Pertanian

Mentan Minta Pulau Madura Mengulangi Kejayaan dalam Wujudkan Swasembada Pangan

Kabupaten Bangkalan akan menjadi daerah pertanian terbesar di Pulau Madura sehingga bisa memperkuat ketahanan pangan nasional. Sebabnya, sebagian sentra di wilayahnya sudah ada yang tiga kali panen dalam semusim.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
15 Mei 2024
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau jalannya pertanaman di Kelurahan Bancaran, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (14/5). (Dok. Ditjenbun Kementan)

EMPAT kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur yakni Kabupaten Bangkalan, Pamekasan, Sumenep dan Sampang  pernah mengalami kejayaan swasembada pangan pada tahun 2017, 2019 dan 2020.

 

Untuk itu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong keempat kabupaten tersebut  untuk mengulangi kejayaan Indonesia dalam mewujudkan swasembada. 

 

Mentan menginginkan Pulau Madura menjadi contoh bagi daerah lain yang bisa menghasilkan produktivitas tinggi di Indonesia. Salah satunya melalui pemanfaatan irigasi dan perpompaan atau (Irpom) maupun pemasangan pompanisasi pada sungai-sungai basah yang tidak pernah kering.

 

Baca juga: Beri Bantuan Benih, Kementan Dorong Sulawesi Barat Berdaulat Pangan dan Suplai ke IKN

 

“Mimpi kita ke depan adalah mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia. Ingat, dulu kita pernah swasembada tiga kali berturut-turut dan yang melakukan akselerasi adalah kita semua, bukan Menteri Pertanian saja tetapi bapak, ibu sekalian, di mana saat itu ada cuaca ekstrim dan juga krisis pangan global,” ujarnya saat meninjau jalannya pertanaman di Kelurahan Bancaran, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (14/5), seperti dikutip ditjenbun.pertanian.go.id

 

Khusus di Bangkalan, lanjutnya, optimalisasi di sana bisa mencapai 4.463 hektare (ha) melalui program perluasan areal tanam (PAT) dan juga pemasangan pompanisasi.  

 

Amran mengatakan, pompa adalah solusi cepat yang bisa meningkatkan indeks pertanaman menjadi tiga  kali dari yang hanya satu kali.

 

Baca juga: Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulsel Pastikan Pupuk Subsidi Sampai ke Petani

 

“Bapak Ibu, saya membayangkan Indonesia menjadi lumbung pangan yang bisa memainkan peran di tingkat dunia karena kita berada di garis khatulistiwa. Iklim kita sangat bagus dan sangat luar biasa karena air kita melimpah. Ini yang harus kita rawat bersama,” imbuh Mentan.

 

Sementara itu, Penjabat (Pj.) Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, menyampaikan, terimakasih atas perhatian besar jajaran Kementan terhadap jalannya pembangunan pertanian di Kabupaten Bangkalan. 

 

Baginya,  program pompanisasi dan perluasan areal tanam sangat tepat untuk menjadikan Bangkalan sebagai salah satu pemasok pangan masa depan bangsa.

 

Baca juga: Gaet Anak Muda, Kementan Bangun Klaster Pertanian Modern di Bandung

 

“Kami punya sawah tadah hujan dan sawah kering yang bisa diolah menjadi tiga  kali panen dalam setahun. Karena itu kami membutuhkan alat pompa ini. Alhamdulillah dengan bantuan Pak Menteri kami siap meningkatkan produktivitas,” katanya.

 

Arief menargetkan tahun depan Kabupaten Bangkalan menjadi daerah pertanian terbesar di Pulau Madura sehingga bisa memperkuat ketahanan pangan nasional. Sebagian sentra di wilayahnya sudah ada yang tiga kali panen dalam semusim.

 

“Kami ingin Bangkalan maju menjadi daerah-daerah pertanian masa depan yang bisa mendukung Indonesia mewujudkan lumbung pangan dunia. Dan untuk stok beras, kami laporkan Pak Menteri, di Bangkalan tidak kurang karena kami semua ter-cover dengan produksi sendiri. Bahkan masyarakat Bangkalan pun paling suka beras premium, karena berasnya berlimpah,” tuturnya.

 

Kabupaten Bangkalan memiliki potensi luas tanam dan luas panen cukup besar. Sebagai gambaran, luas tanam pada periode Januari dan April 2024 mencapai 31.633,51 ha dengan rata-rata produktivitas mencapai 5,06 ton per ha.

 

Sedangkan data luas lahan sawah di Kabupaten Bangkalan mencapai 29.540 ha.  Sawah tadah hujan 21.491 ha, sawah irigasi 8.049 ha dan tegal mencapai 62.618 ha.

 

Sebagai informasi, irigasi dan perpompaan (Irpom) di Jawa Timur mencapai 1.183 untuk 31 kabupaten dan kota. Sementara untuk Pulau Madura, jumlah irpom yang tersedia mencapai 326 unit untuk kebutuhan di empat kabupaten. (SG-1)