Jalur Kupang–Rote Hadapi Tantangan Cuaca Ekstrem Akhir Tahun, ASDP Tingkatkan Kesiapan Layanan

Keselamatan jadi faktor utama, kesiapan operasional penyeberangan di sejumlah daerah terus diintensifkan, terutama lintasan yang rentan perubahan cuaca ekstrem.

Author Oleh: Rosmery C Sihombing
31 Desember 2025
<p>ASDP memperkuat kesiapsiagaan penyeberangan Kupang-Rote di tengah cuaca ekstrem dengan mengutamakan keselamatan, koordinasi regulator, dan layanan pengguna. (Dok. ASDP)</p>

ASDP memperkuat kesiapsiagaan penyeberangan Kupang-Rote di tengah cuaca ekstrem dengan mengutamakan keselamatan, koordinasi regulator, dan layanan pengguna. (Dok. ASDP)

SOKOGURU, JAKARTA- Jalur Kupang-Rote di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu lintasan dalam pantauan nasional menjelang penutupan tahun 2025. 

Sebabnya, Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan potensi cuaca ekstrem diprediksi terjadi sejak November 2025 hingga Februari 2026 di wilayah tersebut.

Demikian disampaikan Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, yang dirilis Kementerian BUMN, Rabu, 31 Desembef 2025.  

Baca juga: Tinjau ASDP di Merak, Menko AHY Pastikan Kesiapan Layanan Penyeberangan Nataru 2025/2026

Menjelang penutupan tahun, sambungnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mengintensifkan kesiapan operasional penyeberangan di sejumlah daerah, terutama lintasan yang rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem.

“Aspek keselamatan selalu menjadi landasan utama dalam setiap kebijakan operasional perusahaan, khususnya ketika menghadapi kondisi cuaca yang dinamis dan sulit diperkirakan, ujar Heru.

Dalam situasi cuaca ekstrem, katanya, ASDP mengedepankan prinsip kehati-hatian. 

“Kesiapan kapal, fasilitas layanan, pemantauan informasi cuaca dari BMKG, serta koordinasi intensif dengan KSOP terus kami lakukan untuk memastikan setiap keputusan operasional mengutamakan keselamatan pengguna jasa,” tambah Heru.

Baca juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, ASDP Perketat Kesiapsiagaan Demi Amankan Layanan Nataru 2026

Dampak cuaca ekstrem turut dirasakan pada operasional penyeberangan Kupang–Rote. Pada Senin, 29 Desember , layanan di lintasan tersebut dihentikan sementara karena kondisi cuaca dinilai tidak aman untuk pelayaran. 

Keputusan itu diambil sebagai langkah mitigasi risiko guna melindungi keselamatan penumpang maupun awak kapal.

Penghentian layanan tersebut mengacu pada Surat KSOP Nomor PU-KSOP.Kpg 2 Tahun 2025 yang menginstruksikan seluruh operator kapal di wilayah Perairan Utara Kupang–Rote untuk menghentikan sementara kegiatan operasional.

Baca juga: Tiga Mantan Pejabat ASDP yang Divonis KPK Dapat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo

Imbauan ini didasarkan pada data BMKG yang menunjukkan adanya angin kencang dengan potensi gelombang mencapai 1,25 hingga 2,5 meter, sehingga berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Prioritas keselamatan 

General Manager ASDP Cabang Kupang, Wijaya Santosa, menyampaikan, penghentian sementara operasional merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama sekaligus kepatuhan terhadap ketentuan regulator.

“Operasional penyeberangan akan kembali dijalankan setelah kondisi cuaca dinyatakan kondusif dan terdapat persetujuan dari regulator.

"Selama masa penghentian, ASDP telah menyiapkan langkah antisipatif berupa penyediaan lahan parkir berkapasitas 510 unit kendaraan di Pelabuhan Bolok dan 210 unit kendaraan di Pelabuhan Rote, guna meminimalisasi potensi kepadatan di area pelabuhan,” jelasnya.

Sebagai upaya perlindungan bagi pengguna jasa, ASDP juga memberlakukan kebijakan penjadwalan ulang dan pengembalian dana melalui platform Ferizy.

Kebijakan ini memberikan keleluasaan bagi masyarakat apabila terjadi penghentian layanan sementara akibat faktor tertentu, termasuk kondisi cuaca ekstrem.

Dari sisi arus penumpang dan kendaraan, lintasan Kupang–Rote menunjukkan pergerakan yang dinamis selama periode H-10 hingga H+4.

Dari Pelabuhan Bolok menuju Rote, jumlah penumpang tercatat mencapai 10.957 orang, relatif stabil dengan penurunan tipis 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 11.085 penumpang.

Sementara itu, kendaraan yang menyeberang mencapai 2.024 unit atau meningkat 12,26 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 1.803 unit.

Sementara untuk arus balik dari Pelabuhan Rote menuju Kupang, jumlah penumpang tercatat sebanyak 2.903 orang atau melonjak 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1.883 orang.

 

Jumlah kendaraan juga mengalami kenaikan signifikan menjadi 549 unit atau tumbuh 51,24 persen dibandingkan realisasi sebelumnya sebanyak 363 unit.

Dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, ASDP menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pemantauan secara intensif serta memperkuat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.

Upaya ini dilakukan agar layanan penyeberangan tetap berlangsung aman, tertib, dan terkendali, sejalan dengan komitmen ASDP dalam menjaga keselamatan serta konektivitas antarwilayah di tengah tantangan cuaca ekstrem. (SG-1)