DALAM kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah, selain menghadiri Rapat Koordinasi Penambahan Areal Tanam ( PAT) Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono juga mengunjungi Pati.
Di daerah tersebut, ia mau memastikan Rumah Pompa Tambakromo segera beroperasi kembali. Terutama untuk memenuhi kebutuhan air sawah tadah hujan yang mengalami kekeringan panjang di satu tahun terakhir.
Wamentan berharap, rumah pompa tersebut menjadi pendukung utama terhadap tingginya produksi dan kesejahteraan petani.
Baca juga: Bentuk Satgas Pompa di Tiga Kecamatan, Jateng Diharapkan Juara Perluasan Areal Tanam
"Karena itu, demi membela rakyat dan petani Pati kita tidak perlu ragu-ragu untuk segera menyampaikan apa-apa saja yang menjadi kebutuhan," ujarnya, Jumat (2/8).
Bagi Wamentan, dibukanya rumah pompa Tambakromo merupakan kabar baik bagi geliat produksi di Pati. Apalagi, lanjutnya, kekeringan yang terjadi hampir merata di seluruh Indonesia. Menurut dia, pengelolaan rumah pompa nantinya akan dilakukan bersama pimpinan daerah setempat.
"Segera dibuat Rencana Anggaran Biaya agar pompa air di Tambakromo bisa berfungsi dan dimanfaatkan secara maksimal sehingga mampu mengairi areal sawah 1.000 hektare (ha) yang ada di lokasi pompa," imbuhnya dalam rilis Kementan, Sabtu (3/8).
Baca juga: Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur dalam Dua Minggu ke Depan
Rumah pompa di Tambakromo dibangun pada 1989 dan mulai beroperasi sejak 1992. Namun, operasional rumah pompa tersebut berhenti sejak 2018 akibat tingginya biaya operasional.
"Tapi saya berharap agar dimaksimalkan terlebih dahulu pompa yang sudah tersedia. Saya minta agar segera dibuatkan Rencana Anggaran Biaya yang sederhana saja agar pompa air ini dapat berfungsi dan mengairi lahan sawah," kata Sudaryono lagi.
Menurut Wamentan, program pompanisasi yang dijalankan saat ini terbukti mampu memberi dampak positif terhadap peningkatan produksi. Diketahui, saat ini Kementerian Pertanian telah membentuk satgas pompa yang melibatkan 1.500 pegawai termasuk pejabat bertanggung jawab terkait pengadaan pompa dan perluasan areal tanam yang akan menangani 7.000 Kecamatan.
Baca juga: Kemendagri Minta Semua Kepala Daerah Perkuat Program Pompanisasi
"Satgas pompa yang dibentuk bertanggung jawab untuk memastikan pompanya ada, sampai di lokasi dan berfungsi dengan baik nantinya lahan yang total 1.000 hektar bisa ditingkatkan indeks pertanamannya dalam setahun yang tadinya sekali menjadi dua kali dan dua kali menjadi tiga kali jadi perluasan areal tanaman kita yang tadinya 1.000 hektar bertambah menjadi 2.000 hektar atau 3.000 hektar," katanya.
Sementara itu, Wamentan menambahkan bahwa upaya mendukung pengairan untuk areal sawah tidak hanya melalui program pompanisasi tapi juga dilakukan kerjasama antar instansi sehingga menjadi target bersama ke depannya.
"Total lahan sawah yang memanfaatkan saluran irigasi baru 27%, target pemerintah ke depan akan ditingkatkan hingga mencapai 50% sambil membangun irigasi irigasi baru, dan kita harapkan bagaimana panen cukup bagi seluruh rakyat kita, tanpa impor maka syaratnya panen harus banyak, soal pupuk sudah cukup dengan ketersediaan 9,5 juta ton, selain itu bibit juga sudah tersedia, tinggal bagaimana memanfaatkan lahan dan mengoptimalkan indeks pertanamannya," pungkasnya. (SG-1)