DALAM upaya memperkuat kerja sama pertanian dan peternakan, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, melakukan kunjungan resmi ke Paris, Prancis.
Salah satu agenda utamanya adalah bertemu dengan perwakilan Asosiasi Peternak dan Petani Prancis. Pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi bilateral di sektor pertanian antara kedua negara.
Saat bertemu dengan asosiasi tersebut, Sudaryono menyampaikan komitmen kuat Indonesia untuk memperdalam kerja sama dalam adopsi teknologi pertanian dan peternakan dari Prancis.
Baca juga: Kementan Dorong Program Peremajaan Sawit Rakyat dengan Inovasi Tumpang Sari Padi Gogo
"Kami melihat potensi besar untuk meningkatkan efisiensi produksi di Indonesia melalui penerapan teknologi canggih dari Prancis, yang tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak kami tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor pertanian secara keseluruhan," ujar Sudaryono dalam keterangan pers pada Sabtu (7/9).
Selain itu, Sudaryono juga membahas program makan bergizi gratis yang menjadi prioritas pemerintahan mendatang di bawah Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Program ini, menurutnya, akan memberikan nutrisi yang cukup bagi generasi muda Indonesia melalui akses protein berkualitas tinggi.
"Ini adalah salah satu inisiatif penting untuk mempersiapkan masa depan generasi kita, memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang memadai," jelas Sudaryono di hadapan para peternak dan petani Prancis.
Baca juga: Kisah Sukses Kampung Tompeyan, Yogya, Ubah Lahan Sempit Jadi Kebun Anggur
Dengan suasana pertemuan yang hangat, Sudaryono menekankan pentingnya aksi nyata dari kerja sama ini.
"Kami tidak ingin hanya berdiskusi tanpa hasil konkret. Indonesia berinisiatif untuk memfasilitasi masuknya investasi dari Prancis ke sektor peternakan kami, termasuk membawa ternak hidup ke Indonesia di tahun mendatang," tegasnya.
Sudaryono juga mengajak sektor swasta Prancis untuk berinvestasi di Indonesia, dimulai dari proyek-proyek kecil yang dapat menjadi fondasi untuk hubungan bilateral yang lebih besar.
"Saya tidak ingin kembali ke negara saya tanpa hasil. Mari kita mulai sesuatu yang konkret, meskipun kecil, untuk menunjukkan keseriusan kerja sama kita," katanya.
Salah satu langkah konkret yang diusulkan oleh Sudaryono adalah pelatihan dan magang bagi petani dan peternak muda Indonesia di Prancis.
Ia meyakini bahwa pengalaman langsung di Prancis akan memberikan wawasan dan keterampilan penting yang bisa diimplementasikan di Indonesia.
"Inisiatif ini akan meningkatkan kompetensi petani dan peternak muda, sekaligus mendukung praktik pertanian berkelanjutan di tanah air," ungkapnya.
Baca juga: Tips Berbisnis Sektor Pertanian Bagi Generasi Muda
Ketua Asosiasi Peternak dan Petani Prancis menyambut baik inisiatif ini, menyatakan kesiapannya untuk mendukung transfer teknologi, pelatihan sumber daya manusia, serta investasi bersama dalam sektor pertanian berkelanjutan.
Ia berharap kolaborasi ini akan menjadi jembatan untuk mempererat hubungan pertanian antara kedua negara.
Sudaryono juga menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan.
"Dengan kerja sama yang erat, kita dapat memperkuat ketahanan pangan global dan meningkatkan taraf hidup petani dan peternak, baik di Indonesia maupun Prancis," ujarnya di akhir pertemuan.
Pertemuan ini diharapkan menghasilkan perjanjian formal dalam beberapa bulan mendatang yang mencakup investasi baru dan program pelatihan bagi petani dan peternak di kedua negara.
Kerja sama ini diyakini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas sektor pertanian, tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan Prancis. (SG-2)