INTEGRITAS merupakan dasar menjalankan tugas, terutama dalam mencegah praktik korupsi yang dapat menghambat kemajuan sektor pertanian.
Integritas yang kuat di Kementan akan membangun kepercayaan publik terhadap komitmen pemerintah dalam membangun sektor pertanian yang adil dan transparan
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat memberi arahan pada peringatan ke-96 Hari Sumpah Pemuda, di Lapangan Utama Kantor Pusat Kementan, Senin (28/10).
Baca juga: Lagi, Mentan Amran Copot Pejabat Kementan yang Terlibat Korupsi
Apa yang disampaikannya itu merupakan satu dari empat pesan utama Presiden Prabowo Subianto sebagai landasan bagi Kementan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang bermartabat dan terhormat.
Pesan kedua, lanjut Amran, pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran. Setiap rupiah yang dialokasikan harus dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan dampak positif bagi sektor pertanian dan ketahanan pangan.
“Saya berharap efisiensi ini menjadi acuan dalam setiap program, agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama petani di lapangan,” tegasnya.
Baca juga: Optimalkan Produksi Beras Nasional, Kementan Siapkan Brigade Pangan dari Bone, Susel
Pesan ketiga, kata Mentan lagi, menyoroti pentingnya kerja sama dan sinergi antarpegawai dalam mencapai target ketahanan pangan. Presiden Prabowo menggarisbawahi bahwa keberhasilan hanya bisa dicapai melalui kolaborasi yang solid dari seluruh lapisan kementerian.
“Keberhasilan ini membutuhkan kerja sama yang kuat dan komitmen penuh dari semua pihak,” imbuh Mentan.
Pesan keempat adalah komitmen untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat. Mentan Amran menargetkan swasembada pangan dapat tercapai dalam waktu empat tahun, namun dengan sinergi seluruh elemen bangsa, Ia optimistis target tersebut dapat diraih dalam waktu kurang dari tiga tahun.
Baca juga: Perkuat Program Pertanian Indonesia, Wamentan Sudaryono Ajak Jepang Berinvestasi
“Kita akan mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, ini adalah perintah Presiden yang tidak bisa ditawar,” tegas Mentan Amran.
Mentan Amran juga mengingatkan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada pangan sebanyak empat kali, yakni pada tahun 2017, 2019, 2020, dan 2021.
Menurutnya, keberhasilan itu menjadi bukti bahwa kolaborasi dan kerja keras dapat mewujudkan ketahanan pangan yang kuat.
Gendong anak
Selain itu, Mentan Amran menekankan peran generasi muda dalam memajukan sektor pertanian. Generasi muda harus diberi ruang untuk berkontribusi dan berkembang dalam sektor ini.
“Kita harus memberi mereka kesempatan untuk belajar dan berkarya,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan gizi anak-anak serta generasi muda sebagai harapan masa depan bangsa. “Anak-anak kita adalah masa depan bangsa,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Mentan Amran mengajak seluruh pegawai untuk berani melaporkan setiap praktik yang tidak etis atau pelanggaran dalam pekerjaan mereka.
“Kami siap menerima laporan dan akan menangani setiap keluhan dengan serius,” tegasnya.
Di sela peringatan Hari Sumpah Pemuda itu, ada momen yang tak biasa dalam upacara sebelum-sebelumnya. Di tengah pidato, Menteri Amran tiba-tiba saja mengajak seorang anak kecil ke podium.
“Saya lihat ada pemuda yang hadir, anak-anak. Ini generasi yang harus kita jaga gizinya,” ujarnya.
Di tengah kerumunan barisan, tampak seorang anak kecil berbaju biru dengan topi warna senada berjalan ke podium, dituntun oleh kerabatnya yang bekerja di Kementan dan mengaku sebagai bibi sang anak.
“Aku lihat tadi dia ikut tegap, ikut hormat, dan ikut panas-panasan juga. Ini harapan bangsa. Kita tidak tahu, nanti bisa saja dia menjadi menteri atau bahkan presiden,” kata Amran.
Anak berusia 3 tahun itu pun digendong Mentan yang dengan hangat menanyainya soal konsumsi susu sehari-hari.
“Aku ingin tanya, sudah minum susu belum?” tanya Mentan, yang dijawab dengan belum oleh si anak.
Mentan Amran segera menginstruksikan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) untuk menyediakan susu di tempat penitipan anak (TPA) Kementan.
“Perintah saya, anak-anak yang datang ke sini wajib minum susu setiap hari. Tolong disiapkan anggaran khusus untuk ini. Jangan anggap sepele, karena merekalah yang akan melanjutkan negeri ini,” tegas Amran.
Mentan pun menjelaskan bahwa pemberian nutrisi sejak dini sangat penting untuk menciptakan generasi emas. Terlebih, data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa angka stunting di Indonesia pada 2023 masih berada di angka 21,5%.
“Tolong perhatikan anak-anak kita. Stunting masih 21%. Kita lihat Thailand sekarang generasinya tinggi, rata-rata 1,8 meter, karena program susu dan gizi telah diterapkan sejak 30 tahun lalu,” ungkapnya.
Indah, kerabat dari anak kecil tersebut, berterima kasih atas perhatian Mentan Amran. Ia juga mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
“Programnya sangat bagus. Semoga generasi muda terpenuhi gizinya karena ini sangat berpengaruh untuk tumbuh kembangnya. Saya rasa program makan gratis juga tepat sasaran untuk masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mentan Amran menutup peringatan dengan menyerukan semangat kebersamaan dan kekompakan dalam menjalankan tugas demi kemajuan pertanian Indonesia. (SG-1)