SOKOGURU, JAKARTA- Pemerintah berkomitmen penuh untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dan menciptakan keadilan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Salah satu alat untuk memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan tersebut melalui koperasi. Sebab itulah Presiden Prabowo Subianto mencetuskan sebuah gerakan negara dengan meluncurkan program pembangunan 80.000 Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menyampaikan hal itu dalam acara Milad 120 Tahun Syarikat Islam dengan tema Ekonomi Kuat, Ummat Berdaulat di Jakarta Covention Center (JCC), Jakarta, Kamis, 6 November 2025.
"Bapak Presiden Prabowo siap melanjutkan perjuangan dari Pak Samanhudi dan HOS Cokroaminoto (Pendiri Syarikat Islam), sekarang koperasi diberikan tempat yang terhormat kembali di dalam pemerintahan Bapak Prabowo Subianto," katanya, seperti dirilis Kementerian Koperasi, Jumat, 7 November.
Menkop Ferry yang juga sebagai Sekretaris Jenderal Syarikat Islam hadir mewakili Presiden Republik Indonesia ke acara bertemakan Ekonomi Kuat, Ummat Berdaulat itu.
Turut hadir Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i Utusan Khusus Presiden Bisang Ketahanan Pangan Mardiono dan Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva.
Baca juga: Menkop Ferry: Percepatan Operasionalisasi 80.000 Kopdes Merah Putih Melibatkan Dunia Akademisi
Lebih lanjut, Menkop Ferry Juliantono menuturkan, Tema milad Syarikat Islam di tahun itu adalah Ekonomi Kuat, Ummat Berdaulat dinilai sangat relevan dengan semangat pemerintah untuk memastikan masyarakat sejahtera.
Saat ini pemerintah Indonesia tengah memperjuangkan ekonomi rakyatnya agar bisa berdiri tegak di atas kaki sendiri khususnya melalui koperasi. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat ekonomi kerakyatan dan menciptakan keadilan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Kita tahu Syarikat Islam lahir pada tahun 1905, bukan dari seminar-seminar, bukan dari perdebatan ide-ide tapi dari sebuah gerakan ekonomi dari rakyat yang tertindas," imbuhnya.
Menkop Ferry menyampaikan Presiden mengajak seluruh anggota Syarikat Islam untuk terus berperan aktif sebagai penggerak ekonomi umat, menjunjung tinggi nilai kejujuran, persaudaraan, dan kerja sama. Dengan semangat gotong royong dan tekad kemandirian tersebut, Menkop meyakini cita-cita untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan berdaulat dapat tercapai.
"Mari kita warisi semangat para pendiri (Syarikat Islam), dengan keikhlasan dan keberaniannya mampu menjadikan Sarikat Islam sebagai gerakan ekonomi rakyat berbasis nilai-nilai Islam dan nilai-nilai kebangsaan," katanya.
Menkop Ferry kembali menegaskan bahwa saat ini koperasi telah memiliki akses yang lebih luas untuk menjalankan aktivitas usahanya. Tidak hanya sekedar jual beli barang dan jasa namun sudah dapat mengelola tambang - tambang yang selama ini didominasi oleh korporasi.
"Koperasi sekarang boleh mengelola tambang-tambang mineral sampai seluas 2.500 hektare. Koperasi sekarang boleh mengelola lahan-lahan sawit yang kemarin dirampas kembali oleh negara dari aset-aset dari korporasi yang tidak memiliki izin," katanya.
Ia juga mengajak kepada seluruh anggota Syarikat Islam untuk bersama-sama pemerintah mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkeadilan melalui gerakan koperasi.
Ferry optimistis dengan sinergi yang erat dengan pemangku kepentingan lainnya seluruh hambatan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan dapat dihadapi dengan baik.
Sementara itu Ketua Umum Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, menyatakan, sebagai organisasi kemasyarakatan, Syariat Islam akan fokus untuk terlibat dalam pembangunan dan kemajuan negara.
Untuk itu Syarikat Islam melakukan transformasi besar-besaran yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Dengan dasar itulah, Syarikat Islam telah melakukan perubahan dalam hal visa misi dan tata kelola organisasi di usia yang ke 120 Tahun.
"Mari kita fokus untuk berpartisipasi pada dakwah di bidang ekonomi untuk itu Syarikat Islam tidak akan menjadi partai politik akan tetapi fokus pada dakwah dalam membangun bangsa dan negara," kata Hamdan. (SG-1)