SokoBerita

Gelar Munaslub, ABADI Diharapkan Jembatani Seluruh Pemangku Kepentingan Industri Alih Daya

ABADI Diharapkan jadi center of excellence sektor alih daya, dukung kemitraan antara pemerintah, perusahaan, pekerja, UMKM, dan menjunjung tinggi etika bisnis.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
25 September 2025
<p> Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia  (ABADI) menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Hotel Pullman Bandung, Jawa Barat,  Kamis, 18 September 2025. (Dok. ABADI)</p>

<p> </p>

 Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia  (ABADI) menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Hotel Pullman Bandung, Jawa Barat,  Kamis, 18 September 2025. (Dok. ABADI)

 

SOKOGURU, BANDUNG- Jika dilaksanakan dengan baik, benar, dan disertai pengawasan bersama yang ketat, outsourcing (alih daya) akan membawa banyak manfaat bagi bangsa.

Selain itu dapat  meningkatkan kesejahteraan pekerja, sekaligus membantu menurunkan tingkat pengangguran.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) periode 2025–2027, Mira Sonia, dalam keterangan resmi yang diterima Sokoguru, Kamis, 25 September 2025.  

Baca juga: Job Fair 2025 Kemenaker Buka 25 Ribu Lowongan! Cek Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya di Sini

Ia mengatakan ABADI baru saja menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Hotel Pullman Bandung, Jawa Barat pada Kamis, 18 September 2025. 

“Munaslub difokuskan pada pembahasan dan persetujuan perubahan Anggaran Dasar ABADI, khususnya terkait masa periode kepengurusan,” ujarnya.

Selain itu, sambung Mira, forum itu juga menjadi ruang untuk merumuskan program kerja dan arah kebijakan strategis organisasi untuk periode selanjutnya, sekaligus memperkuat soliditas dan sinergi antar anggota ABADI.

Baca juga: Kemenkop Gandeng Kemenaker, Siap Cetak Pengelola Koperasi Desa Profesional!

“Acara Munaslub menjadi momentum penting bagi ABADI untuk mengevaluasi kinerja organisasi, merumuskan arah kebijakan baru, serta memperkuat soliditas di tengah dinamika ekonomi, perkembangan teknologi, perubahan generasi dan sistem sosial, serta tantangan industri alih daya di Indonesia,” imbuhnya.

Acara dibuka dengan laporan Panitia Pelaksana oleh Ketua Panitia, Ndinta Herry Pramana. Dalam sambutannya, ia menyampaikan, Munaslub kali ini diikuti hampir 200 peserta, terdiri dari pengurus dan anggota ABADI yang hadir secara langsung. 

Jumlah partisipasi itu mencerminkan antusiasme dan komitmen anggota dalam memperkuat peran asosiasi di industri alih daya nasional.

Baca juga: Kemenaker Imbau Masyarakat Waspada Terhadap Penipuan Lowongan Kerja Digital

Acara Munaslub tersebut dibuka oleh Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri.

Ia menyampaikan ABADI memiliki peran penting dalam peningkatan produktivitas, kepatuhan hukum, dan daya saing nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Dirjen Indah berharap asosiasi tersebut dapat menjadi center of excellence sektor alih daya, mendukung kemitraan antara pemerintah, perusahaan, pekerja, dan UMKM, serta menjunjung tinggi etika bisnis dan perlindungan pekerja.

Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan pula  diskusi strategis dengan sejumlah narasumber yakni Direktur Kelembagaan dan Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial, Kemnaker RI, C. H. Widianto. 

Kemudian Wakil Ketua LKS Tripartit Nasional Unsur Pengusaha,

Anne Patricia Sutanto; Wakil Ketua LKS Tripartit Nasional Unsur Serikat Pekerja, Afif Johan, dan terakhir Senior Programme Officer, International Labour Organization (ILO), Lusiani Julia – Senior Programme Officer, International Labour Organization (ILO).

Pada sesi diskusi yang dipandu Yanuar Efendi (Pak Pendi) itu berlangsung dinamis, interaktif, dan membuka ruang dialog konstruktif. 

Adapun topik yang dibahas meliputi, regulasi hubungan industrial, daya saing industri alih daya, peran serikat pekerja, serta standar ketenagakerjaan internasional yang relevan untuk Indonesia.

 

Arah baru ABADI

Ketua Steering Committee, R. Wisnu Wibowo, menegaskan, pentingnya forum ini dalam menyerap masukan dari kementerian, pengusaha, serikat pekerja, dan lembaga internasional agar ABADI mampu memainkan peran strategis di era perubahan.

“ABADI harus hadir bukan hanya sebagai organisasi, tetapi juga sebagai mitra yang mampu menjembatani kepentingan seluruh pemangku kepentingan industri alih daya,” ungkap Wisnu.

Acara ditutup dengan foto bersama pengurus, undangan, serta seluruh peserta, menandai komitmen bersama memperkuat peran ABADI sebagai motor penggerak industri alih daya di Indonesia. (SG-1)