SOKOGURU, SURABAYA- Pasar rakyat yang bersih dapat meningkatkan daya tarik pengunjung, sekaligus menciptakan lingkungan perdagangan yang mendukung kesehatan dan keberlanjutan.
Untuk itu Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen mendukung Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (Gernas Mapan).
Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) saat mengampanyekan Gernas Mapan di Pasar Rakyat Sememi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 13 November 2025.
“Kalau pasarnya bersih, pedagang senang, pengunjung juga senang. Kalau pasar tidak bau akan menjadi tempat yang nyaman untuk berbelanja. Oleh karena itu, tadi kami ajarkan terkait dengan pengelolaan sampah,” ujarnya, dalam keterangan Kemendag.
Gerakan nasional yang digagas Kemendag bersama Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) itu bertujuan meningkatkan peran pasar rakyat sebagai pusat aktivitas ekonomi yang berdaya saing, bersih, dan inklusif.
Hadir mewakili Menteri LH/Kepala BPLH pada kegiatan tersebut, yaitu Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLH/BPLH, Hanifah Dwi Nirwana.
Baca juga: Festival Pasar Rakyat 2025: Membawa Semangat Baru bagi Pasar Tradisional Bengkulu
Turut mendampingi Mendag Busan pada kegiatan tersebut, yaitu Sekretaris Jenderal Isy Karim dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Iqbal Shoffan Shofwan.
Pelaksanaan Gernas Mapan, sambung Mendag Busan, sejalan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Gernas Mapan di seluruh Pasar Rakyat di Indonesia.
Surat edaran tersebut menjadi acuan bersama bagi pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan di pasar rakyat untuk pelaksanaan Gernas Mapan.
Baca juga: Raker dengan Komisi VI DPR, Mendag Sebut Pentingnya Pembangunan dan Revitalisasi Pasar Rakyat
“Gerakan ini merupakan bagian dari upaya bersama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang bersih bebas sampah,” ujar Mendag.
“Salah satunya membersihkan dan mengelola sampah di pasar-pasar rakyat. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk dapat mengelola sampah dengan baik,” tambahnya.
Saat meninjau Pasar Rakyat Sememi, Mendag Busan juga mendapati bahwa pasar ini telah memiliki fasilitas pengelolaan sampah (waste station) yang memadai.
Fasilitas itu terdiri atas instalasi penampungan sampah anorganik seperti dus, botol plastik, kaca, dan minyak jelantah yang dapat ditukarkan menjadi poin pada aplikasi Rekosistem. Poin yang diperoleh dapat ditukarkan dalam bentuk uang elektronik seperti Gopay.
Pendapat senada disampaikan Hanifah. Ia menyebut, kolaborasi antara pemerintah, pengelola pasar, pedagang, dan masyarakat adalah kunci utama terciptanya Indonesia yang bersih dan sehat.
“Kegiatan ini merupakan bagian penting dalam percepatan penanganan sampah di Indonesia yang ditargetkan rampung 100% pada 2029. Upaya-upaya yang terlihat kecil seperti ini, apabila dilakukan secara bersama-sama dan serentak dengan kolaborasi yang kuat, insyaallah akan memberikan hasil besar dan berdampak luas, yaitu mewujudkan Indonesia bersih dalam waktu yang tidak lama,” ujar Hanifah.
Salah satu warga, Elvira Agustin menyampaikan, program pengelolaan sampah di Pasar Rakyat Sememi seperti waste station memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
“Saya sudah langganan menyetor sampah ke sini. Biasanya sampah yang saya setorkan itu botol plastik dan kantong plastik. Kan selama ini sayangnya saja kalau dibuang, sedangkan saya tahu di Pasar Rakyat Sememi ini bisa menerima barang-barang yang biasanya saya buang, ternyata di sini bisa ditukar menjadi poin yang bisa ditukarkan menjadi uang digital,” ujarnya.
Pelaksanaan Gernas Mapan di Pasar Rakyat Sememi menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Pahlawan di Surabaya.
Sejak awal 2025, Gernas Mapan telah dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu di Pasar Atas, Kota Cimahi pada 22 Februari, di Pasar Tomang Barat, Jakarta pada 14 Maret serta Pasar Badung, Denpasar pada 29 Juli.
Gerakan nasional itu juga telah dilaksanakan secara mandiri oleh pengelola pasar dan pemerintah daerah di lebih dari 40 pasar rakyat. Mendag Busan berharap agar Gernas Mapan dilaksanakan di berbagai pasar rakyat di Indonesia.
Sebelum melaksanakan aksi bersih-bersih sampah, para peserta Gernas Mapan di Pasar Rakyat Sememi diedukasi mengenai pembayaran menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) di pasar rakyat oleh Bank Jatim dan pengelolaan sampah secara mandiri di pasar rakyat oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya.
Selain itu, Mendag Busan menyerahkan bantuan peralatan kebersihan kepada pengelola Pasar Sememi.
Usai kegiatan di pasar, Mendag Busan melanjutkan kunjungan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo untuk meninjau sistem pengelolaan sampah yang dapat diolah menjadi energi listrik.
Di lokasi tersebut, Mendag Busan mempelajari proses pengolahan sampah menjadi energi listrik dan meninjau langsung fasilitas pengolahannya.
di Pasar Sememi, Harga Stabil dan Pasokan Aman
Selain melaksanakan Gernas Mapan, Mendag Busan juga memantau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Rakyat Sememi di hari yang sama. Berdasarkan pantauan, harga bapok di Pasar Sememi stabil dan pasokan aman.
Berdasarkan pantauan, pasokan bapok di Pasar Rakyat Sememi cukup dan harganya stabil. Sejumlah komoditas dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan, seperti gula pasir Rp16.000/kg, daging sapi Rp110.000/kg, telur ayam ras Rp28.500/kg, cabai merah keriting Rp45.000/kg, cabai rawit merah Rp24.000/kg, bawang putih Rp36.000/kg, daging ayam ras Rp36.000/kg, dan beras medium Rp12.200. Kemudian, komoditas yang dijual sesuai HET dan harga acuan adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog Rp12.500/kg, MINYAKITA Rp15.700/liter
Selain itu, beras premium di kisaran harga Rp16.000/kg, minyak goreng premium Rp21.000/liter, cabai merah besar Rp50.000, dan tepung terigu Rp12.000/kg. (SG-1)