Pertanian

Mentan Amran: Penggunaan Teknologi Percepat Merauke Jadi Lumbung Pangan

Kementerian Pertanian telah mengirim 261 unit alat mesin pertanian dari Surabaya ke Merauke  pada pertengahan Mei 2024. Menteri Andi Amran optimistis pengiriman alat itu untuk meningkatkan produksi dan perluasan areal tanam di Merauke.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
30 Mei 2024
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman  didampingi Penasihat Khusus Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meninjau lokasi lahan dan tanam di Kampung Nggutibob Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Rabu (29/5). (Dok. Kementan). 



 

MODERNISASI pertanian akan mempercepat pengembangan Merauke, Papua Selatan sebagai Lumbung Pangan Kawasan Timur Indonesia. Pengembangan lahan pertanian di Merauke , akan dibangun secara maksimal melalui konsep modernisasi pertanian.

 

Ke depan, konsep pertanian Merauke seperti itu akan menjadi percontohan untuk dikembangkan di sejumlah wilayah lainnya di Indonesia.
 

“Yang terpenting kita fokus menyelesaikan dulu 40.000 hektare (ha), setelah itu berlanjut untuk program ini hingga 1.000.000 ha. Kita selesaikan dulu 40.000 ha untuk tahap pertama,” kata  Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis saat meninjau lokasi lahan dan tanam di Kampung. Nggutibob Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, seperti dikutip situs resmi Kementerian Pertanian, Rabu (29/5). 

 

Baca juga: Pemerintah Targetkan Merauke Jadi Daerah Percontohan Pertanian Modern

 

Turut mendampingi Andi Ampran Penasihat Khusus Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
 

Lebih lanjut Mentan menuturkan pada pertengahan Mei lalu, pihaknya telah mengirim 261 unit alat mesin pertanian (alsintan) dari Surabaya ke Marauke menggunakan KRI Soeharso.
 

Menteri Andi Amran optimistis pengiriman sejumlah alsintan tersebut untuk meningkatkan produksi dan perluasan areal tanam (PAT) sehingga pengembangan Merauke sebagai lumbung pangan khususnya padi berjalan maksimal. 

 

Baca juga: Produksi Gula dari Merauke Sebagai Proyek Strategis Nasional dalam Mengurangi Beban Impor


“40.000 ha ini adalah cluster  pertanian modern, semua menggunakan teknologi seperti yang kita lihat, jadi ini pertanian modern betul - betul, ini nanti bisa menjadi contoh ditempat - tempat lain, tanam, panen hingga mengolahnya pakai alat,” imbuhnya. 


Di kesempatan yang sama Bupati Merauke  Romanus Mbaraka juga optimistis wilayah yang dipimpinnya itu mampu menjadi lumbung pangan nasional. 

 

Ia mengatakan dukungan pemerintah pusat baik berupa alsintan, benih, pupuk hingga pendampingan petani secara langsung di lapangan akan berdampak positif terhadap pengembangan pertanian di wilayahnya.
 

Baca juga: Sate Rusa, Sate Khas Asli Merauke


“Dengan potensi yang ada, mudah mudahan dalam jangka waktu tiga  sampai enam  bulan ke depan 40.000 ha lahan ini akan menjadi sasaran yang akan kami kelola, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami, semoga dengan potensi yang ada ini bisa kami kelola dengan baik sehingga  bisa mencukupi kebutuhan pangan Indonesia,” tegasnya.

Menurut catatan Kementan, total optimasi lahan di Kabupaten Merauke untuk tahap awal ini mencapai 44.711 hektare. Lokasinya tersebar di  tujuh titik utama yakni Distrik Jagebob seluas 5.060 ha, Distrik Kurik seluas 12.742 ha, Distrik Malind seluas 6.186 ha, Distrik Merauke seluas 1.686 ha, Distrik Naukenjerai 261 ha, Distrik Semangga seluas 7.027 ha dan Distrik Tanah Miring seluas 11.746 ha. (SG-1)