Pertanian

Kilang Kasim Sorong Beri Penyuluhan Pertanian Keberlanjutan di Distrik Seget

Ketahanan pangan di Distrik Seget ini harus berbasis pada sumber daya lokal yang mudah diakses. Masyarakat harus bisa bertani dan berkebun supaya bisa memberikan gizi yang cukup pada anak sehingga tidak ada lagi kekurangan gizi atau stunting.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
10 Juni 2024
Kilang Kasim lakukan penyuluhan pertanian berkelanjutan untuk merespons perubahan iklim. (Dok. Kilang Kasim)

SETIAP tahun PT Kilang Pertamina Internasional  (KPI) Unit Kasim di Sorong, Provinsi  Papua Barat Daya  melakukan kegiatan untuk merespons perubahan iklim yakni penyuluhan pertanian keberlanjutan.

 

Tahun ini, dengan menggandeng Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong, penyuluhan pertanian keberlanjutan dilakukan di  tiga  kampung dan satu  dusun di wilayah Distrik Seget  selama tiga hari berturut-turut.

 

“Ini menjadi respons kami terhadap peningkatan suhu bumi akibat efek gas rumah kaca (GRK) yang besar dari aktivitas manusia sehingga tertutupnya atmosfer bumi,” jelas Bambang Imawan selaku Pjs. Area Manager Comm, Rel, CSR & Compliance Kilang Kasim, seperti dikutip situs resmi BUMN, Minggu (9/6).

 

Baca juga: Pertamina Group Borong Delapan Penghargaan di Ajang The Iconomics Awards 2024

 

Dalam tiga  tahun terakhir, lanjutnya,  ada 10 kampung binaan Kilang Kasim yang mengikuti program Kampung Iklim. Di dalamnya terdapat pemenuhan pangan lokal dan pertanian berkelanjutan.

 

Di Kampung Iklim itu Kilang Kasim rutin memberikan penyuluhan pertanian kepada masyarakat demi terpenuhinya pangan lokal yang berdampak pada pengurangan stunting.

 

Baca juga: Pertamina Gandeng 66 Ribu Pelaku UMKM Perempuan dan Produk Ramah Lingkungan

 

“Melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kami berkontribusi pada 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin 1, 2, 3, 4, 6, 12 dan 13 yang sangat diperlukan di Distrik Seget sebagai remot area perusahaan,” imbuh Bambang.

 

Ditambahkannya, program pertanian berkelanjutan merupakan metode penanaman yang fokus pada ekologi dan ekonomi.

 

“Pertanian tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi memperhatikan dampak terhadap alam dan masyarakat. Prinsip utamanya penggunaan sumber daya secara bijaksana,” ucapnya.

 

Baca juga: Butuh Penelitian Mutakhir, Pertamina Bangun Gedung Rekayasa Molekuler di ITB

 

Sumber daya lokal

Kabid Konsumsi dan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong, Ernawati, mengatakan, ketahanan pangan di Distrik Seget ini harus berbasis pada sumber daya lokal yang mudah diakses.

 

“Masyarakat harus bisa bertani dan berkebun supaya bisa memberikan gizi yang cukup pada anak sehingga tidak ada lagi kekurangan gizi atau stunting,” ujarnya.

 

Transfer pengetahuan, lanjutnya,  cara bertani yang produktif oleh Kilang Kasim melalui Dinas Ketahanan Pangan Sorong ini harus dimanfaatkan baik-baik oleh masyarakat.

 

“Ini merupakan upaya konkret perusahaan agar tidak terjadi kelaparan dan kekurangan pangan di area sekitar perusahaan,” ucap Ernawati.

 

Menurutnya, Ditambahkan Dinas Ketahanan Pangan Sorong selalu memonitor puluhan distrik agar masyarakat bisa belajar memenuhi gizi yang cukup setiap hari. “Ini sangat penting untuk menekan angka stunting yang tinggi di wilayah Papua Barat Daya,” tutup Ernawati. (SG-1)