Pertanian

Terapkan Tumpang Sari, Kementan Gencarkan Tanam Padi Gogo di Perkebunan Kelapa Sawit

Kali ini penanaman padi gogo dilakukan bersama Kelompok Tani Bhineka Tunggal Ika II, Desa Tajur, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
20 Maret 2024
Kegiatan penanaman padi gogo dilakukan bersama Kelompok Tani Bhineka Tunggal Ika II, Desa Tajur, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. (Ist/Dirjen Perkebunan Kementan)

KINI era El Nino telah berganti dengan La Nina, curah hujan yang tinggi telah mengguyur sejumlah daerah di Indonesia.

 

Akibat fenomena La Nina, sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.

 

Namun beberapa bulan sebelumnya, El Nino melanda Indonesia dan sejumlah negara di dunia. 

 

Baca juga: Tanam Padi Gogo untuk Cegah Krisis Pangan Didambakan Petani Way Kanan

 

Pasca-dampak El Nino yang disebut sebagai biang keladi menurunnya produksi beras nasional dan stok beras berkurang serta harganya juga melonjak.

 

Terlebih lagi, kebutuhan pangan pokok termasuk beras meningkat bersamaan dengan datangnya bulan Ramadan. 

 

Namun sejumlah pihak menyebut kelangkaan stok beras bersamaan dengan pembagian sembako jelang pilpres 2024. Maka solusi untuk mengatasi kelangkaan stok dan kenaikan harga beras adalah impor beras.

 

Baca juga: Petani Kelurahan Made, Kota Surabaya, Gelar Panen Padi, Cabai, dan Kacang Panjang


Terkait fenomena EL Nino  yang melanda wilayah Indonesia beberapa bulan lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menggencarkan penanaman padi gogo pada lahan perkebunan kelapa sawit melalui program kelapa sawit tumpang sari tanaman pangan (Kesatria). 

 

Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, didampingi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, kembali lakukan tanam padi gogo pada lahan perkebunan sawit.

 

Kali ini penanaman padi gogo dilakukan bersama Kelompok Tani Bhineka Tunggal Ika II, Desa Tajur, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.

 

“Kegiatan ini sangat penting dan harus segera dilakukan, karena Program Kesatria ini merupakan aksi nyata terhadap arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, guna mendukung optimalisasi lahan perkebunan dan penambahan luas tanaman pangan, khususnya tumpang sisip padi gogo,” kata Andi Nur dalam keterangan pers, Selasa (19/3). 

 

“Tak hanya tanam padi, Kementan juga ada program pompanisasi, solusi cepat yang harus dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," ujar Andi Nur seusai melakukan tanam padi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Selasa (19/03).

 

Andi Nur menambahkan, "Potensi luas areal tanam padi gogo di Provinsi Kalimantan Timur seluas 7.787 ha, khusus di Kabupaten Paser seluas 7.410 ha. Potensi ini sangat besar untuk memperkuat ketahanan pangan."

 

"Ke depannya, kita harus lebih maksimalkan lagi lahan kebun sawit, kebun kelapa atau lahan perkebunan lainnya yang belum menghasilkan, bisa kita tanam tanaman sela seperti padi gogo maupun jagung," ucap Andi Nur.

 

Baca juga: Terapkan Pertanian Keberlanjutan, Kampung Hijau Kemuning Tangerang Dapat Bantuan BRInita

 

Pada momen ini Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto mengatakan, demi memastikan ketahanan pangan aman terkendali dan memaksimalkan optimalisasi lahan perkebunan dapat tercapai.

 

“Tentunya pemerintah akan terus memonitor dan mengawal kegiatan ini, agar dapat tercapai sesuai target dan memastikan produksi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kedepannya," ujar Heru.

 

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Paser, Djoko Bawono mengapresiasi program Kementerian Pertanian karena telah mengembangkan potensi di Kab Paser.

 

"Kami terus berupaya merealisasikan target potensi luas lahan yang ada di Kabupatan Paser, kami harap hal ini dapat membantu memperkuat ketahanan pangan nasional," ujar Djoko. (SG-2)