan, Mendag Pinjamkan Gudang untuk Penyimpanan Beras
Dengan kapasitas penyimpanan mencapai 10.000 ton, Gudang Bulog Gulun terus menerima pasokan beras lokal hasil penggilingan padi.
Kharis pun mengingatkan Bulog untuk tetap mendukung petani dengan membeli gabah kering panen dengan harga Rp6.500 per kilogram.
Baca juga: Penyerapan Gabah dan Beras oleh Bapanas-Bulog Mulai 15 Januari 2025
"Petani merasa senang dengan harga ini, dan saya berharap Bulog tetap konsisten dan istikamah dalam menjaga harga tersebut," pungkas Kharis.
Pernyataan ini semakin menguatkan harapan bahwa beras lokal Indonesia bisa lebih dihargai, sekaligus memberi dukungan kepada petani lokal. (SG-2)