PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kerja keras jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah mendistribusikan pompa secara merata ke seluruh wilayah Indonesia.
“Program pompanisasi adalah solusi cepat dalam mengantisipasi kemungkinan gagal panen yang rusak akibat gelombang panas yang melanda akhir-akhir ini. Pemasangan pompa akan mampu mendorong peningkatan peoduksi padi untuk memenuhi kecukupan pangan di musim kering mendatang,” ujarnya saat meninjau jalannya program pompanisasi di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, seperti dikutip situs resmi Kementan, Rabu (19/6).
Presiden yang didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pompanisasi itu tidak hanya di Jawa Tengah atau di Karanganyar, tetapi semua provinsi yang diperkirakan nanti dilanda kekeringan panjang pada Juli, Agustus, September dan Oktober.
Baca juga: Tersebar di 17 Kecamatan Kementan Pastikan Program Pompanisasi di Sukabumi Lancar
Menurutnya, program pompanisasi adalah solusi cepat dalam mengantisipasi kemungkinan gagal panen yang rusak akibat gelombang panas yang melanda akhir-akhir ini. Presiden meyakini pemasangan pompa akan mampu mendorong peningkatan produksi padi untuk memenuhi kecukupan pangan di musim kering mendatang.
Sebagai contoh, Provinsi Jawa Tengah tahun ini ditargetkan mampu berproduksi di atas 9,8 juta ton. Angka tersebut bisa bertambah 1,3 juta ton apabila pompa yang dilakukan berjalan dengan lancar.
Kepala Negara menambahkan program pompanisasi di Jawa Tengah saat ini sudah mencapai 4.300 unit yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Rata-rata, ukuran pompa berkapasitas 8,5 PK hingga ada yang mencapai 18 PK.
Baca juga: Antisipasi El Nino, NTB Diminta Terapkan Pompanisasi di Lahan Pertanian Secara Masif
"Saya rasa terjadinya kekeringan yang kita perkirakan panjang ini bisa diantisipasi dengan langkah tersebut (pompa). Di Jawa Tengah sudah diterima di provinsi, di Kodam, itu 4.300 pompa, baik yang PK-nya 8,5 PK maupun yang 18 PK seperti yang ada di sini," katanya.
Untuk diketahui, pompanisasi adalah program irigasi sawah dengan menggunakan sistem pipa yang terpasang dari sungai serta air tanah ke sawah-sawah yang akan sangat berguna untuk memastikan ketersediaan air di musim kering. Presiden juga menyatakan bahwa hujan buatan akan dimaksimalkan di akhir musim hujan untuk mendukung upaya tersebut.
Di lokasi yang sama, Mentan Amran mengatakan bahwa program pompanisasi adalah satu-satunya solusi cepat dalam mengatasi dampak El Nino dan juga kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung panjang.
Baca juga: Giliran Desa Sutojayan, Blitar Jawa Timur Dapat Bantuan Pompanisasi Kementan
"Kenapa kita pasang pompa air? Karena ini adalah solusi cepat. Hari ini kita pompa, hari ini kita bisa tanam karena kalau kita cetak sawah itu butuh waktu lama," katanya.
Mentan berharap upaya ini tidak hanya mengatasi kekurangan dan pasokan air di musim kering saja, akan tetapi juga meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman (IP) di musim yang akan datang sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani secara cepat.
"Harapan kita ke depan, mari kita sinergi, mari kita kolaborasi untuk negeri yang kita cintai. Karena mimpi besar kita ke depan adalah mencukupi beras dalam negeri, bahkan syukur-syukur bisa kita memberi, membantu saudara-saudara kita yang kelaparan di negara lain," jelasnya.
Pemerintah menargetkan pompanisasi ini dapat menjangkau 1 juta hektare (ha) pertanian serta berencana untuk mencetak sawah baru seluas 1 juta ha per tahun sebagai strategi jangka panjang. Ini merupakan bagian dari usaha besar untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu lumbung pangan dunia di masa depan. (SG-1)