SOKOGURU - Harga emas batangan Antam terpantau turun signifikan dibandingkan minggu lalu. Hari ini, harga per gram (setelah pajak 0,25%) berada di Rp1.851.705, berdasarkan pantauan dari platform Treasury.
Angka ini lebih rendah sekitar Rp96 ribu dibanding harga pada 18 Juni 2025 yang sempat menembus Rp1.947.858 per gram (data Logam Mulia Antam).
Harga Emas Turun Hampir 5%
Dalam rentang hanya 5 hari, harga emas terkoreksi hampir 5%. Ini menjadi sinyal kuat bagi para investor jangka pendek maupun pembeli ritel untuk mulai mencermati peluang masuk pasar.
Tanggal | Harga/gram (setelah pajak)
18 Juni 2025 | Rp1.947.858
23 Juni 2025 | Rp1.851.705
Selisih | –Rp96.153
Kenapa Harga Emas Turun?
Beberapa faktor utama memicu koreksi harga emas minggu ini:
1. Penguatan dolar AS, menyebabkan harga emas global melemah.
2. Minimnya ketegangan geopolitik baru, sehingga permintaan emas sebagai aset aman menurun.
3. Investor ambil untung (profit taking), pasca kenaikan tajam dalam 1 bulan terakhir.
Saatnya Beli atau Tunggu?
Banyak analis menyebut penurunan ini sebagai peluang masuk pasar. Jika kamu membeli emas sebagai investasi jangka panjang, momen seperti ini tergolong “diskon terbatas.”
Strategi untuk Investor:
Jangka pendek: Tunggu tanda rebound teknikal sebelum membeli besar-besaran.
Jangka panjang: Manfaatkan harga murah untuk akumulasi secara bertahap (dollar cost averaging).
Harga Buyback Hari Ini
Harga jual kembali (buyback) emas hari ini juga masih tertekan:
Rp1.785.423/gram (belum termasuk potongan administrasi)
Spread antara beli dan jual: sekitar Rp66 ribu/gram, tergolong cukup tinggi.
Bandingkan dengan Platform Lain
Sementara itu, di platform **Lakuemas**, harga per gram hari ini:
Beli: Rp1.811.000
Jual: Rp1.767.000
Spread: Rp44.000 lebih kecil, tapi margin harga beli lebih rendah dibanding Antam.
Baca Juga:
Kesimpulan
Harga emas per gram hari ini:
Turun Rp96.000 dalam 5 hari
Rp1.851.705/gram (harga beli setelah pajak)
Koreksi hampir dalam sepekan
Momen tepat untuk pertimbangkan akumulasi emas fisik atau digital.(*)
Sumber: treasury, logammulia.com