SOKOGURU, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, akhirnya angkat bicara terkait isu viral di media sosial yang menyebutkan nama Raffi Ahmad mendapat 300 titik proyek dapur dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Banten.
Dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Kamis 22 Mei 2025, Dadan menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar.
“Awalnya saya ditanya oleh rekan-rekan jurnalis dan saya jawab tidak tahu karena kaget ditanya hal tersebut,” ucap Dadan.
Baca juga: Menteri Maman: Program Makan Bergizi Gratis Buka Peluang Emas bagi UMKM dari Hulu ke Hilir!
“Untuk memastikan, saya tadi menghubungi langsung Raffi Ahmad. Dia menyatakan bahwa dirinya tidak terlibat sama sekali dalam proyek dapur MBG maupun berafiliasi dengan mitra pelaksana mana pun,” ungkap Dadan.
Ia menegaskan bahwa penunjukan pelaksana Program MBG dilakukan melalui mekanisme yang jelas, terbuka, dan dapat diaudit. Tidak ada intervensi dari figur publik atau pihak tertentu tanpa prosedur resmi.
“Penting untuk berhati-hati menyebarkan informasi yang belum diverifikasi. Hal semacam ini bisa memicu kesalahpahaman dan merusak kepercayaan publik terhadap program strategis pemerintah,” tambahnya.
MBG, Program Unggulan Pemerintah Prabowo-Gribran
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Pemerintah menargetkan pembangunan 30.000 dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk melayani sekitar 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Baca juga: Keracunan Massal Kembali Terjadi! Program Makan Bergizi Gratis Disorot DPR: Waktunya Audit Total!
Namun hingga kini, data resmi yang ditampilkan dalam situs SPPG Operasional milik BGN mencatat baru terdapat 1.360 dapur MBG yang aktif, atau kurang dari 5% dari total target nasional. Untuk wilayah Banten, tercatat hanya 35 dapur MBG yang telah beroperasi.
Meski menghadapi tantangan besar dalam hal infrastruktur dan perluasan layanan, Dadan memastikan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menjalankan program MBG secara profesional, transparan, dan akuntabel.
“Kami terus melakukan evaluasi dan penguatan sistem agar manfaat program ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas,” tutup Dadan. (*)
