Pertanian

Korporasi Pertanian Modern di Arkansas Sejalan dengan Rancangan Mentan

Analisis berbasis big data digunakan untuk manajemen tanah, prediksi hasil panen, dan pemantauan efektivitas input produksi seperti varietas bibit padi unggul. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
19 September 2024
Salah satu pertanian korporasi yang ditinjau Menteri Pertanian yaitu Brantley Farming Co di Arkansas telah berkembang pesat dan merefleksikan tren global mengenai konsolidasi lahan serta optimalisasi teknologi pertanian. (Dok. Kementan)

SETELAH meninjau langsung sistem pertanian modern di Arkansas, Amerika Serikat (AS), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, akan  terus mendorong transformasi sektor pertanian Indonesia melalui pembangunan korporasi pertanian dengan pendekatan clustering dan pemanfaatan teknologi modern. 

 

Rancangan pertanian padi korporasi yang diusung Mentan Amran itu terbukti sejalan dengan konsep Corporatized Modern Rice Farming yang sukses diterapkan di Arkansas, Amerika Serikat.

Mentan mengatakan, salah satu pertanian korporasi yang ditinjaunya, adalah Brantley Farming Co di Arkansas. 

 

Baca juga: Disopiri Secretary of Agriculture Arkansas State, Mentan Tinjau Pertanian Modern di AS

 

“Brantley Farming Co telah berkembang pesat dan merefleksikan tren global mengenai konsolidasi lahan serta optimalisasi teknologi pertanian,” ujar Amran, seperti dirilis Kementan, Rabu (18/9). 

 

Perubahan signifikan di wilayah itu, menurut Mentan,  terjadi berkat transformasi dari model pertanian skala kecil yang dikelola keluarga (small scale family-owned rice farm operation) menjadi pengelolaan skala besar berbasis korporasi. 

 

“Pengadopsian teknologi modern dalam setiap tahap produksi menjadi faktor kunci yang membuat sentra pertanian padi Arkansas mampu bersaing di pasar global,” imbuh Amran..
 

Baca juga: Di G-20 Agriculture Ministerial Meeting Brasil, RI Sampaikan Capaian di Bidang Pertanian


Salah satu ciri khas dari pertanian korporasi Brantley Farming Co di Arkansas adalah adanya investasi bersama dalam kelompok untuk mengintegrasikan teknologi pertanian presisi (precision agriculture). 

 

Dengan menggunakan traktor dan drone yang dipandu GPS serta citra satelit, petani dapat mengoptimalkan proses tanam, irigasi, serta aplikasi pestisida dan pupuk. 

 

Selain itu, otomatisasi dalam penanaman, penyemprotan, hingga pemanenan telah mampu menekan kebutuhan tenaga kerja dan biaya produksi secara signifikan. 

 

Lebih lanjut, analisis berbasis big data digunakan untuk manajemen tanah, prediksi hasil panen, dan pemantauan efektivitas input produksi seperti varietas bibit padi unggul. 

 

Konsep itu juga mengadopsi integrasi vertikal, menggabungkan usaha budidaya dengan pengolahan dan pemasaran, termasuk ekspor.

Di Indonesia, Mentan Amran telah mulai mengimplementasikan konsep korporasi pertanian ini sebagai solusi strategis untuk mencapai swasembada pangan dan menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di pasar pangan global. 

 

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah membangun lahan pertanian baru seluas tiga juta hektare melalui optimalisasi lahan suboptimal, termasuk lahan rawa di Merauke, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Mentan Amran melihat Arkansas sebagai mitra strategis untuk mendukung pengembangan pertanian korporasi padi di Indonesia. Dengan optimisme yang tinggi, kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi modern di tanah air, memperkuat sektor pertanian, dan mengukuhkan posisi Indonesia sebagai produsen pangan global. (SG-1)