Pertanian

Kemendagri Minta Semua Kepala Daerah Perkuat Program Pompanisasi

Pompanisasi perlu perhatian dari kepala daerah, sebab tanpa ada political will atau keinginan kuat bersama, dikhawatirkan program  tidak berjalan maksimal. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
16 Juli 2024
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian. (Dok. Kementan)

PARA kepala daerah di seluruh Indonesia diminta  memperkuat program pompanisasi sebagai solusi cepat mengatasi kekeringan panjang yang saat ini dijalankan Kementerian Pertanian  (Kementan).
 

Program tersebut merupakan upaya pemerintah dan juga arahan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam meningkatkan produksi dalam negeri di saat dunia dilanda Kekeringan akibat gelombang panas.
 

Demikian disampaikan  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Senin (15/7).

 

Baca juga: Presiden J Optimistis Pompanisasi di Bantaeng Tingkatkan Produksi Beras Nasional

 

"Pompanisasi ini perlu perhatian dari kepala daerah karena tanpa ada political will atau keinginan kuat bersama, kita khawatir nanti programnya tidak berjalan maksimal. Teman-teman kepala dinas nanti didelegasikan lagi agar pompa ini berjalan karena Pak Menteri susah payah dalam mendapatkan anggaran maupun pengadaan pompa-pompa tersebut," ujarnya, seperti dikutip situs resmi Kementan.

Lebih lanjut, Tito mengatakan, masalah pangan terutama beras sangat vital karena berkaitan erat dengan stabilitas politik dan keamanan. Karena itu, mau tidak mau peningkatan produksi harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

"Kalau menyangkut masalah pangan akan berkolerasi dengan kemanan dan angka inflasi, juga stabilitas politik dan keamanan maka selalu pemerintahan menjaga beras. Karena itu untuk meningkatkan produksi diantaranya yang paling urgen sekali saat ini untuk menjaga agar sawah-sawah kecukupan air menjelang kekeringan ini yang sudah mulai yaitu pompanisasi," imbuhnya.

 

Baca juga: Pompanisasi akan Ada di Semua Provinsi yang Dilanda kekeringan pada Juli- Oktober


Mengenai hal ini, Tito berharap, para kepala daerah segera melakukan pengecekan langsung terkait pompa yang sudah diberikan Kementan apakah sudah berjalan dalam memenuhi kebutuhan air sawah. Dia ingin, pompa yang sudah ada ini memiliki manfaat besar bagi kepentingan produksi nasional.

"Tolong nanti segera di follow up dan mengecek langsung agar pompa yang diberikan ini betul-betul dimanfaatkan, dikerjakan dan digunakan. Bila perlu cek langsung di lapangan di mana dipasangnya sudah jalan apa nggak," katanya lagi.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa saat ini fokus kerja yang harus dijalankan adalah pompanisasi sebagai solusi cepat mengatasi masalah pangan. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan 50 ribu unit pompa yang akan dipasang di seluruh sentra.

 

Baca juga: Antisipasi El Nino, NTB Diminta Terapkan Pompanisasi di Lahan Pertanian Secara Masif


"Kami memiliki solusi cepat pompanisasi yang jadi napas kita tiga  bulan ke depan. Pompanisasi itu ada 50 ribu yang harus kita bagikan ke seluruh Indonesia dan itu ujung tombaknya para kepala daerah di seluruh Indonesia. Kalau 75 ribu terpasang, musim kering berikutnya Insyaallah bisa kita atasi," imbuhnya.

Mentan menambahkan saat ini pemerintah telah menargetkan 500 ribu hektare (ha) lahan di pulau jawa yang akan diairi pompanisasi. Jika dihitung secara rinci, 500 ribu ha tersebut mampu menghasilkan 2,5 juta ton gabah dengan rata-rata produksi 5 ton per ha.

"500 ribu ini kalau produksi 5 ton, kita bisa dapat 2,5 juta ton. Artinya kita bisa memenuhi produksi ke depan. Karena itu pompanisasi harus kita atasi ke depan," jelasnya lagi. (SG-1)