Pertanian

Pompanisasi dan Combine Harvester Kunci Sukses Panen di Musim Kemarau

Kelompok Tani (Poktan) Talang Tani dari Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang,Banten, berhasil membuktikan bahwa teknologi modern dapat menjadi solusi bagi petani di wilayah pesisir. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
29 September 2024
Dirjen Perkebunan, Kementan, Heru Tri Widarto, (kiri) turut hadir bersama Ketua Poktan Talang Tani, Nabani, dan memimpin kegiatan panen langsung menggunakan mesin combine harvester modern. (Ist/Kementtan)

DI tengah tantangan musim kemarau dan intrusi air asin, Kelompok Tani (Poktan) Talang Tani dari Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang,Banten, berhasil membuktikan bahwa teknologi modern dapat menjadi solusi bagi petani di wilayah pesisir. 

 

Pada Sabtu (29/09), Poktan Talang Tani sukses memanen padi dari lahan seluas 3 hektare, bagian dari total 30 hektare yang mereka kelola.

 

Panen ini merupakan kali kedua pada tahun 2024, dengan dukungan penuh dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program yang digagas Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. 

 

Baca juga: Kementan Gencarkan Pompanisasi untuk Atasi Kekeringan Lahan Sawah

 

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, Heru Tri Widarto, turut hadir bersama Ketua Poktan Talang Tani, Nabani, dan memimpin kegiatan panen langsung menggunakan mesin combine harvester modern.

 

Keberhasilan panen ini tak lepas dari peran penting teknologi pompanisasi, yang membantu Poktan Talang Tani menjaga pasokan air di tengah cuaca ekstrem. 

 

Terutama dengan ancaman intrusi air asin dari laut yang memengaruhi kualitas tanah, bantuan pompanisasi dari Kementan memungkinkan petani mengelola air dengan efisien, menjaga keberlangsungan pertumbuhan tanaman hingga masa panen.

 

Baca juga: Kemendagri Minta Semua Kepala Daerah Perkuat Program Pompanisasi

 

Pada musim tanam ini, Poktan Talang Tani memilih varietas padi unggul Inpari 48 dan Inpari 32, yang dinilai cocok untuk lahan di wilayah pesisir. 

 

Baca juga: Pompanisasi Kementan, Terobosan Modern yang Sejalan dengan Praktik Pertanian Arkansas

 

Nabani, Ketua Poktan Talang Tani, mengungkapkan rasa syukurnya atas panen yang sukses meskipun dihadapkan dengan tantangan besar. 

 

“Kami bersyukur panen kali ini berjalan lancar, meski tantangan utama kami adalah intrusi air asin yang mengancam kualitas tanah,” ujarnya. 

 

Nabani menambahkan, pihaknya berencana untuk melakukan musim tanam ketiga setelah panen kali ini, sebagai upaya untuk terus menjaga produktivitas di tengah tantangan alam.

 

Heru Tri Widarto menyampaikan apresiasinya atas penggunaan teknologi combine harvester dalam proses panen. 

 

Mesin ini membantu mempercepat proses panen sekaligus meminimalkan kehilangan hasil, sebuah langkah modernisasi yang dianggap penting dalam situasi sulit seperti ini. 

 

"Kami sangat mengapresiasi Poktan Talang Tani yang sudah mengadopsi teknologi mekanisasi pertanian,” ucap Heru. 

 

“Ini adalah bukti nyata bahwa mekanisasi mampu membantu petani meningkatkan produktivitas, terutama saat menghadapi kendala lingkungan yang berat," jelas Heru.

 

Dengan semangat dan dukungan teknologi, Nabani berharap petani di wilayah pesisir bisa terus bersinergi dengan pemerintah untuk mengatasi masalah air asin dan memanfaatkan inovasi pertanian secara optimal. 

 

“Kami optimis, dengan dukungan pemerintah dan penerapan teknologi tepat guna, hasil pertanian kami bisa terus meningkat meski tantangan semakin berat,” pungkasnya.

 

Panen kali ini bukan hanya sebuah prestasi bagi Poktan Talang Tani, tetapi juga sebuah bukti bahwa teknologi modern dan kebijakan pertanian yang tepat dapat menjawab tantangan yang dihadapi petani di masa-masa sulit. (SG-2)