CURAH hujan yang tinggi akibat fenomena La Nina telah menyebabkan banjir, tanah longsor, dan sejumlah lahan pertanian terendam di sejumlah daerah.
Merespons hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Lahan-lahan petani yang terdampak banjir akan mendapat bantuan berupa benih unggul, alat mesin pertanian (alsintan), dan juga berbagai bantuan lainya.
Menurut Mentan, langkah ini perlu dilakukan mengingat para petani adalah tulang punggung dalam meningkatkan produksi.
Baca juga: BRI Peduli Kirim Bantuan Bagi Korban Bencana Banjir dan Longsor di Sumbar dan Jabar
"Kami akan berikan bantuan benih gratis, alat mesin pertanian dan juga ada bantuan lainya. Semua bantuan ini kami berikan karena Indonesia sedang diterpa cuaca ekstrem El Nino dan juga musim hujan La Nina," ujar Mentan saat menggelar rapat bersama Menko PMK di Jakarta, Senin (19/3).
Amran mengatakan, kejadian banjir dan juga dampak El Nino telah membuat harga beras di sejumlah daerah naik tinggi sehingga pemerintah perlu melakukan langkah cepat sebagai upaya antisipasi sejak dini.
Sebab diperkirakan, kata Amran, bencana banjir masih akan berlangsung hingga akhir Maret mendatang.
Baca juga: Terapkan Tumpang Sari, Kementan Gencarkan Tanam Padi Gogo di Perkebunan Kelapa Sawit
Menurut Mentan, pemerintah tidak boleh berdiam diri dan hanya menonton penderitaan petani di saat mereka membutuhkan bantuan.
Namun demikian, petani juga harus bergotong royong memompa genangan air sehingga lahan sawahnya dapat digunakan kembali.
"Hantaman cuaca ekstrem sangat luar biasa dan bahkan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Februari mendatang. Dan saat ini kita sedang mencari alternatif dan solusi untuk mengatasinya," ucap Amran.
"Kita tidak boleh berdiam diri dan menjadi penonton. Saatnya kita bergerak bersama untuk Indonesia yang lebih gemilang dan cemerlang," katanya.
Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan bahwa selama tahun 2023 bencana banjir yang tercatat BNPB sudah mencapai 331 atau sekitar 44% dari total kejadian yang ada.
Baca juga: Di Tengah Kekurangan Stok, Kementan Gelar Panen Kedelai di Cilacap, Jateng
Kejadian ini, kata Muhadjir membuat para petani merugi akibat sebagian sentra mereka mengalami gagal panen yang diperkirakan mencapai 54,69 hektar atau sekitar 5.409 hektare di lebih dari 22 Provinsi.
"Karena itu sesuai dengan arahan bapak presiden, pemerintah memberikan bantuan kepada mereka (petani). Kami telah memutuskan bahwa bantuan tersebut akan dilanjutkan kepada mereka yang terdampak gagal panen," jelas Muhadjir.
Muhadjir menambahkan, semua bantuan tersebut nantinya akan diberikan berdasarkan rekomendasi Mentan selaku pemegang data dan informasi wilayah mana saja yang terdampak banjir besar sehingga petani mendapat bantuan secara tepat sasaran.
"Semua bantuan diberikan atas rekomendasi dari bapak Menteri pertanian. Dan nantinya juga bantuan pemerintah diberikan bukan hanya untuk banjir melainkan juga karena kekeringan," jelasnya. (SG-2)