KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) berharap Jawa Tengah (Jateng) menjadi salah satu provinsi terbaik dalam mencapai target program perluasan areal tanam (PAT) yang saat ini terus digencarkan untuk mengantisipasi darurat pangan.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat menghadiri Rapat Koordinasi Penambahan Areal Tanam ( PAT) Provinsi Jawa Tengah di Balai Diponegoro, Markas Komando Daerah Militer (Makodam) IV Diponegoro, Semarang, Jumat (2/8).
"Saya berharap Jateng menjadi salah satu provinsi terbaik dalam mencapai target dan realisasi PAT sehingga ke depan mampu melewati Jawa Barat yang terbaik dalam persentase. Capaian tersebut ke depannya harus lebih ditingkatkan lagi," ujarnya dalam rilis Kementan, Sabtu (3/8).
Baca juga: Wamentan Baru Sudaryono Siap Dukung Penuh Swasembada
Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, pihaknya telah membentuk satgas pompa yang melibatkan 1.500 staf dari berbagai sektor di lingkup Kementan. Diharapkan, keberadaan satgas mampu menjadi corong komunikasi sekaligus pusat koordinasi dalam pelaksanaan PAT di Jateng.
"Jadi satgas pangan ini nantinya akan menangani tiga kecamatan tanpa melupakan tugas dan tanggung jawab di masing-masing bagian. Ini semacam tugas tambahan yang tugasnya mencatat dan melaporkan penambahan perluasan area tanam setiap hari," imbuh Sudaryono.
Bagi Wamentan, pertanian adalah sektor yang paling krusial karena menyangkut lini paling dasar bagi kehidupan rakyat Indonesia. Karena itu, dia berharap upaya dan kerja keras tersebut mampu melewati masa-masa sulit darurat pangan dengan meningkatkan produksi di seluruh daerah.
Baca juga: Mentan: Antisipasi Darurat Pangan, Pemasangan Pompa Dipercepat
"Kita hadir di sini untuk sesuatu yang kita nilai sangat krusial. Krisis pangan bukan hanya milik indonesia dan yang susah pangan bukan hanya Indonesia, tapi seluruh negara di dunia mengalami krisis pangan. Maka itu, bagaimanapun juga kita harus meningkatkan produksi pangan kita mengikuti kebutuhan konsumsi masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, Wamentan menambahkan, kebijakan program pompanisasi dan PAT adalah upaya pemerintah untuk pemenuhan pangan masyarakat Indonesia. Syukur-syukur, kata dia, petani mampu melampaui target sehingga ke depan Indonesia mampu mengekspor hasil produksinya.
"Program pompanisasi dalam rangka PAT akan memberikan dampak signifikan bagi peningkatan produksi sehingga mampu menyediakan pangan yang cukup untuk rakyat dan kesejahteraan petani," katanya.
Baca juga: Di Tengah Kekurangan Stok, Kementan Gelar Panen Kedelai di Cilacap, Jateng
Diketahui, capaian PAT di Jawa Tengah telah mencapai 171.000 hektare (ha) atau realisasinya mencapai 68%. Kementan sendiri menargetkan realisasi perluasan areal tanam padi sebesar 1.782.612 ha. Sedangkan yang telah realisasi mencapai 778.422 ha atau 44,35%.
Sebagai informasi, rapat ini dihadiri Dandim/Danrem se-Kodam IV Diponegoro, Kepala Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupaten se-Jawa Tengah serta 500 Penyuluh dan Petani se-Jawa Tengah. (SG-1)