SAAT meninjau langsung pertanian modern di Arkansas, Amerika Serikat (AS), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman diantar dan disopiri langsung oleh Secretary of Agriculture Arkansas State (pejabat Menteri Pertanian untuk negara bagian Arkansas), Wes Ward, Minggu (15/9) waktu setempat.
Dalam kesempatan itu, beberapa tempat dikunjungi seperti University of Arkansas Rice Research & Extension Center (pusat penelitian dan pengembangan padi Universitas Arkansas).
Kemudian Mentan ke Dale Bumpers National Rice Research Center (Pusat Penelitian Padi Nasional) di Stuttgart, Arkansas.
Baca juga: Indonesia Serukan Negara-Negara G20 Tingkatkan Produksi Pangan Berkelanjutan
Demikian rilis Kementan langsung dari Arkansas, Senin (16/9) pukul 23.13 WIB.
Daerah tersebut, menurut Menteri Amran, dijuluki sebagai Rice and Duck Capital of the World, yaitu ibu kota padi dan bebek sedunia. Tidak berlebihan jika wilayah itu mengklaim sebagai ibu kota padi, karena dari 2,5 Juta acres lahan sawah di Amerika, setengahnya ada di Arkansas. Untuk diketahui 1 acre setara 0,4047 hektare (ha) atau 4.047 meter persegi.
Selanjutnya Mentan Amran langsung mengunjungi tempat uji lapang dari penelitian padi tersebut.
Baca juga: Di G-20 Agriculture Ministerial Meeting Brasil, RI Sampaikan Capaian di Bidang Pertanian
Setelah agenda makan siang bersama, Owner Tiran Group itu mengunjungi salah satu lahan pertanian yang dikelola secara keluarga yaitu LTD Farm.
“LTD Farm memiliki luas lahan 3.500 acres dengan jumlah total pengelola yaitu 5 orang. Terkadang jika sangat dibutuhkan dia menyewa tenaga kerja maksimal sebanyak 3 orang. Dengan jumlah total 8 orang, mereka mengelola lahan seluas 3.500 acres atau setara 1.416 ha,” ujarnya..
Meski informasi riil di lapangan itu berbeda dari data yang didapatkan sebelumnya, namun dengan jumlah SDM yang minim dan lahan yang luas, Mentan Amran semakin optimistis bahwa upaya cetak sawah dengan pengembangan pertanian modern dapat dilaksanakan tanpa perlu khawatir kekurangan SDM.
Baca juga: Wamentan di Belanda Dorong Produk Pertanian RI Kuasai Pasar Dunia
Selain terkait man power, efektivitas dan produktivitas alat mesin pertanian modern pada farm tersebut juga menjadi bahan diskusi alot.
Di mana dengan sedikitnya jumlah sumber daya manusia yang digunakan maka investasi besar-besaran dilakukan pada alat mesin pertanian (alsintan) yang harga perunitnya miliaran rupiah.
Lebih lanjut, Mentan Amran menginstruksikan, kepada tenaga ahlinya agar data yang didapatkan betul-betul dihitung dan diamati secara seksama agar tidak terjadi salah kalkulasi dalam mengambil kebijakan.
Mentan memang sering mengingatkan stafnya agar hati-hati dalam menganalisis data, karena salah analisis dapat berakibat pada kebijakan yang keliru, dan salah dalam mengambil kebijakan efeknya dapat lebih parah dari korupsi.
Saat kembali ke hotel, Ketua Umum IKA Universitas Hasanudin Makassar itu juga memantau langsung padi milik petani yang berada di tepi jalan menuju hotel. (SG-1)