BRI terus menunjukkan komitmennya dalam melawan perubahan iklim dengan mengintegrasikan keberlanjutan lingkungan ke dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Melalui program BRI Menanam - Grow & Green, langkah nyata BRI tak hanya menjaga kelestarian alam tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi petani lokal.
Keberhasilan program ini terlihat jelas di Kampung Tanjung Prepat, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, di mana lahan kritis kini berubah menjadi area produktif.
Baca juga: Lampaui Target Investasi 2024, Kota Bandung: Fokuskan Inklusivitas dan Keberlanjutan
Di atas lahan seluas 28 hektare, BRI Peduli melalui program BRI Menanam - Grow & Green telah menyalurkan 2.500 bibit tanaman durian yang mulai ditanam sejak Juni 2023.
Tak hanya durian, lahan ini juga ditanami tanaman sela seperti jagung, cabai, dan berbagai sayuran lainnya untuk meningkatkan produktivitas dan memberikan penghasilan tambahan bagi petani setempat.
Hasilnya, dalam waktu kurang dari dua tahun, program ini berhasil mencatatkan tingkat keberhasilan tanam hingga 85%, dengan pertumbuhan rata-rata tanaman mencapai satu meter per tahun.
Selain itu, program ini juga berkontribusi terhadap penyerapan karbon sebanyak 2.987 CO2e (Kg), menjadikannya sebagai upaya nyata dalam mitigasi perubahan iklim.
Jika ada tanaman yang gagal tumbuh akibat cuaca atau hama, penyulaman rutin dilakukan guna memastikan keberlanjutan program.
Kolaborasi dengan Yayasan BakauMU dan KT Berkah Usaha Sejahtera
Keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi BRI dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal (BakauMU) dan Kelompok Tani (KT) Berkah Usaha Sejahtera.
Tak hanya menanam, program ini juga mencakup penyulaman, pemantauan pertumbuhan tanaman, serta perhitungan kontribusi penyerapan karbon.
Baca juga: BRI Pacu UMKM Melesat, Strategi Cerdas Perkuat Perbankan di 2025
Pendamping lapangan program, Sufriady Syam, mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya menanam pohon, tetapi juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap pemanfaatan lahan kritis.
“Program ini memberikan tantangan sekaligus mengubah pola pikir masyarakat tentang pemanfaatan lahan melalui tanaman produktif, serta meningkatkan kapasitas kelompok dalam manajemen waktu dan tanggung jawab kelembagaan,” ujarnya.
Baca juga:
Lebih dari sekadar penghijauan, program ini juga berhasil meningkatkan perekonomian petani melalui hasil panen tanaman sela.
KT Berkah Usaha Sejahtera Panen Jagung dan Cabai
Pada Januari 2025, Kelompok Tani Berkah Usaha Sejahtera sukses memanen 62 kg jagung manis, 160 kg jagung pakan, dan 60 kg cabai.
Panen ini memberikan tambahan pendapatan bagi petani, dengan kenaikan sebesar 15% dibandingkan sebelumnya.
“Kami mendapatkan banyak manfaat dari program ini, mulai dari peningkatan kapasitas teknologi hingga metode modern dalam pertanian,” jelasnya.
Baca juga: UMKM Disabilitas Netra Didorong Mandiri, Jakarta Perkuat Ekonomi Inklusif
“Program ini juga meningkatkan pendapatan kelompok melalui pemanfaatan tanaman sela seperti jagung dan cabai,” ungkap Samsul Bahri, Sekretaris KTH Berkah Usaha Sejahtera.
Menurut Samsul, program ini memungkinkan petani mendapatkan penghasilan dari upah kerja serta keuntungan dari hasil panen.
Bahkan, keuntungan dari panen durian mendatang akan dibagi secara adil untuk memastikan kesinambungan program ini.
“Saat program sudah selesai, kami pastikan akan terus melanjutkan perawatan kebun,” tegasnya.
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menegaskan bahwa BRI terus memperluas program keberlanjutan lingkungan yang terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat.
“Kelompok tani setempat tentunya akan mendapatkan manfaat yang besar dari program ini, seperti peningkatan kapasitas melalui pendampingan, pemahaman mendalam tentang pertanian berkelanjutan, serta akses terhadap modal dan pelatihan untuk mengelola tanaman sela seperti jagung dan cabai,” jelasnya.
Baca juga:
Sejak dilaksanakan pada 2022, program BRI Menanam - Grow & Green telah menanam lebih dari 1 juta pohon produktif dan bakau, dengan potensi penyerapan karbon mencapai 18.946,2 ton CO2e per tahun.
Program ini menjadi bagian dari upaya BRI dalam mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis Environment, Social and Governance (ESG), serta membantu pemerintah dalam mengurangi dampak negatif lahan kritis seperti banjir, longsor, dan kekeringan.
“Ini adalah bentuk komitmen BRI dalam menciptakan ekosistem yang lestari sekaligus memperkuat ekonomi lokal,” jelas Catur.
“Program ini bukan hanya untuk melestarikan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pendekatan yang berkelanjutan,” tutup Catur.
Melalui BRI Menanam - Grow & Green, BRI tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam harapan untuk masa depan yang lebih hijau dan sejahtera bagi masyarakat. (SG-2)